logo Kompas.id
OpiniKemandirian NU dan Perdamaian ...
Iklan

Kemandirian NU dan Perdamaian Dunia

Sejarah membuktikan bahwa teologi Ahlissunnah wal-Jama’ah menjadi apa yang disebut sebagai ”strategi kebudayaan” sehingga NU menjadi salah satu kekuatan non-koperasi dalam gerakan kebangkitan nasional di awal abad ke-20.

Oleh
A Helmy Faishal Zaini
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cRUJ7ng1uAiSpBB6po1FAB8rs6M=/1024x666/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F5a78cf2b-cf3a-494e-acfc-9b4aebbd0279_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini (kedua dari kiri) dan pengurus PBNU lain menyampaikan Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Tausiah Kebangsaan 2020 di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Sejak awal mula berdirinya, Nahdlatul Ulama sesungguhnya bukan semata berkonsentrasi pada pelaksanaan dan penguatan paham Ahlussunnah wal-Jama’ah. Lebih dari itu, NU dilahirkan dalam rangka penguatan gerakan ekonomi kerakyatan.

Penguatan ekonomi kerakyatan merupakan isu penting yang menjadi tonggak berdirinya NU. Adanya Nahdlatut Tujjar atau semacam serikat saudagar yang menjadi cikal bakal berdirinya NU adalah bukti nyata bahwa isu ekonomi tidak bisa dipandang sebelah mata.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000