logo Kompas.id
OpiniSoe Hok Djin dan Nasib Buruh
Iklan

Soe Hok Djin dan Nasib Buruh

Kini Indonesia kehilangan Arief. Kepergiannya mengingatkan kita tentang pentingnya peran intelektual-aktivis yang memikirkan nasib buruh yang kini terdampak krisis ekonomi selama wabah.

Oleh
Usman Hamid
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8ntT26VNntEo8JilwZEiBe2knm0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F80e3be50-46ba-4b71-9709-9b1fc4f8598a_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Buruh dan mahasiswa memperingati Hari Perempuan Internasional dengan berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Intelektual dan kaum buruh adalah dua subyek yang berjarak. Tapi dalam Soe Hok Djin alias Arief Budiman (1941-2020), keduanya berdekatan. Apa warisan pemikirannya soal buruh? Apa relevansinya bagi pekerja kerah biru yang terkena krisis ekonomi akibat wabah terkini?

Buruh adalah salah satu sentrum gravitasi pemikiran Arief sebagai intelektual-aktivis tiga zaman: Orde Lama (1959-1965), Orde Baru (1966-1998), dan Orde Reformasi (1998-2020). Semasa Orde Lama, kritiknya tertuju pada kediktatoran Soekarno. Selama Orde Baru, kritiknya menolak modal asing dan otoritarianisme Soeharto. Ia sempat dipenjara. Ketika Reformasi, ia menemani aktivis-aktivis mengawal demokratisasi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000