logo Kompas.id
Opini”Nandur Demit”
Iklan

”Nandur Demit”

Manusia tak hanya hidup di dunia terang, tapi juga dunia gelap. Kegelapan sering tak bisa diraba, tapi mendikte manusia dalam perbuatan menuruti hawa nafsu, kejahatan, keserakahan. Itulah perilaku jahat, ”nandur demit”.

Oleh
Trias Kuncahyono
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KeRoPjtF8n_FIacxO4aY6RqKPww=/1024x1003/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Ftrias-kuncahyono-baru2012_1545311337-e1576399170644-54.jpg
INDRO UNTUK KOMPAS

Trias Kuncahyono, wartawan Kompas 1988-2018

Pertemuan kami pagi itu tidak dalam agenda. Kami berjumpa di Stasiun Tugu, Yogyakarta, sama-sama menunggu KA Prameks (Solo-Kutoarjo PP), meskipun tujuan kami berbeda: Klaten dan Solo.

Di dalam kereta kami duduk berdampingan. Begitu kereta bergerak meninggalkan Stasiun Tugu, pada pukul 09.09 WIB, ia mulai bercerita. ”Pak, pernah mendengar istilah nandur demit, belum?” tanyanya mengawali cerita.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000