logo Kompas.id
OpiniUtopia Sebuah Kota dan Sesuatu...
Iklan

Utopia Sebuah Kota dan Sesuatu yang Nyata

Ketika setiap hari pada jam tertentu jalan di tengah kota dijadikan tempat orang merayakan interaksi melalui simpul pertemuan paling alami bernama pasar, dari nostalgia, Salatiga seketika berubah menjadi utopia.

Oleh
Bre Redana
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xkRGqLbFZYZC-dl6QjhFrrQ0BL8=/1024x1401/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200516-Ilustrasi-UdarRasa-ok_web_89248194_1589628759.jpg

Ketika setiap hari pada jam tertentu jalan di tengah kota dijadikan tempat orang merayakan interaksi melalui simpul pertemuan paling alami bernama pasar, dari nostalgia, Salatiga seketika berubah menjadi utopia. Jalan Jenderal Sudirman—dulu namanya Jalan Solo—pada masa lalu adalah satu-satunya pusat keramaian di kota di lereng Gunung Merbabu itu. Jejaknya masih terasa sampai sekarang: penjual bunga tetap di tempat yang sama, begitu pun penjual jagung rebus dan alpukat, meski kemungkinan penjualnya anak atau bahkan cucu dari mbak penjual terdahulu.

Setiap hari orang dari desa-desa di sekeliling kota berjalan kaki membawa hasil bumi ke pusat kota. Tanpa alas kaki, mereka akrab dengan tanah. Kalau hasil bumi belum ada yang dipanen, dari daun pisang yang dilipat rapi sampai lidi yang dipotong kecil-kecil bisa jadi barang dagangan. Kalau tidak serakah, kebutuhan orang itu tidak banyak.

Editor:
kompascetak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000