logo Kompas.id
OpiniRevolusi Pendidikan
Iklan

Revolusi Pendidikan

Dari kenyataan bahwa vaksin untuk virus ini masih butuh waktu sekitar 18 bulan lagi, terlalu berkhayal berharap pendidikan segera kembali seperti saat prawabah.

Oleh
Iwan Pranoto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/m1xyVUaHWXsgnxHAPUhEmROGLrI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200429_ENGLISH-HARDIKNAS_C_web_1588169046.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Ahmad Rafa (7) mengerjakan tugas harian sekolah, Kamis (16/4/2020). Setelah selesai mengerjakan tuga Matematika tersebut, Rafa harus memotret dan mengirim tugasnya via aplikasi pesan kepada gurunya.

Kedaruratan yang dihela wabah Covid-19 telah berhasil memaksa institusi pendidikan dan pendidik merevolusi dirinya. Hanya dalam waktu kurang dari dua minggu, cara pengajaran konvensional di dunia berhenti. Sudah lebih dari satu miliar pelajar di dunia, yang tadinya belajar di sekolah, sekarang terhenti.

UNESCO melaporkan, sekitar 830 juta pelajar tak memiliki akses ke komputer. Lebih dari 40 persen pelajar tak memiliki akses internet di rumahnya untuk dapat melanjutkan pendidikannya lewat gawai.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000