Empat Pecatur Kejar Norma Grand Master dan Woman Grand Master
Empat pecatur Indonesia mengejar norma Grand Master dan Woman Grand Master.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Empat pecatur Indonesia mengejar norma Grand Master dan Woman Grand Master dalam ajang Pertamina Indonesia GM Tournament 2024, 23 April-1 Mei. Para pecatur itu adalah International Master (IM) Gilbert Elroy Tarigan, IM Azarya Jodi Setiyaki, IM Aditya Bagus Arfan yang mengejar norma GM dan WIM Ummi Fisabilillah yang mengejar norma WGM.
”Gilbert dan Jodi sudah memiliki satu norma GM dan berpeluang untuk menambahnya. Aditya dan Ummi mengejar norma GM dan WGM pertama mereka,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia, Selasa (23/4/2024), di Jakarta.
Menurut Kristianus, para pecatur putra harus meraih delapan poin turnamen untuk mendapatkan satu norma GM pada ajang ini. Adapun Ummi hanya memerlukan tujuh poin turnamen untuk meraih satu norma WGM. Turnamen ini akan digelar sebanyak 11 babak sehingga para pecatur Indonesia itu berpeluang besar untuk meraih norma GM dan WGM jika mampu tampil bagus secara konsisten.
Norma GM adalah salah satu syarat bagi pecatur untuk mendapatkan gelar Grand Master. Syarat meraih gelar GM adalah mendapatkan tiga norma GM dan memiliki elo rating 2500. Adapun syarat meraih WGM adalah tiga norma WGM dan memiliki elo rating 2300.
Pada babak pertama, Aditya (2407) yang melawan Jodi (2384) bertarung dengan agresif. Aditya yang baru saja mengikuti Bangkok Open bermain menyerang meskipun memainkan buah catur hitam.
Meskipun berlangsung imbang sampai pertengahan laga, Aditya terus berusaha menekan dari sayap menteri dan memanfaatkan keunggulan posisi untuk terus menekan. Aditya akhirnya dapat memenangi laga dan berhak mengantungi satu poin turnamen.
”Aditya memiliki keunggulan karena rajin berlatih dan lebih sering mengikuti turnamen di luar negeri. Dia semakin tajam dan terasah. Semoga Aditya konsisten meraih kemenangan demi mendapatkan norma GM di ajang ini. Jodi juga harus bangkit dan mengejar karena peluangnya masih terbuka lebar,” kata Kristianus.
Sementara itu, Gilbert (2330) menahan remis pecatur Vietnam GM Thien Hai Dao (2475). Laga keduanya juga berlangsung ketat karena Gilbert berusaha memenangi pertarungan papan tengah untuk menjaga keunggulan posisi.
Namun, Dao yang kaya akan pengalaman mampu menutup celah serangan. Dao tidak segan mengorbankan perwira untuk menyimbangkan kualitas dan menutup langkah Gilbert sehingga laga berakhir remis.
Hasil remis juga diraih Ummi (2187) saat melawan pecatur Myanmar, IM Zaw Htun Wynn (2416). Ummi sempat unggul kualitas dengan memiliki menteri dan dua bidak dibandingkan Wynn yang memiliki satu benteng dan dua bidak.
Namun, Wynn mampu memanfaatkan posisi raja dan bidak untuk beradu bidak. Dengan posisi saling menjepit, akhirnya Ummi menerima tawaran untuk remis.
”Hasil remis bagi Gilbert dan Ummi tidak merugikan karena mereka mendapat tambahan poin elo rating. Mereka juga masih berkesempatan untuk menambah poin turnamen pada babak-babak selanjutnya,” kata Kristianus.
Aditya memiliki keunggulan karena rajin berlatih dan lebih sering mengikuti turnamen di luar negeri.
Pada babak kedua, Ummi akan mendapat tantangan berat dari WGM Nguyen Thi Mai Hung. Adapun Gilbert akan berhadapan dengan Aditya dan Jodi menantang IM Yosep Theolifus Taher dari Indonesia.
Pada laga lainnya, GM Novendra Priasmoro (2494) menang atas GM Eugenio Torre (2425) dari Filipina. GM Susanto Megaranto (2504) kalah dari GM Temur Kuybokarov (2600) dari Australia.
Kekalahan juga dialami oleh IM Medina Warda Aulia dari pecatur Singapura, IM Liu Xiangyi, dan IM Yoseph T Taher yang kalah dari pecatur Mongolia, IM Uurtsaikh Agibileg.