”Jurus” Fadil Sausu Selamatkan Bali United di Stadion Dipta
Bali United menjaga asa perburuan juara setelah mengalahkan Bhayangkara Presisi Indonesia, Sabtu malam.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Bali United mengamankan tiga poin dari laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 pekan ke-32 melawan Bhayangkara Presisi Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (20/4/2024) malam. Tertinggal 0-1 dari Bhayangkara Presisi Indonesia, Bali United dapat membalikkan keadaan menjadi kemenangan dengan skor akhir 2-1.
Dengan tambahan tiga poin hasil laga kontra Bhayangkara Presisi Indonesia itu, Bali United mampu menjaga asa berada di jalur championship series Liga 1 dengan berada di peringkat ketiga klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024. Sementara itu, kekalahan membuat Bhayangkara Presisi Indonesia tertahan di peringkat ke-17 hingga pekan ke-32.
Adapun ”Serdadu Tridatu”, julukan bagi Bali United, membutuhkan minimal satu poin tambahan dari dua laga tersisa di seri reguler Liga 1 untuk mengamankan jalan berkompetisi di seri championship nanti. Konsistensi dibutuhkan skuad asuhan Pelatih Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues alias Teco itu agar tetap berada di posisi empat teratas sebagai syarat melaju di seri championship Liga 1.
Dalam laga Sabtu malam, Bali United mengalami kesulitan membobol gawang Bhayangkara Presisi Indonesia. Sebaliknya, Bhayangkara Presisi Indonesia sangat gencar menyerang ke daerah pertahanan dan beberapa kali mengancam gawang Bali United. Akan tetapi, laga Bali United kontra ”The Guardians”, julukan bagi skuad Bhayangkara Presisi Indonesia, selama babak pertama berakhir dengan skor ”kacamata” alias 0-0.
Mengawali babak kedua laga, pelatih sementara (caretaker) Bhayangkara, Emral Abus, memasukkan Anderson Aparecido Salles menggantikan David Maulana untuk menghadang serangan Bali United. Akan tetapi, Anderson justru mampu menjadi pencetak gol bagi Bhayangkara Presisi Indonesia. Tendangan bebas Anderson Salles di menit ke-71 gagal dihalau penjaga gawang Bali United, Adilson ”Maringa” Aguero dos Santos.
Kedudukan tertinggal 0-1 dan tekanan untuk memperoleh poin bermain di kandang membuat Pelatih Teco merotasi pemain Bali United. Ia memasukkan gelandang serang Muhammad Rahmat ”The Flash” dan penyerang Ilija Spasojevic sekaligus untuk menajamkan lini depan Bali United. Serangan dari Bali United semakin gencar, tetapi belum membuahkan hasil berupa gol balasan.
Teco memaksimalkan pergantian pemain, termasuk dengan memasukkan gelandang senior Bali United, Fadil Sausu, dan bek Elias Dolah di menit ke-81. Langkah ini terbukti efektif untuk mengatasi ketertinggalan dari Bhayangkara Presisi Indonesia di sisa waktu pertandingan.
Peluang bagi Bali United terjadi menjelang menit ke-88. Sebuah tendangan penjuru yang dieksekusi Fadil Sausu dimaksimalkan Rahmat menjadi gol ke gawang Bhayangkara Presisi Indonesia di menit ke-88.
Momen ”come back“ bagi Bali United terjadi di masa waktu tambahan selepas menit ke-90. Bola dari tendangan penjuru Fadil Sausu dapat dikonversikan menjadi gol oleh Jean Marie Privat Befolo Mbarga di menit ke-90+2. Kedudukan 2-1 untuk keunggulan Bali United atas Bhayangkara Presisi Indonesia itu bertahan sampai wasit Tommy Manggopa meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
”Kami berterima kasih kepada suporter. Mereka sangat memotivasi pemain,” kata Fadil Sausu dalam jumpa pers seusai pertandingan. ”Kami bersyukur dan senang karena kami bisa menang dan Bali United mendapatkan poin lagi,” imbuh gelandang asal Palu, Sulawesi Tengah, itu.
Komentar senada juga disampaikan sang pelatih, Teco. Semangat dari para pendukung Bali United memotivasi skuad Serdadu Tridatu untuk mengejar dan membalikkan keadaan menjadi menang.
”Suporter kasih semangat tinggi kepada pemain. Pemain harus menang. Kami berhasil. Pelatih dan pemain sangat senang,” ujar Teco.
Teco menambahkan, pascalaga kontra Bhayangkara Presisi Indonesia, Bali United akan menghadapi dua laga tersisa. Laga terdekat melawan Persebaya Surabaya. ”Mulai dari besok, kami fokus persiapan melawan Persebaya,” ujarnya.
Suporter kasih semangat tinggi kepada pemain. Pemain harus menang. Kami berhasil. Pelatih dan pemain sangat senang.
Sementara itu, dari kubu Bhayangkara Presisi Indonesia, pelatih caretaker Emral Abus kecewa atas hasil pertandingan. Walakin, ia mengapresiasi performa skuad The Guardians.
Ia menilai, pemain Bhayangkara Presisi Indonesia sudah menunjukkan penampilan luar biasa dalam setiap laga yang dijalani. ”Secara hasil, kami kecewa. Tetapi, secara permainan, kami salut kepada pemain. Pemain punya komitmen untuk bermain all out di sisa pertandingan,” ujar Emral.
Kapten tim Bhayangkara Presisi Indonesia, Wahyu Subo Seto, juga kecewa atas kekalahan timnya dalam pertandingan itu. Terlebih, kekalahan tersebut semakin menutup asa Bhayangkara Presisi Indonesia untuk tetap bertahan di kompetisi Liga 1.
”Kami mungkin terdegradasi. Perasaan kami sangat sedih. Ke depannya, kami tetap akan setia kepada Bhayangkara meskipun akan bermain di Liga 2,” ujar Subo Seto.