Final Thomas Indonesia Vs China: Fajar/Rian Kalah Detail Kecil, Indonesia Tertinggal 0-2
Fajar/Rian harus mengakui keunggulan Liang/Wang dalam detail kecil. Indonesia butuh keajaiban untuk juara Piala Thomas.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
CHENGDU, MINGGU — Indonesia tertingal 0-2 dari tuan rumah China dalam final Piala Thomas di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, China, Minggu (5/5/2024). Indonesia semakin terdesak seusai ganda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kalah dari wakil China, Liang Wei Keng/Wang Chang, 18-21, 21-17, 17-21.
Liang/Wang selalu tertinggal pada awal gim, tetapi bisa keluar sebagai pemenang pada akhir laga. Sebagai pasangan peringkat satu dunia, mereka membuktikan kekuatan mental dan kemenangan dalam detail kecil. Fajar/Rian kurang beruntung karena kehilangan momentum pada akhir gim ketiga.
Kami hanya fokus memikirkan pertandingan ini, tidak terpengaruh hasil partai pertama.
Laga tersebut merupakan pertarungan permainan level tingkat tinggi. Kedua pasangan sama-sama beradu cepat, antisipasi, reaksi, dan pengambilan keputusan. Siapa yang kurang siap dalam beberapa milidetik saja akan kehilangan poin. Adapun setelah dua gim, reli terpanjang hanya sejumlah 19 pukulan. Itu memperlihatkan betapa cepat tempo laga.
Fajar/Rian sudah menyadari, mereka harus menjadi pembeda seusai kekalahan Anthony Ginting dari Shi Yu Qi. Hal itu langsung diperlihatkan sejak awal gim. Mereka datang dengan semangat berbeda. Fajar, sebagai kapten tim putra, selalu menyalakan suasana dengan berteriak seusai mendapatkan poin. Mereka pun langsung unggul cepat 6-2.
Liang/Wang mulai menemukan ritme terbaik seusai tertinggal saat jeda 7-11. Pukulan mereka lebih konsisten, tidak banyak keluar seperti sebelumnya. Formasi permainan mereka juga sudah terbentuk. Wang mengatur serangan di depan, sementara Liang menjadi ”tukang gebuk” di belakang. Mereka menyamakan kedudukan 12-12.
Pertarungan sengit tersaji seusai kedudukan seimbang itu. Kedua pasangan saling kejar sampai skor 18-18. Aksi bertahan Wang yang membendung smes Rian membuat wakil China itu unggul satu poin. Wang berselebrasi mengangkat tangan. Momentum berbalik seusai itu. Liang/Wang merebut gim pertama 21-18.
Fajar/Rian kembali memulai dengan baik pada gim kedua. Mereka unggul 6-3 lewat poin-poin dari adu pukulan drive. Fajar memperlihatkan kecepatan pengambilan keputusan di depan net. Namun, ganda China bisa membalikkan keadaan lewat servis panjang berkali-kali. Liang/Wang berbalik unggul 11-10 saat jeda.
Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, sempat menginstruksikan Rian agar lebih sabar. Rian mesti menunggu kesempatan yang tepat untuk melakukan smes. Hal itu langsung dipraktikkan seusai jeda. Fajar/Rian kembali unggul 15-12. Mereka terlihat lebih tenang dan menyerang pada saat yang tepat.
Di tengah keunggulan, Fajar diganjar kartu kuning oleh wasit. Dia berjalan ke tepi lapangan untuk mengelap wajah dengan handuk walaupun tidak diizinkan. Beruntung, insiden kecil tersebut tidak merusak momentum pasangan Indonesia. Mereka mencuri gim kedua dengan skor 21-17.
Perang psikologis ditunjukkan Fajar/Rian di gim ketiga, saat unggul 2-1. Liang meminta pergantian kok, tetapi Rian menolak. Rian mengisyaratkan pada wasit, kok tersebut masih bagus. Pertandingan pun dilanjutkan tanpa pergantian kok.
Fajar, sebagai pemain depan, tampak lebih nyaman mengontrol permainan pada gim ketiga. Wang yang unggul dalam kecepatan sempat tidak bisa berbuat banyak karena penempatan kok yang sangat baik dari Fajar. Fajar/Rian pun kembali unggul cukup jauh 8-4, lalu memimpin 11-9 saat jeda gim penentu tersebut.
Pertarungan berlangsung ketat menuju akhir gim ketiga. Skor seimbang dari 12-12, 14-14, 16-16, sampai 17-17. Kedua pasangan saling beradu kecepatan dan agresivitas, memanfaatkan kesalahan terkecil dari lawan. Di momen krusial itu, angin berbalik untuk pasangan China.
Servis panjang Wang sukses mengecoh Rian. Liang/Wang membalikkan keunggulan 18-17. Lalu, mereka sukses menghasilkan tiga poin beruntun dari kesalahan lawan. Laga berakhir dengan pukulan yang keluar lapangan pasangan China. Fajar/Rian sempat meminta challenge, tetapi kok memang keluar tipis.
Duel kedua pasangan itu memang sudah diprediksi akan berlangsung sengit. Liang/Wang memang selalu menang dalam tiga pertemuan terakhir, tetapi semua laga itu selalu berlangsung ketat sampai gim ketiga. Keduanya terakhir bertemu di Kejuaraan Asia 2024 pada April, Liang/Wang menang 21-19, 12-21, 21-17.
"Kami hanya fokus memikirkan pertandingan ini, tidak terpengaruh hasil partai pertama. Kami mau menyumbang poin tapi sayangnya belum berhasil," kata Rian setelah pertandingan.