Animo masyarakat menjadikan mal sebagai tujuan wisata keluarga memicu munculnya konsep-konsep baru pembangunan mal kekinian. Pengelola merenovasi mal untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Oleh
MB Dewi Pancawati
·5 menit baca
Seiring perkembangan zaman, pusat perbelanjaan atau mal kini tak sekadar sebagai tempat tujuan berbelanja, tetapi sudah bergeser menjadi tempat mencari hiburan, menyalurkan hobi, bahkan rekreasi untuk keluarga. Pembangunan mal di kota-kota besar pun mulai mengusung konsep family mall untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat modern.
Tak ayal, pada libur Lebaran yang lalu tak hanya tempat wisata yang ramai, mal-mal di beberapa daerah pun menjadi tempat favorit yang dikunjungi warga dan pemudik untuk sekadar bersantai ataupun rekreasi bersama keluarga. Bagi sebagian keluarga, mengunjungi mal bisa menjadi kegiatan wisata tersendiri.
Tingginya pergerakan masyarakat ke pusat-pusat perbelanjaan saat libur Lebaran terlihat dari pantauan mobilitas penduduk (mobility index) yang disusun oleh Google yang mulai meningkat satu minggu jelang hari raya Idul Fitri. Di minggu terakhir Ramadhan, masyarakat berbondong-bondong ke mal untuk berbelanja kebutuhan Lebaran, seperti membeli baju baru, sepatu baru, juga kebutuhan lain untuk berlebaran.
Peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri tersebut membuat kinerja penjualan ritel atau eceran April 2022 diperkirakan meningkat secara bulanan. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2022 hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia yang tercatat sebesar 219,3, atau secara bulanan tumbuh 6,8 persen dibandingkan dengan Maret 2022 sebesar 205,3. Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, terutama Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Subkelompok Sandang (meningkat 6,1 persen).
Lebaran di mal
Secara nasional, persentase perubahan mobilitas penduduk ke tempat perdagangan ritel dan rekreasi terlihat semakin meningkat signifikan pada hari kedua Lebaran dan terus meningkat hingga hari keempat. Pantauan Google menunjukkan perubahan dari 37 persen pada 3 Mei 2022 bergerak menjadi 41 persen, kemudian mencapai 45 persen, pada 5 Mei.
Tren yang sama terlihat di sepuluh provinsi tujuan mudik terbanyak menurut hasil survei Kementerian Perhubungan, kecuali Jakarta yang mengalami penurunan. Bisa dimaklumi karena diperkirakan 13 juta penduduk Jabodetabek meninggalkan Ibu Kota dan kota-kota aglomerasi di sekitarnya. Meski demikian, mal-mal di Jakarta tetap ramai pada libur Lebaran, bahkan di beberapa lokasi tempat parkir terlihat penuh.
Sebagai daerah yang paling banyak menjadi tujuan pemudik, pusat perniagaan ritel dan rekreasi di Jawa Tengah juga sejalan menunjukkan peningkatan kunjungan tertinggi. Pergerakan warga ke pusat perbelanjaan tersebut tercatat meningkat 106 persen pada hari kedua Lebaran. Sumatera Barat juga terpantau tinggi meningkat sebesar 91 persen, diikuti Jawa Timur 54 persen. Kunjungan di libur Lebaran bersama keluarga ini tidak lagi untuk tujuan berbelanja, tetapi untuk rekreasi menikmati fasilitas yang disediakan mal atau sekadar makan bersama.
Momentum Lebaran tahun 2022 membawa berkah bagi para pelaku usaha ritel dan pusat perbelanjaan. Tingginya animo masyarakat memenuhi pusat perbelanjaan saat libur Lebaran tak lepas dari semakin membaiknya penanganan pandemi sehingga pemerintah melonggarkan aktivitas masyarakat dan aturan kunjungan ke pusat-pusat perniagaan. Dengan demikian, perputaran uang yang selama ini berfokus di mal sejumlah kota besar dapat tersalurkan ke kantong-kantong di daerah.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan, peningkatan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2022 mencapai kisaran 70 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kunjungan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar 30 persen. Secara umum, APPBI memproyeksikan rata-rata tingkat okupansi pusat perbelanjaan pada 2022 akan lebih baik dari tahun 2021, yakni menjadi sekitar 70-80 persen, meski belum menyamai saat kondisi normal sebelum pandemi yang berkisar 80-90 persen.
Konsep baru
Animo masyarakat menjadikan mal sebagai tujuan wisata keluarga memicu munculnya konsep-konsep baru pembangunan mal yang mengikuti tren kekinian. Para pengelola mal melakukan renovasi dan perubahan konsep agar menarik lebih banyak pengunjung menghabiskan waktu di mal untuk mencari hiburan atau rekreasi bersama keluarga. Transformasi pun dilakukan sejumlah pusat perbelanjaan yang mengubah konsep one stop shopping menjadi mal keluarga dengan memperbanyak ruang-ruang untuk rekreasi keluarga, baik dalam ruang maupun luar ruang.
Di Mal Neo Soho, Jakarta Barat, misalnya, tempat ini menjadi Living Planet dalam ruang terbesar di Indonesia karena terdapat wisata Jakarta Aquarium dan Safari di dalamnya. Obyek wisata bawah laut dalam mal yang sangat menarik, edukatif, dan instagrammable.
Sky Rink Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, yang merupakan salah satu arena seluncuran es terluas di Asia Tenggara, juga menjadi pilihan tepat bagi keluarga untuk berekreasi dalam suasana yang menyenangkan dan menyehatkan. Kemudian ada KidZania, yaitu wahana bermain sekaligus edukasi bagi anak-anak, di Jakarta dan Surabaya.
Konsep wisata salju buatan di dalam mal yang ada di Transmart Mall Bekasi juga menjadi destinasi wisata yang menarik. Dilaporkan, Trans Snow World Bekasi ini diserbu 1.800 pengunjung pada Lebaran ketiga. Terbaru adalah transformasi yang dilakukan Sarinah, pusat perbelanjaan tertua di Indonesia. Dengan area terbuka yang semakin luas, mal pun bergeser menjadi ruang bagi komunitas, memadukan literasi, kultur, dan produk UMKM.
Tak hanya di Jakarta, Tentrem Mal di Semarang juga memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Hadirnya akuarium raksasa, taman gantung yang mengitari akses menuju tempat parkir dan videotron di langit-langit atrium, menjadikan tempat ini destinasi yang menambah kekayaan wisata kota Semarang. Masih banyak lagi mal-mal di beberapa daerah yang menyediakan fasilitas rekreasi. Konsep mal keluarga pun semakin diminati, sambil berbelanja, waktu berkualitas bersama keluarga juga terpenuhi.