Momentum Industri Bola Voli Meloncat Lebih Tinggi
Efek Megawati Hangestri Pertiwi terhadap antusiasme atas bola voli menjadi momentum yang perlu terus dipelihara.
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan laga ekshibisi ”Fun Volleyball” timnas putri Indonesia melawan Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks berjalan tanpa aral berarti. Keceriaan para pemain di lapangan menular ke para penonton yang menikmati suguhan pertandingan dan seluruh rangkaian acara. Ini menjadi momentum bola voli Indonesia unjuk gigi sekaligus menatap kebangkitan industri.
Tribune Stadion Indonesia Arena yang berkapasitas 16.000 kursi nyaris seluruhnya terisi, Sabtu (20/4/2024). Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kementerian Pemuda dan Olahraga, penyelenggara ”Fun Volleyball” mengklaim, sebanyak 13.000 tiket telah terjual untuk acara tersebut.
Kemeriahan seisi stadion sudah terlihat sejak acara sebelumnya, yaitu pertandingan voli antarselebritas. Selebritas Tanah Air, seperti Dwi Sasono, Darius Sinathrya, Wulan Guritno, hingga penyanyi dangdut asal Thailand, Jirayut, meramaikan pertandingan tersebut. Penonton bersorak, terutama ketika Jirayut mencetak poin.
Acara tanda tangan puluhan penggemar dengan para pemain timnas serta Red Sparks pada siang hari juga berlangsung meriah. Para penggemar merasa senang karena bisa dekat dengan para pemain yang biasa hanya disaksikan lewat layar kaca.
Baca juga: Kala Bola Voli Indonesia ”Menunggang” Gelombang Korea
Acara utama, yaitu pertandingan timnas Indonesia kontra Red Sparks, menandai puncak kemeriahan ”Fun Volleyball”. Saat pemain Indonesia dan Red Sparks dipanggil satu per satu untuk memasuki lapangan, para penonton bersorak. Gemuruh kian kencang ketika Megawati Hangestri Pertiwi, pemain Indonesia yang berkarier bersama Red Sparks di Liga Bola Voli Korea 2023-2024, masuk ke lapangan.
”Seru sekali. Alhamdulillah kelihatannya penonton sangat menikmati pertandingan pada malam hari ini. Benar-benar di luar dugaan,” tutur opposite hitter timnas Indonesia, Hany Budiarti.
Duel Megawati Hangestri Putri yang bermain untuk Red Sparks melawan rekannya di timnas itu berlangsung sampai lima set penuh. Megawati langsung membawa Red Sparks unggul pada set pertama melalui pukulan kerasnya. Red Sparks pun memenangi pertandingan dengan skor 3-2 (25-17, 25-15, 19-25, 18-25, 15-12).
Sepanjang pertandingan yang berlangsung lebih dari dua jam itu, penonton disuguhkan langsung aksi-aksi menawan, termasuk reli-reli. Mereka juga terus berdecak kagum setiap pemain timnas dan Red Sparks menunjukkan kemampuan individunya.
Seru sekali. Alhamdulillah kelihatannya penonton sangat menikmati pertandingan pada malam hari ini. Benar-benar di luar dugaan.
Pada set kedua, Indonesia sempat tertinggal jauh hingga 0-11. Namun, set ini menjadi ajang unjuk gigi pemain Indonesia, terutama Yolla Yuliana dan Aulia Suci yang hendak try out di Korea Selatan. Laga ini akan ditayangkan juga di Korea Selatan sehingga menjadi momentum bagi keduanya menunjukkan kemampuan. Pemain yang musim lalu try put di Korea, Mediol Yoku, juga turut unjuk gigi sepanjang laga dengan serangan mematikan dan pertahanan tangguh.
Baca juga: Tujuan Lebih Besar dari Ekshibisi Timnas Voli Vs Red Sparks
Meski secara bergantian laga berlangsung sengit dan tidak imbang, keceriaan memenuhi lapangan. Lagu ”Rungkad” diputar setiap Megawati mencetak poin. Setiap pemain juga menyunggingkan senyum atau tertawa ketika mencetak poin maupun ketika serangan lawan berbuah hasil.
