Komandan tertinggi pasukan AS di Afghanistan bertemu pemimpin Taliban setelah sehari sebelumnya kelompok Khorasan menyerang tentara AS di Bagram.
Oleh
·2 menit baca
Komandan tertinggi pasukan AS di Afghanistan bertemu pemimpin Taliban setelah sehari sebelumnya kelompok Khorasan menyerang tentara AS di Bagram.
Mereka bertemu di Doha, Qatar, Jumat (10/4/2020) malam, untuk membahas pengurangan kekerasan di negara yang dilanda perang itu. Sejumlah serangan dalam beberapa pekan terakhir, setelah Amerika Serikat (AS) dan Taliban mencapai kesepakatan damai, banyak terarah kepada tentara AS di Afghanistan.
Akhir Februari 2020, juga di Doha, Taliban dan AS mencapai kesepakatan tentang penarikan pasukan internasional pimpinan AS, sebagai imbalan atas jaminan keamanan Taliban. Serangan terakhir ke markas tentara AS di Bagram terjadi Kamis (9/4) meski tak satu orang pun terluka.
Yang menarik, serangan lima roket itu dilakukan Negara Islam di Irak dan Suriah cabang Khorasan (NIIS-K). Dalam perjanjian Taliban dan AS, NIIS-K belum termasuk dalam perjanjian damai itu. Militer AS memperkirakan kekuatan mereka mencapai 2.000 pejuang, tetapi beberapa pejabat Afghanistan menduga jumlahnya lebih banyak.
Dalam perjanjian damai, AS akan mengurangi tentaranya di Afghanistan, dari 13.000 orang menjadi 8.600 orang, dan Taliban tidak boleh membiarkan Afghanistan menjadi sarang kelompok teroris, termasuk Al Qaeda. Mereka juga sepakat melakukan penukaran tawanan. Kesepakatan damai itu menetapkan pembebasan 5.000 pejuang Taliban dari penjara Pemerintah Afghanistan. Sebaliknya, Taliban harus melepaskan 1.000 tawanan dari tangannya.
Awalnya, karena tidak diikutkan dalam perundingan, Pemerintah Afghanistan menolak melepas tawanan Taliban. Namun, pada Rabu (8/4), pemerintah membebaskan 100 anggota Taliban, dan Taliban dalam waktu dekat berjanji akan melepas 20 tahanan pegawai Pemerintah Afghanistan. Hal itu akan membuka jalan perundingan intra-Afghanistan yang menjadi prasyarat perdamaian AS-Taliban.
Di sisi lain, pemerintah berusaha mempersempit ruang gerak sempalan Taliban. Jumat (10/4), pasukan pemerintah menggerebek tempat persembunyian militan di bekas benteng Taliban di Waziristan (Pakistan), yang memicu baku tembak. Tujuh gerilyawan dan dua tentara tewas. Pada hari yang sama, sebuah bom meledak di dekat kendaraan paramiliter Pakistan di Baluchistan, menewaskan dua tentara. Mereka bertugas membuat pagar perbatasan dengan Afghanistan.
Kekerasan terus terjadi di Afghanistan meski Taliban tak lagi menjadi pelakunya. Namun, perebutan kursi kepresidenan antara Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah, yang muncul menyusul pemilu September 2019, bisa menjadi lahan subur bagi munculnya kelompok teror baru di Afghanistan.
Kesepakatan damai AS-Taliban dan semua prasyaratnya menunjukkan niat baik Taliban. Namun, perdamaian sulit diraih karena tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab menggelar perundingan intra-Afghanistan dan menjalankan semua persyaratan dalam perjanjian AS-Taliban tersebut.