logo Kompas.id
OpiniNiwatakwaca dan Kejahatan...
Iklan

Niwatakwaca dan Kejahatan Wacana

Oleh
Jean Couteau
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fMGOSwSFbQ2gP3kZ6bcAIb0SupU=/1024x1018/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F69418747.jpg

Ajaran spiritual di Indonesia kini kehilangan pamor lamanya. Di dalam situasi tradisional Jawa-Bali, sebelum pendidikan dan media modern mereduksi pewayangan menjadi tak lebih daripada warisan sejarah lama, seluruh sistem tata-nilai diturunkan dalam bentuk simbol-simbol. Selain itu, kebenaran religius diyakini ada, tetapi sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan Yang Tunggal (dikenal sebagai Manunggaling Kawula Gusti), jadi sebagai sesuatu yang supel, bukan sebagai sumber kewajiban mutlak yang kemutlakannya ditarik dari tafsir harfiah atas buku-buku suci, seperti kita saksikan sekarang.

Salah satu karya sastra Jawa Kuna yang mengungkap dengan baik simbolisme tradisional ini adalah Kakawin Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa. Diceritakan bahwa Arjuna bertapa di kaki Gunung Indrakila. Dalam pertapaannya, ia digoda oleh tujuh bidadari. Peristiwa ini dapat didekati secara multi-tafsir. Apakah bidadari itu cuma melambangkan nafsu berahi? Tidak, mereka juga melambangkan Sapta Timira, tujuh sumber kegelapan yang membayangi perjalanan hidup manusia.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000