logo Kompas.id
OpiniPerbankan di Tengah Pandemi
Iklan

Perbankan di Tengah Pandemi

Penulis mengajak pemangku kebijakan bersikap realistis. Paket-paket kebijakan yang ada masih kurang menyentuh aspek penanganan kredit bermasalah; mungkin karena trauma krisis 1998.

Oleh
Moch Doddy Ariefianto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z3nvtjrPEwGeDnuN_G-OvIixI_0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Faf72e344-6794-41c0-ac54-8a6684378407_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Lalu lintas di tol JORR Tanjung Priok-Cikunir di Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). Presiden Joko Widodo resmi memutuskan melarang mudik Lebaran tahun ini akibat pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda di dalam negeri.

Sudah lebih dari satu bulan, kebijakan pembatasan sosial (social distancing) diterapkan (dengan berbagai modifikasi) di seluruh pelosok negeri untuk meredam dampak pandemi Covid-19. Kebijakan ini berdampak sangat negatif pada kinerja ekonomi, tetapi sangat diperlukan untuk menjaga sistem kesehatan nasional supaya tidak rontok. Negara-negara lain seperti Malaysia, India, Inggris, dan Italia bahkan menerapkan kebijakan yang lebih drastis lagi: lockdown.

Skenario dasar (baseline) dari para pakar pandemi masih akan berlangsung dengan puncak diprediksi 2-6 bulan dari sekarang. Otoritas di banyak negara tak tinggal diam, triliunan dollar AS siap dikucurkan untuk mendukung habis-habisan sistem pertahanan kesehatan dan ekonomi negara.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000