Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia, saat memimpin misa Paskah di Vatikan, mengingatkan, warga dunia tak perlu takut pandemi. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah harapan adanya kehidupan yang lebih baik.
Oleh
·2 menit baca
Quod scripsi, scripsi. Apa yang sudah saya tulis, saya tulis. Pepatah berbahasa Latin itu mengutip perkataan Pontius Pilatus.
Pilatus, Gubernur Romawi di wilayah Judea (26-36 M), menyatakan perintahnya itu, yang dikutip dalam Injil, saat mengadili Yesus Kristus. Perintah itu pasti diingat setiap warga dunia saat merayakan Paskah, peristiwa rangkaian pengadilan, penyaliban, kematian, dan kebangkitan Isa Almasih.
Pilatus menuliskan dalam salib Yesus, ”Inilah Raja Orang Yahudi”, yang sebenarnya adalah sindiran. Ia ingin mempermalukan. Saat sejumlah orang menyampaikan keberatan, ia pun menjawab, ”Apa yang sudah saya tulis, saya tulis.” Sikap itu bisa diartikan sebagai kesombongan seorang penguasa. Tak mau mendengarkan masukan, apalagi kritik.
Jika membaca sejarah dunia, kesombongan seorang penguasa itulah yang sering kali memicu konflik. Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan berbagai konflik di dunia hingga hari ini tidak bisa dilepaskan dari sikap sombong, mau menang sendiri, dan tak mau mendengarkan masukan dari sesamanya.
Kesombongan penguasa sering kali memicu konflik
Perang dagang Amerika Serikat-China atau perang harga minyak bumi antara Arab Saudi dan Rusia, serta berbagai perselisihan antarbangsa di semesta saat ini, tak bisa dilepaskan dari sikap mau menang sendiri penguasa.
Kini, ketika virus korona baru (Covid-19) menyebar dengan masif, nyaris tak ada penguasa di jagat ini yang mampu berdiri sendiri, mengatasi pandemi.
Tiada negeri yang terbebas dari paparan Covid-19 ini. Tercatat 210 negara/wilayah yang sudah terpapar, termasuk Indonesia, hingga Minggu (12/4/2020). Lebih dari 1,78 juta kasus Covid-19, dengan 108.907 warga dunia yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Sejumlah negara menerapkan lockdown (karantina wilayah) dan pembatasan sosial bagi warganya untuk menekan penyebaran Covid-19. Perayaan keagamaan, termasuk rangkaian hari Paskah, pun digelar tanpa kehadiran umat. Bumi pun rehat.
Kebangkitan Yesus adalah harapan adanya kehidupan
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik sedunia, saat memimpin misa Paskah di Vatikan, Minggu (12/4), mengingatkan, warga dunia tak perlu takut pandemi. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah harapan adanya kehidupan yang lebih baik setelah kematian. Jika pandemi teratasi, kehidupan yang lebih baik di dunia ini akan terlahir. Kehidupan, kemanusiaan akan mengalahkan kematian.
Paus pun menyampaikan pesan Urbi et Orbi (Untuk Kota dan Dunia), harapan akan kehidupan. Kehidupan akan kian berharga jika ada kerja sama dan solidaritas kemanusiaan dari warga dunia. Pesan kemanusiaan dan kehidupan juga diserukan sejumlah tokoh dunia. Solidaritas dan kolaborasi antarwarga dunia harus dibangun. Siapa pun tak boleh sombong dan mau menang sendiri. AS pun menerima bantuan dari China untuk menghadapi pandemi. Kehidupan baru semoga bisa hadir seusai wabah Covid-19.