Indonesia U-23 Atasi Kelelahan Dahulu, Berjuang ke Olimpiade Paris Kemudian
Duel ”playoff” melawan Guinea tak akan mudah. Sebelum memikirkan rival, Indonesia wajib memulihkan diri dari kelelahan.
DOHA, JUMAT — Pelatih Indonesia U-23 Shin Tae-yong memastikan anak asuhannya akan berjuang maksimal untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang playoff antarzona Kualifikasi Olimpiade Paris kontra Guinea, Kamis (9/5/2024). Namun, Shin ingin memberikan waktu kepada pemainnya untuk memulihkan diri setelah menjalani laga padat di Piala Asia U-23 2024.
Skuad ”Garuda” memainkan enam pertandingan, yang dua gim di antaranya berjalan selama 120 menit, hanya dalam waktu 17 hari. Shin mengakui pemain-pemainnya sangat kelelahan menghadapi tantangan berat secara fisik dan mental yang dihadapi selama bertanding hingga perebutan tempat ketiga melawan Irak, Kamis (2/5/2024), di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar.
Pemain sangat kelelahan, mereka sejujurnya mengalami burn out (keletihan akut).
Kekalahan 0-2 dari Uzbekistan di semifinal, lalu tumbang 1-2 dari Irak, pada perebutan posisi ketiga dan tiket langsung ke Olimpiade Paris 2024 menunjukkan pemain-pemain Indonesia sudah mengalami keletihan akut. Pemain Indonesia gagal menjaga intensitas permainan baik mereka selama 2 x 45 menit.
Baca juga: Laga Sengit Indonesia Menghadapi Irak di Piala Asia U-23 2024
Pada dua gim itu, ”Garuda Muda” bermain apik di babak pertama dengan menerapkan kedisiplinan taktik. Namun, setelah turun minum, keterbatasan fisik membuat performa kolektif tim menurun.
Hal itu membuat Shin amat hati-hati melakukan persiapan menjelang duel perebutan satu tempat tersisa ke Olimpiade Paris menghadapi wakil Afrika, Guinea. Juru taktik asal Korsel itu ingin anak asuhannya dalam kondisi fisik dan mental terbaik agar bisa mengulang performa terbaik yang tersaji pada duel melawan Australia, Jordania, dan Korea Selatan.
”Pemain sangat kelelahan. Mereka sejujurnya mengalami burn out (keletihan akut). Dalam tiga hari saya akan fokus untuk memulihkan kondisi mereka. Saya juga melarang mereka menyentuh bola,” kata Shin seusai laga kontra Irak.
Baca juga: Tumbang dari Irak, Indonesia Mengetuk Pintu Terakhir ke Olimpiade Paris
Setelah sepenuhnya pulih, awal pekan depan, ”Garuda Muda” direncanakan bertolak ke Paris, Perancis, untuk memulai persiapan menghadapi Guinea. Laga perebutan tiket pamungkas ke Olimpiade Paris 2024 itu akan berlangsung di Pusat Latihan Nasional Clairefontaine miliki Federasi Sepak Bola Perancis (FFF). Jarak Clairefontaine dengan pusat kota Paris sekitar 60 kilometer atau ditempuh hampir satu jam dengan perjalanan darat.
”Dalam tiga dan empat hari selanjutnya, kami akan mempersiapkan taktik dan menganalisis lawan. Jadi, saya akan berjuang sekeras mungkin untuk membantu tim merebut tiket terakhir ke Olimpiade. Saya berharap ada empat tim Asia yang tampil di Olimpiade,” kata Shin yang berpengalaman membawa Korsel berpartisipasi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang hanya absen menyaksikan langsung laga Indonesia di Piala Asia U-23 ketika jumpa Australia, memberikan dukungan moral setelah pertandingan. Ia menyebut capaian Indonesia menembus semifinal pada partisipasi debut di Piala Asia U-23 adalah hasil yang membuat bangga seluruh bangsa Indonesia.
Untuk itu, kata Erick, Ivar Jenner dan kawan-kawan tidak boleh larut dalam kekalahan. Mereka harus bangkit untuk berjuang meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 dari Perancis.
Baca juga: Irak Imbangi Indonesia, 1-1, di Babak Pertama
”Peluang kita untuk tampil di Olimpiade masih terbuka. Kita harus berjuang secara tim di pertandingan melawan Guinea. Ini kesempatan terakhir yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” ucap Erick dalam keterangan resminya di sela mendampingi skuad Indonesia di Qatar.
Duel Asia-Afrika kedua
Pertemuan antara Indonesia dan Guinea adalah playoff antarzona yang kedua kali yang mempertemukan wakil Asia dan Afrika. Pertama kali dan terakhir momen itu tercipta pada Kualifikasi Olimpiade London 2012. Kala itu, Senegal merebut tiket terakhir ke London 2012 setelah menumbangkan wakil Asia, Oman, 2-0, di Stadion Coventry, Inggris.
Seandainya bisa menjadi tim Asia pertama yang bisa lolos lewat jalur playoff ke putaran final Olimpiade, Indonesia akan masuk ke dalam Grup A. Di grup itu, Indonesia akan bertemu tim tuan rumah, Perancis, lalu Amerika Serikat dan Selandia Baru.
Indonesia akan membuka pergelaran sepak bola putra dengan menghadapi Selandia Baru, 25 Juli 2024, pukul 17.00 waktu setempat. Duel itu akan dilaksanakan di Stadion Nice. Setelah laga itu, Perancis akan menjamu AS di Stadion Marseille.
Baca juga: Mewaspadai Kebangkitan Semangat Sepak Bola Irak
Pada gim kedua, Indonesia akan jumpa Perancis, yang diasuh legenda sepak bola mereka, Thierry Henry. Laga pamungkas Grup A Indonesia akan berhadapan dengan AS.
Tidak hanya Shin yang ingin ada empat duta Asia di sepak bola Paris 2024. Ali Jassim, penyerang Irak yang menentukan kemenangan timnya asal Indonesia, juga berharap Indonesia bisa menyusul tiga tim Asia lainnya yang telah memastikan tampil di Olimpiade Paris.
Selain Irak, dua finalis Piala Asia U-23 2024, yaitu Jepang dan Uzbekistan, telah lebih dahulu memastikan tempat di Olimpiade, musim panas ini.
”Saya senang bisa membawa Irak lolos ke Olimpiade, tetapi saya juga sangat kecewa Indonesia tidak bisa melaju ke Olimpiade,” kata Jassim.
Baca juga: ”Garuda Muda”, Jangan Lagi Berujung Penyesalan
”Saya ingin empat tim Asia tampil di Olimpiade, jadi saya berharap Indonesia bisa menjalani pertandingan yang bagus melawan Guinea. Semoga mereka (Indonesia) bisa menyusul kami ke Paris,” tutur Jassim, yang mencetak empat gol di Piala Asia U-23 2024.
Jika pada Paris 2024, Indonesia menjadi duta keempat Asia, maka itu kedua kalinya Asia diwakili empat tim di Olimpiade. Prestasi gemilang itu dan yang masih satu-satunya hingga kini tercipta pada Olimpiade London 1948. Wakil Asia kala itu ialah Korea Selatan, China, India, dan Afghanistan.