Shin Tae-yong Optimistis Memburu Tiket Olimpiade Paris
Indonesia termotivasi hadapi perempat final Piala Asia U-23. ”Garuda Muda” butuh dua kemenangan lagi menuju Paris 2024.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
DOHA, SENIN — Meskipun telah menciptakan sejarah baru dalam sepak bola Indonesia dengan membawa Tim U-23 Indonesia menembus perempat final Piala Asia U-23 2024, Pelatih Indonesia U-23 Shin Tae-yong menegaskan dirinya belum puas. Ia mematok target untuk melawan kemustahilan demi membantu ”Garuda Muda” menembus Olimpiade Paris 2024.
”Kami telah membuat sejarah dengan para pemain. Saya sangat senang. Tetapi, di turnamen ini, kami baru meraih 50 persen dari yang saya targetkan,” ucap Shin seusai laga kontra Jordania di Stadion Abdullan bin Khalifa, Doha, Senin (22/4/2024) dini hari WIB.
Indonesia menembus babak delapan besar seusai membenamkan Jordania 4-1. Dwigol dari Marselino Ferdinan, lalu satu gol masing-masing dari Witan Sulaeman dan Komang Teguh, menyegel tiket ke fase gugur untuk Indonesia. ”Garuda Muda” mendampingi Qatar, tim tuan rumah, yang berada posisi pertama Grup A.
Setelah menghadirkan sejarah anyar, Shin akan langsung mempersiapkan timnya untuk menghadapi laga perempat final. Berbeda dengan tiga gim di fase grup, laga babak delapan besar akan lebih sulit karena Indonesia akan menantang salah satu dari kekuatan tradisional sepak bola Asia, Jepang atau Korea Selatan.
Juru taktik asal Korea Selatan itu hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk membantu Indonesia menembus babak penyisihan Olimpiade 2024. Terpenting bagi Indonesia adalah menembus semifinal terlebih dahulu yang menjadi target Shin bersama PSSI.
Jika kalah di semifinal, kans ke Olimpiade masih terbuka di laga perebutan tempat ketiga. Kekalahan di gim tempat ketiga juga belum sepenuhnya memupus peluang ke Olimpiade Paris.
Saya akan menyaksikan laga (Jepang vs Korsel) itu dan mempersiapkan tim sebaik mungkin untuk pertandingan perempat final.
Sebab, tim peringkat keempat Piala Asia U-23 2024 akan menjalani laga play-off menghadapi peringkat keempat Piala Afrika U-23 2023, yaitu Guinea, untuk meraih tiket terakhir ke Paris 2024. Laga play-off dijadwalkan akan berlangsung di Paris, Perancis, akhir Juni.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengapresiasi perjuangan para pemain di laga penentu melawan Jordania. Erick bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyaksikan langsung duel itu di tribune naratama Stadion Abdullah bin Khalifa.
”Ini bukti kita bisa. Saya harap nyali pemain terus naik di babak berikutnya karena lawan semakin kuat. (Hasil) Ini jadi motivasi untuk target berikutnya, lolos Olimpiade,” kata Erick.
Marselino, penyerang sayap Indonesia, menegaskan lolos ke perempat final belum membuat puas skuad ”Garuda Muda”. Mereka akan berusaha mati-matian untuk memenangi laga selanjutnya.
”Tentu saya sangat senang kami membuat sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Kami berharap bisa membuat sejarah lainnya,” tutur Marselino yang dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga kontra Jordania.
Memantau langsung
Shin memberikan waktu istirahat untuk anak asuhannya, Senin ini. Namun, ia dan staf pelatih Indonesia akan mengamati langsung pertandingan pamungkas Grup B antara Jepang dan Korea Selatan, Senin (22/4/2024), di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan. Itu dilakukan Shin untuk mempelajari kekuatan calon lawan Indonesia di babak perempat final. Sebelumnya, Shin hanya menugaskan tim analis Indonesia U-23 untuk merekam laga dan menghimpun data performa pemain lawan.
Pemenang laga itu akan menyegel posisi pertama Grup B dan akan menantang Indonesia di babak perempat final. Adapun jika laga seri, faktor kedisiplinan yang meliputi jumlah kartu kuning dan kartu merah akan memengaruhi posisi akhir kedua tim. Sebab, Jepang dan Korsel sama-sama mengoleksi selisih gol +3 setelah menjalani dua gim.
”Saya akan menyaksikan laga (Jepang vs Korsel) itu dan mempersiapkan tim sebaik mungkin untuk pertandingan perempat final,” kata Shin.
Shin jelas sudah memahami permainan Korea Selatan. Meskipun berhasrat untuk bertemu Korsel ketika menangani Indonesia, jika bisa memilih Shin menyebut dirinya ingin jumpa Jepang terlebih dahulu di babak perempat final.
”Sejauh yang saya tahu tim Jepang memiliki kecepatan dan pemain-pemain berkualitas. Tentu melawan Jepang akan jadi gim sulit bagi kami, tetapi kami tidak akan menyerah dan kami punya waktu untuk melakukan yang terbaik guna mempersiapkan tim,” tutur Shin yang membantu Korsel menembus Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dengan menjadi runner-up Piala Asia U-23 2016 di Qatar.
Pelatih Jordania Abdallah Abu Zema menyebut timnya bermain buruk ketika menghadapi Indonesia. Meski begitu, ia mengakui Indonesia memiliki kekuatan yang sulit diimbangi anak asuhannya. Kekuatan Indonesia adalah transisi serangan balik cepat.
”Perbedaan kami dengan Indonesia adalah permainan transisi dari bertahan ke menyerang mereka sangat cepat. Mereka bertahan dengan 5-4-1, kemudian ketika menguasai bola mengubah formasi menjadi 3-4-3,” kata Abu Zema.
Ia melanjutkan, ”Indonesia memiliki kontrol penuh kepada kami karena memiliki semangat juang dan kemampuan rencana permainan yang baik. Selain itu, beberapa pemain Indonesia U-23 sudah tampil di Piala Asia 2023 sehingga mereka memiliki pengalaman dan stamina lebih baik. Saya yakin Indonesia bisa melaju jauh dan menjadi salah satu tim kuat di benua.”