Aditya Bagus Arfan bermain cerdik saat menahan remis Grand Master super GM Temur Kuybokarov dari Australia.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Langkah pecatur muda andalan Indonesia International Master atau IM Aditya Bagus Arfan tersendat pada babak ketiga ajang Pertamina Indonesia GM Tournament 2024, Kamis (25/4/2024), di Hotel Artotel Senayan, Jakarta. Aditya bermain remis melawan Grand Master (GM) Temur Kuybokarov dari Australia.
”Hasil remis ini cukup positif bagi Aditya karena Kuybokarov adalah pecatur terkuat pada turnamen ini. Dengan elo rating 2600, Kuybokarov tergolong sebagai Grand Master super, yang belum terkalahkan pada turnamen ini,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia.
Melawan pecatur yang levelnya jauh di atas dia, Aditya bermain tanpa gentar. Meskipun memainkan buah catur hitam, Aditya tetap berusaha menyerang dan mengimbangi permainan Kuybokarov.
Berkali-kali Aditya menutup langkah Kuybokarov agar tidak memiliki keunggulan posisi untuk menekan raja hitam. Aditya juga tidak segan melakukan pengorbanan dan pertukaran perwira demi menyamakan kualitas.
Taktik itu merepotkan Kuybokarov karena dia menjadi tidak memiliki keunggulan yang cukup untuk mengalahkan Aditya. Perhitungan Aditya yang akurat dan langkahnya yang taktis membuat pertarungan menjadi seimbang sampai akhir laga dan keduanya sepakat remis.
Dengan hasil itu, Aditya dan Kuybokarov sama-sama menempati puncak klasemen dengan 2,5 poin. Bagi Aditya yang mengejar delapan poin turnamen dari 11 babak untuk meraih norma GM, hasil remis yang menyumbang 0,5 poin ini masih dapat diterima karena ada delapan babak tersisa. Apalagi, laga melawan Kuybokarov sebagai lawan terberat sudah terlewati.
Sementara itu, pecatur andalan Indonesia GM Novendra Priasmoto juga ikut menyusul di puncak klasemen dengan 2,5 poin. Pada babak ketiga, Novendra mengalahkan IM Uurtsaikh Agibileg dari Mongolia.
Novendra yang diunggulkan menjadi juara pada turnamen ini menekan Agibileg pada sayap raja untuk mendapat keunggulan posisi sejak awal laga. Kombinasi serangan dengan menteri, gajah, dan benteng membuat Agibileg tertekan sejak pertengahan laga.
Hasil remis ini cukup positif bagi Aditya karena Kuybokarov adalah pecatur terkuat pada turnamen ini.
Keunggulan posisi dan kualitas Novendra membantunya memaksa Agibileg merasakan kekalahan pertama pada turnamen ini. Dengan kemenangan itu, Novendra membuka kembali peluangnya menjuarai turnamen itu.
Pada laga lainnya, GM Susanto Megaranto mulai konsisten di jalur kemenangan setelah mengalahkan GM Thien Hai Dao dari Vietnam. Susanto sudah mengumpulkan dua poin dari dua kemenangan dan sekali kalah dari tiga babak.
Sementara itu, IM Gilbert Elroy Tarigan dan IM Azarya Jodi Setiyaki yang juga mengejar delapan poin turnamen demi mendapatkan norma GM justru kembali bermain remis. Gilbert ditahan remis oleh IM Yoseph Theolifus Taher dan Jodi ditahan remis oleh IM Liu Xiangyi dari Singapura. Sampai babak ketiga, Gilbert dan Jodi baru mengumpulkan satu poin.