logo Kompas.id
OpiniGuru di Puncak Golgota
Iklan

Guru di Puncak Golgota

Sang Guru mengajarkan cinta kasih dalam perkataan dan tindakan nyata. Namun, persekongkolan para pemimpin politik, pemuka agama, dan tetua masyarakat membuat Sang Guru disiksa dan dibunuh.

Oleh
Trias Kuncahyono
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NNsJkzBbaz4WQ6s_2QC-i0EzUpw=/1024x1003/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2Ftrias-kuncahyono-baru2012_1545311337-e1576399170644.jpg
INDRO UNTUK KOMPAS

Trias Kuncahyono, wartawan Kompas 1988-2018

Guru yang sangat baik itu sudah tak berdaya. Wajahnya bersimbah darah. Pandangan matanya tidak fokus lagi. Begitu banyak pukulan yang mendarat di badan dan wajah-Nya. Bukan hanya pukulan, melainkan juga tendangan dan ludahan, serta caci-maki, hinaan, dan ejekan.

Lihatlah Guru, apabila bisa. Tubuhnya sangat rusak sehingga ia bahkan tak tampak sebagai manusia. Tak seorang pun tertarik oleh ketampanannya. Sebaliknya, ia dihina dan dihindari orang, penuh kesengsaraan dan penderitaan. Dengan kondisi seperti itu, orang tidak ingin lagi melihat dan menghormati Guru.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000