logo Kompas.id
OpiniEra Antroposen dan Sains...
Iklan

Era Antroposen dan Sains Keberlanjutan

Oleh
Arisetiarso Soemodinoto
· 4 menit baca

Artikel Yinon Bar-On dkk pada ”Proceedings of the National Academy of Sciences” (PNAS) edisi 21 Mei 2018, memberikan rangkuman menarik. Bahwa, tumbuhan memiliki biomassa paling dominan di bumi (mencapai 450 gigaton karbon), tetapi nasib mereka di bumi ditentukan oleh manusia yang biomassanya hanya sekitar 0,06 gigaton atau 0,0001 bagian dari biomassa tumbuhan.

Nasib serupa juga dialami oleh hewan liar yang biomassanya 41 kali biomassa manusia. Hasil studi ini mengonfirmasi kajian sebelumnya yang menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara pengurasan keanekaragaman hayati bumi dengan laju konsumsi manusia di segala bidang (Wilting dkk. 2017) dan ekspansi pertanian modern (Lanz dkk 2017). Hal ini memperkuat asumsi bahwa bumi kini telah berada pada era Antroposen, suatu era di mana kegiatan manusia mendominasi dan berdampak secara signifikan terhadap beragam proses alami yang terjadi di bumi sehingga menimbulkan perubahan ekologi global.

Istilah Antroposen (Anthropocene, sebagian ada yang menyebutnya Anthropozoic) pertama kali diperkenalkan oleh mendiang biologiwan Universitas Michigan, Profesor Eugene F Stoermer, dan dipopulerkan oleh Paul J Crutzen, penerima Nobel Kimia 1995. Dari perspektif geologi, bumi sebetulnya masih berada pada era Holosen, yaitu suatu era yang dimulai sekitar 11.700 tahun lalu ditandai berakhirnya zaman es.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000