Tak Ada yang Mustahil untuk Inter Milan
Gelar ”scudetto” kian dekat dengan Inter Milan. ”I Nerazzurri” mengemas kemenangan atas Udinese.
UDINE, SELASA – Inter Milan sekali lagi menunjukkan kepantasan mereka menyandang tim terbaik di Italia pada musim ini. Mentalitas pemenang dan tak kenal menyerah membawa skuad I Nerazzurri mengemas kemenangan dramatis 2-1 atas Udinese di Stadion Bluenergy, Selasa (9/4/2024) dini hari WIB.
Inter butuh menjalani lima menit waktu tambahan di babak kedua demi menyegel tiga poin dari kandang Udinese pada laga pekan ke-31 Liga Italia. Sontekan gelandang pengganti, Davide Frattesi, di menit 90+5 memastikan kemenangan Inter sekaligus membuat Inter hanya berjarak dua kemenangan lagi untuk meraih scudetto ke-20.
”Kami meraih 26 kemenangan di 31 pertandingan, sebuah perjalanan yang luar biasa. Ada harmoni bagus dan semua pemain saling menolong satu sama lain. Kami hanya butuh delapan poin lagi,” ucap Pelatih Simone Inzaghi seusai laga kepada Sky Sport Italia.
Hasil itu membuat Inter mengemas 82 poin dari 31 gim. Mereka unggul 13 poin dari pesaing terdekat AC Milan yang duduk di peringkat kedua. Meskipun secara matematis Inter perlu delapan poin guna menjadi juara Liga Italia musim ini, dua laga selanjutnya Inter di Stadion San Siro sudah bisa menentukan gelar Liga Italia lebih dini.
Baca juga : Inter Milan Berjarak 11 Poin dengan Bintang Kedua
Inter perlu mengalahkan Cagliari, Minggu (14/4/2024), pada laga kandang ke-17 di Liga Italia 2023-2024. Kemudian, mereka akan menjalani derbi kota Milan kontra AC Milan, Senin (22/4/2024). Kemenangan melawan Milan akan mengunci scudetto untuk skuad asuhan Simone Inzaghi itu.
”Kami wajib tetap tenang, kami akan menghadapi Cagliari dulu. Skuad harus fokus untuk memikirkan satu laga di depan. Kami ingin mengakhiri musim ini dengan cara sebaik mungkin,” tutur Inzaghi yang semakin dekat meraih gelar scudetto perdana sebagai pelatih.
Raihan tiga poin dari markas Udinese disambut semringah oleh pemain-pemain Inter. Semua pemain, baik yang bermain maupun yang berada di bangku cadangan, memeluk Frattesi yang merayakan gol di sisi bangku cadangan tim tamu.
Gol itu pun tercipta setelah Frattesi menyontek bola pantulan sepakan penyerang dan kapten Inter, Lautaro Martinez, yang terkena tiang gawang Udinese. Tanpa kawalan, Frattesi memasukkan bola ke gawang. Sebelumnya, Frattesi juga mencetak gol penentu kemenangan Inter atas Hellas Verona di pengujung babak kedua, 6 Januari lalu, di San Siro.
Baca juga : Pengingat Serius Inter Milan
Kami ingin mengakhiri musim ini dengan cara sebaik mungkin.
”Saya hanya melakukan euforia yang simpel untuk kemenangan penting ini. Saya mengalami perasaan menyenangkan ketika melakukan (gol penentu kemenangan) itu di San Siro, tetapi di sini juga terasa indah karena banyak pendukung Inter,” ujar Frattesi, dilansir Football Italia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, seluruh pemain Inter selalu berusaha meraih kemenangan di pertandingan tersisa musim ini. Meski terkadang pertandingan berjalan tidak sesuai rencana, ucapnya, skuad Inter tidak pernah menyerah.
”Anda tidak bisa selalu berada dalam kondisi 100 persen. Jadi, hal terpenting adalah kami bisa meraih kemenangan,” kata Frattesi yang direkrut Inter dengan status pinjaman dari Sassuolo pada awal musim ini.
Satu tembakan tepat sasaran
Inter tampil sangat dominan atas Udinese, yang duduk di peringkat ke-15. Catatan 77 persen penguasaan bola menjadi bukti dominasi sekaligus tekad kuat Inter untuk membawa pulang tiga poin.
Namun, ketika tengah berjuang mencetak gol lebih awal pada babak pertama, gawang Inter secara mengejutkan dibobol pada menit ke-40. Gelandang Udinese, Lazar Samardzic, melepaskan tembakan yang awalnya berupa umpan ke kotak penalti Inter. Namun, karena tidak ada pemain Inter yang menghalau, bola masuk ke gawang.
Baca juga : Gerakan Penyucian Diri Lautaro Martinez dan Inter Milan
Kiper Inter, Yann Sommer, pun mati langkah sehingga hanya menyaksikan bola bergulir masuk ke gawangnya. Itu adalah tembakan tepat sasaran pertama sekaligus satu-satunya yang dicatatkan Udinese.
Di babak kedua, nasib baik memayungi Inter. Mereka telah mencetak gol penyama kedudukan ketika laga memasuki menit ke-55 melalui eksekusi penalti gelandang Hakan Calhanoglu.
”Saya katakan kepada anak-anak untuk terus menciptakan peluang. Mereka tampil baik dengan mencetak dua gol kemenangan dan hanya satu kali mengalami ancaman di babak kedua,” kata Inzaghi.
Adapun Pelatih Udinese Gabrielle Cioffi memuji performa skuadnya yang mampu memberikan perlawanan sengit kepada Inter. Ia mengatakan, hasil melawan Inter akan menjadi bekal untuk membenahi diri di laga-laga selanjutnya agar terhindar dari ancaman degradasi.
”Saya ingin semua pemain memiliki mentalitas tangguh yang mereka tunjukkan hari ini di sisa pertandingan kami. Capaian kami musim ini bergantung pada penampilan kami,” ucap Cioffi dalam konferensi pers seusai laga, seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.