logo Kompas.id
OpiniVirus Korona dan Globalisasi
Iklan

Virus Korona dan Globalisasi

Tak ada pilihan bagi Indonesia untuk melindungi warga dan menutup batas negara menghindari penularan virus korona. Epidemi adalah bencana yang tak memiliki asal-usul, masih gelap bagi ilmu pengetahuan modern sekalipun.

Oleh
Rene L Pattiradjawane
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0hjCygAIrfLkaToyGfZ4j4xIe5k=/1024x603/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F9c1c89b8-8dea-4e52-b144-a38cbbf5708c_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Warga negara Indonesia yang diobservasi terkait virus korona tipe baru mengikuti senam pagi di hanggar Pangkalan TNI AU Raden Sadjad di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Observasi terhadap 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, itu terus dilakukan dan telah memasuki hari kelima sejak kedatangan pada Minggu (2/2/2020).

Tak ada yang mengira akan terjadi epidemi di Wuhan, China, dengan kemunculan Coronavirus 2019-nCoV. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah sejenis SARS (flu burung) dan MERS (flu unta) itu sebagai ancaman umat manusia.

Yang mengejutkan, pada era informasi ini ada tuduhan serampangan bahwa 2019-nCoV berasal dari kelelawar; orang-orang China jorok menu makanannya, terutama dari binatang liar; dan timbul pula sikap bermusuhan dengan orang China yang belum tentu warga negara RRC.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000