logo Kompas.id
OpiniSakratul Maut Seni-Budaya
Iklan

Sakratul Maut Seni-Budaya

Malapetaka itu akhirnya terjadi. Nafas-nafas dari kebudayaan saya kira sedang diputus dengan telengas.

Oleh
Radhar Panca Dahana
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-SwBTG17Yx-evKn26ndw2au5J3U=/1024x614/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F3a2dca3a-cc48-4f1b-a100-fc2ca8772cd4_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Koordinator Tim Mufakat Budaya Indonesia, Radhar Panca Dahana, berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Sepertinya ada ketidakpedulian, bisa jadi kebebalan. Puluhan tahun memperjuangkan kebudayaan menjadi fondasi cara kita membangun negara, manusia dan bangsa di dalamnya, hasilnya hampir nihil bahkan negatif.

Hingga saat ini, pemahaman, kesadaran hingga tindakan (dalam bentuk kebijakan, misalnya) di kalangan pejabat negara, baik pusat maupun daerah, termasuk elite politik, bisnis, ekonomi, dan lainnya, terhadap dimensi dan potensi tersebut masih rendah, keliru, mungkin kian dangkal.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000