Bersama, kita akan melalui badai yang sedang menerpa berkat kesamaan nilai-nilai yang kita miliki, dan apa yang nanti akan tersisa ketika kita bangkit adalah fondasi yang kokoh dari hubungan antara AS dan Indonesia.
Oleh
Heather Variava
·4 menit baca
DOKUMENTASI KEDUBES AMERIKA SERIKAT
Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Heather Variava, berbuka puasa bersama anak jalanan di Jakarta (17-05-2019)
Selama lima tahun, baik saat saya bertugas di Jakarta maupun ketika saya menghabiskan tiga tahun masa penugasan di Surabaya, saya mendapatkan kehormatan untuk turut serta dalam berbagai acara buka puasa bersama Ramadhan serta perayaan Idul Fitri di seluruh Indonesia. Acara-acara ini adalah wujud keragaman beragama di Indonesia, dan merupakan waktu untuk merefleksikan apa yang menyatukan kita sebagai manusia, tetangga, ataupun sebagai sahabat.
Tahun ini, yang merupakan tahun kelima saya sebagai diplomat Amerika Serikat yang bertugas di Indonesia, kita semua belajar cara menerapkan kegiatan dan tradisi Ramadhan serta Idul Fitri dari kejauhan. Baik itu buka puasa bersama menggunakan perangkat virtual Zoom, makan sahur sambil terhubung lewat aplikasi panggilan video FaceTime, atau melakukan komunikasi telepon melalui aplikasi pesan instan Whatsapp untuk menggantikan halalbihalal tatap muka yang biasanya dilakukan. Ini semua tentu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun saya merindukan sukacita dan kegembiraan buka puasa yang dahulu biasa saya nikmati bersama para sahabat dan rekan saya, dan terutama bersama para siswa-siwi dan anak-anak, kreativitas dan optimisme untuk tetap melakukan yang terbaik kendati kondisi yang kita hadapi tahun ini bagi saya sangat menginspirasi.
Saya berharap Anda juga terinspirasi oleh banyaknya aksi kebaikan dan sikap kedermawanan di Indonesia yang lebih kuat tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, serta mengingatkan kita pada iman, komunitas, dan persahabatan yang kita temukan melalui Ramadhan setiap tahun.
Sebagai contohnya, Yuliati Umrah, seorang alumnus program International Visitor Leadership Program (IVLP) yang memimpin koalisi lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jawa Timur untuk membantu mendistribusikan masker pelindung wajah serta berbagi informasi kesehatan masyarakat kepada penduduk di wilayah tersebut.
Alumnus IVLP lainnya, Luisa Kiroyan, pendiri dan CEO Cinderella from Indonesia Center (CFIC), telah mengelola donasi sekitar 1.000 makanan untuk berbuka puasa setiap harinya, di samping memberikan bantuan masker dan bahan makanan pokok untuk masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau.
Kedua wanita ini dan banyak lagi lainnya bekerja tanpa kenal lelah untuk memberikan dukungan, makanan, alat pelindung, dan pendidikan kepada komunitas-komunitas mereka. Mereka ini telah mewujudkan semangat Ramadhan yang sangat saya cintai di sini, di Indonesia.
DOKUMENTASI KEDUBES AMERIKA SERIKAT
Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Heather Variava, berbuka puasa bersama anak jalanan di Jakarta (17-05-2019)
Selain alumni program pertukaran dan pendidikan tinggi AS yang telah menunjukkan kedermawanan untuk menyediakan waktu dan sumber daya, perusahaan-perusahaan Amerika di Indonesia juga melakukan hal yang sama. Google, yang memperkenalkan bahwa sekolah-sekolah perlu beralih ke kegiatan virtual, telah menyediakan akses internet gratis untuk 10.000 guru di Indonesia sehingga anak-anak di sejumlah wilayah pelosok negeri dapat melanjutkan pelajaran mereka selama perjuangan bersama kita melawan Covid-19.
Johnson & Johnson telah menyediakan serangkaian kelas untuk membantu para orangtua menjalani masa periode kehamilan dan merawat kesehatan anak-anak di saat-saat yang penuh dengan ketidakpastian ini. Dan Cargill, Chevron, ExxonMobil, serta perusahaan Amerika lainnya menyediakan alat-alat pelindung keselamatan serta memberikan bantuan bahan makanan pokok bagi masyarakat di tempat mereka beroperasi di seluruh Indonesia, semua dengan satu tujuan, yaitu membantu masyarakat Indonesia mengatasi pandemi ini.
Komitmen yang sama untuk berbagi ilmu pengetahuan dan sumber daya yang menjadi tuntunan para alumnus program pendidikan dan pertukaran, dan juga perusahaan swasta kami, telah menggerakkan pemerintah saya untuk melakukan hal yang serupa. Seperti layaknya kawan yang selalu hadir di masa-masa sulit, dan seperti halnya Amerika Serikat dan Indonesia yang telah lakukan selama lebih dari 70 tahun dalam hubungan bilateralnya, kita saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan-tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Amerika Serikat telah memberikan hampir 176 miliar rupiah bantuan langsung kepada Pemerintah Indonesia untuk mengatasi Covid-19, termasuk bantuan untuk menyusun strategi pengetesan nasional, membangun kesadaran publik tentang praktik terbaik untuk mengurangi risiko infeksi, serta menyediakan pelatihan bagi para teknisi laboratorium. Yang paling penting adalah kami melakukan semua ini melalui koordinasi dengan pihak-pihak di Indonesia untuk memastikan bahwa kami membantu Indonesia, membangun respons yang kuat terhadap pandemi untuk masa krisis saat ini dan selanjutnya.
Bersama, kita akan melalui badai yang kini sedang menerpa berkat kesamaan nilai-nilai yang kita miliki, dan apa yang nanti akan tersisa ketika kita bangkit adalah fondasi yang tak tergoyahkan dari hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia untuk bersama-sama menghadapi masa depan. Perbedaan ini serta refleksi Ramadhan yang lebih dalam beberapa hal telah memperkuat hubungan kemitraan kita.
Hal ini telah mengukuhkan kepercayaan saya tentang kemurahan hati masyarakat Amerika dan Indonesia. Dan ini telah mengingatkan saya akan nilai-nilai tentang harapan dan optimisme yang kita maknai bersama. Semoga bulan suci dan Idul Fitri yang belum lama berlalu memberikan harapan dan optimisme pula bagi para pembaca dan keluarga.
(Heather Variava, Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia)