logo Kompas.id
OpiniDarurat Kesalehan Formal di...
Iklan

Darurat Kesalehan Formal di Tengah Pandemi

Besarnya persentase keinginan untuk tetap ibadah di rumah ibadah menandakan kuatnya arus kesalehan formal (formal piety) di tengah masyarakat.

Oleh
R Cecep Romli
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_TSzF_jsbdYdlpAxaUCmrT6sXbI=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F4a064eb9-4983-4859-af15-01979364d70a_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kompas/Rony Ariyanto Nugroho (RON)9-5-2020

Saat ini puluhan pemerintah daerah telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang terang melarang pembukaan rumah ibadah. Banyak masjid  telah ditutup, tetapi tak sedikit masjid bahkan di wilayah PSBB masih membuka shalat berjemaah.

Fakta tersebut dikonfirmasi oleh temuan survei nasional SMRC, yang mengungkap 21 persen atau sekitar 40 juta warga dewasa Indonesia tak setuju dengan aturan PSBB untuk beribadah di rumah saja. Sejauh ini sudah tercatat 73 kasus terindikasi positif Covid-19 jemaah masjid Kebon Jeruk,  kasus positif dan wafatnya satu anggota jemaah Masjid At-Taqwa Bengkulu, 10 kasus terindikasi positif jemaah masjid di Banyumas, dan kasus terindikasi positif 24 anggota jemaah Masjid Al-Muttaqien, Jakarta Utara.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000