logo Kompas.id
OpiniFeminisasi Gerakan Radikal
Iklan

Feminisasi Gerakan Radikal

Oleh
Lies Marcoes Koordinator Program Berdaya, Rumah Kitab
· 5 menit baca

Betapa pun pahitnya, terdapat sejumlah pembelajaran penting dari tragedi bom Surabaya (13-14  Mei 2018). Salah satunya tentang pelibatan perempuan dan anak-anak sebagai “pelaku” bom bunuh diri.

Tulisan ini hendak memetakan kemungkinan terjadinya perubahan pola dalam pelibatan perempuan dan anak sebagai pelaku penyerangan oleh kelompok radikal, serta bagaimana perempuan dalam perannya sebagai ibu menjadi pelaku aktif gerakan radikal kekerasan.

https://cdn-assetd.kompas.id/hn-kuvryl5yAY0lkMfTZtXyfKzo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180514_ENGLISH-TERORIS_A_web-5.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Members of the East Java Police’s bomb squad stand guard during a raid at the house of a terror suspect in Urangagung village, Sidoarjo, East Java, on Monday (14/5/2018). Four people were arrest in the raid; two men and two women.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000