Pengalaman Barcelona Akan Menentukan
Jika bisa menyingkirkan PSG, peluang Barcelona menuju final Liga Champions di Wembley kian besar.
BARCELONA, SENIN – Meski unggul agregat 3-2, Barcelona tidak bisa meremehkan Paris Saint-Germain pada laga kedua perempat final Liga Champions, Rabu (17/4/2024) pukul 02.00 WIB, di Stadion Olimpiade Lluis Companys. ”Blaugrana” memerlukan pengaruh konkret dari para bintang mereka demi memastikan tiket ke babak semifinal.
Pada gim pertama di Paris, Perancis, performa apik Barca justru ditopang oleh dua pemain remaja yang masih diantar oleh orangtua mereka untuk menuju pusat latihan tim. Mereka adalah Lamine Yamal (16) dan Pau Cubarsi (17). Mereka tampil apik dan dewasa meski usia mereka masih dilarang mengendarai kendaraan pribadi karena belum bisa memiliki surat izin mengemudi.
Cubarsi, misalnya, bermain kokoh dan tanpa cela untuk meredam lalu lintas serangan PSG yang bermuara kepada Kylian Mbappe. Padahal, di Paris, Cubarsi berlaga dengan status bek termuda di ajang fase gugur Liga Champions.
Adapun Yamal bisa dengan leluasa menari-nari di sisi kiri pertahanan PSG. Ia berperan besar bagi kreasi peluang yang berujung gol pertama Barca yang dicetak Raphinha di babak pertama.
Namun, Blaugrana tidak bisa hanya menggantungkan harapan melaju ke babak empat besar kepada dua remaja itu. Di fase gugur Liga Champions yang penuh intrik dan kejutan, Barca perlu lebih menggantungkan kans kepada sejumlah pemain bintang yang telah kenyang pengalaman di kancah Eropa.
Barca memiliki Robert Lewandowski dan Ilkay Guendogan yang pernah mengangkat trofi ”Si Kuping Lebar” di klub sebelumnya. Di sisi lain, pemain utama, seperti Frenkie de Jong, Joao Felix, Joao Cancelo, dan Marc-Andre ter Stegen, juga sudah tidak asing dengan persaingan di kompetisi kontinental.
Di luar enam pemain itu, Barca juga sejatinya masih memiliki Andreas Christensen dan Sergi Roberto yang sudah merasakan gelar juara kompetisi antarklub terelite di Eropa itu. Roberto adalah satu-satunya pemain yang tersisa dari skuad Barca ketika meraih gelar Liga Champions musim 2014-2015. Sayang, kedua pemain itu hanya bisa menyaksikan rekan-rekannya dari tribune karena mendapat hukuman akumulasi kartu kuning.
Pelatih Barca Xavi Hernandez menilai, Barca tetap bukan tim yang diunggulkan untuk memenangi laga perempat final melawan PSG. Oleh karena itu, ia meminta skuadnya untuk tidak lengah dan mampu mengulangi performa cemerlang di Paris demi memastikan langkah ke semifinal.
Baca juga : Tamparan Keras Xavi Hernandez untuk Luis Enrique
Melawan PSG adalah pertarungan hidup atau mati. Kami akan menghadapi tim yang luar biasa, jadi duel nanti serupa dengan ‘perang sepak bola’.
”Hari Selasa (waktu setempat) melawan PSG adalah pertarungan hidup atau mati. Kami akan menghadapi tim yang luar biasa, jadi duel nanti serupa dengan ’perang sepak bola’. Kami harus memastikan setiap pemain bisa mempertaruhkan seluruh kemampuannya di lapangan,” tutur Xavi, dilansir Marca, Senin (15/4/2024).
Selain mengincar kemenangan, Xavi juga ingin Barca mengembalikan martabat mereka di kandang atas PSG. Blaugrana berambisi revans dari kekalahan telak 1-4 yang diberikan PSG di Stadion Camp Nou, kandang mereka, pada laga babak 16 besar Liga Champions 2020-2021. Trigol dari Mbappe menyebabkan rekor tiga kemenangan beruntun Barca di kandang atas raksasa Perancis itu memudar.
”Kami perlu melakukan pekerjaan ekstra berat agar bisa bertahan dengan bagus melawan PSG. Performa di Paris adalah salah satu penampilan terbaik kami di musim ini. Itu sulit diulangi, tetapi kami punya banyak pekerjaan untuk mempertahankan level permainan itu,” ucap Xavi yang berencana meninggalkan Barca seusai musim ini.
Ronald Koeman, eks pemain dan pelatih Barca, menyebut kemenangan atas PSG akan membantu Barca memperbesar peluang untuk tampil di final Liga Champions pertama dalam sembilan tahun. Ia pun yakin Xavi tidak akan meremehkan PSG meski memulai laga di kandang dengan keunggulan agregat.
Baca juga : Wajah Kejam Enrique untuk Barcelona
”Saya melihat Barca yang superior dan pantas menang di gim pertama, tetapi gim kedua akan sangat menentukan. Jika bisa melaju ke semifinal, Barca akan jumpa Atletico Madrid atau Borussia Dortmund. Saya pikir kans mereka menuju final sangat terbuka,” tutur Koeman, seperti dikutip Sport.
Faktor kebugaran
Di luar persiapan taktik dan mental, faktor kebugaran pemain juga bakal sangat menentukan pada pertandingan intens kedua tim di Stadion Olimpiade Lluis Companys. Xavi memutuskan tidak menurunkan Guendogan dan De Jong, bahkan Lewandowski tidak masuk dalam skuad ketika Blaugrana mengalahkan Cadiz, 1-0, Minggu (14/4/2024) WIB.
Kemudian, pemain andalan lainnya, yaitu Felix, Pedri, Raphinha, Yamal, dan Jules Kounde, juga tidak bermain penuh. Xavi menyebut kebijakan rotasi itu diperlukan untuk mempersiapkan dua laga penting di pekan ini kontra PSG, lalu duel el clasico melawan Real Madrid.
Di sisi lain, PSG juga bakal datang dengan kondisi kebugaran jauh lebih baik. ”Les Parisiens” tidak menjalani pertandingan Liga Perancis, akhir pekan lalu. Alhasil, mereka memiliki waktu persiapan laga kedua menghadapi Barca selama enam hari.
Baca juga : Mantra Xavi Hernandez, Jalan Kebangkitan Barcelona
Durasi tanpa gim yang panjang itu dimaksimalkan Pelatih PSG Luis Enrique untuk membenahi kekurangan timnya dan mempelajari kekuatan Barca. Enrique pun masih memiliki optimisme tinggi bahwa PSG bisa menyingkirkan Barca di Spanyol.
”Kans kedua masih terbuka. Kami akan datang ke Barcelona dengan ambisi besar dan menganggap laga kedua sebagai final yang wajib dimenangi. Saya percaya diri dengan kemampuan tim saya,” ujar Enrique, yang mempersembahkan gelar Liga Champions untuk Barca pada 2014-2015, kepada UEFA TV.