Apalagi pada set ketiga dan keempat, pertandingan mulai mencair. Terdapat gimik-gimik seperti pertukaran pemain dan pelatih yang membuat laga semakin seru. Megawati, Yeum Hye-seon, dan Park Eun-jin bergabung dengan timnas Indonesia. Sementara Khalisa Azilia Rahma dan Wilda Siti Nur Fadhilah bermain untuk Red Sparks. Pelatih timnas, Pedro Lilipaly, juga sempat bertukar tempat dengan Pelatih Red Sparks Ko Hee-jin.
”Cukup kaget (dengan pertukaran pemain) karena kami sebelumnya tidak mendapatkan brief soal itu. Dan, ternyata membuat pertandingan semakin seru,” tutur Hany.
Terlepas pertandingan, Megawati menunjukkan magnetnya yang luar biasa. Tidak sedikit penonton yang datang karena Megawati dan Red Sparks. Ketertarikan terhadap Red Sparks pun berawal dari aksi gemilang Megawati bersama klub tersebut.
Made Ayu Ratih (39), penonton asal Jakarta, misalnya, kini menjadi sering mencari tahu informasi soal Liga Korea dan melihat tayangan pertandingannya. Semua berawal dari kekagumannya atas penampilan Megawati.
Ayu pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menyaksikan Megawati, Red Sparks, dan timnas Indonesia sekaligus.
”Semoga semakin banyak acara seperti ini. Karena kita tahu, bola voli Indonesia itu sebenarnya bagus dan potensial. Rasanya sekarang menjadi lebih dekat juga dengan voli Indonesia,” ujar Ayu.
Baca juga: Tantangan Pevoli Putri Ikuti Jejak Megawati Hangestri
Efek Megawati juga diakui Direktur LPDUK Ferdinand K Tangkudun sebagai momentum yang harus dimanfaatkan dengan baik. Apalagi, menurut Ferdinand, masyarakat Indonesia sudah memiliki ketertarikan tersendiri terhadap bola voli. Dengan begitu, antuasiasme yang tengah meningkat lantaran Megawati ini dapat menjadi jalan pembuka untuk meningkatkan industri olahraga tersebut.
”Visi misi LPDUK itu, kan, mengembangkan industri olahraga. Jadi, kami melihat animo masyarakat dan industri sepak bola dan bulu tangkis sudah luar biasa. Sekarang saatnya voli. Apalagi, voli adalah olahraga yang hadir di masyarakat semua lapisan. Semoga upaya seperti ini dilanjutkan cabor bersangkutan, oleh federasi maupun dibuat oleh masyarakat. Jangan berhenti di sini,” ujarnya.
Olahraga memang tak hanya mengarah pada kesehatan dan prestasi, tetapi juga memiliki sisi industri dan ekonomi yang menjadi perhatian semua pihak yang terlibat. Keberadaan industri olahraga di tingkat dunia terus berkembang pesat. Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, dan China telah menjadikan olahraga sebagai industri unggulan sekaligus pemasok devisa negara.
Di Indonesia, industri olahraga merupakan salah satu bentuk implementasi dari Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Industri olahraga juga diatur dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pembinaan dan Pengembangan Industri Olahraga Nasional.
Bola voli sendiri merupakan salah satu olahraga populer di Indonesia. Dalam laporan platform mobile survey Jakpat yang berjudul ”Menikmati Acara Olahraga: Penonton dan Peserta”, olahraga voli menempati urutan ketiga yang paling banyak ditonton masyarakat Indonesia. Peringkat pertama adalah sepak bola (74 persen), disusul bulu tangkis (66 persen).
Baca juga: Megawati Hangestri Pertiwi ”Membeli” Konsistensi di Korea Selatan
Sebanyak 45 persen dari 2.103 responden yang disurvei pada periode 16-23 Januari 2024 menonton pertandingan bola voli. Hasil survei juga menunjukkan terdapat keseimbangan jender di antara penonton laki-laki (45 persen) dan perempuan (46 persen). Artinya, industri olahraga voli memiliki prospek yang cerah.
”Kesuksesan acara hari ini menunjukkan ternyata pendukung voli di Indonesia dan masyarakat sudah siap (untuk memajukan industri olahraga). Saya yakin ke depan, ekosistem bola voli di Indonesia semakin maju dan lebih menarik lagi. Saya pun akan mendukung timnas putra maupun putri untuk menembus minimal 30 besar peringkat dunia,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.