Wajah Kejam Enrique untuk Barcelona
Kualitas individu pemain bintang akan menentukan hasil akhir duel PSG kontra Barcelona.
PARIS, SELASA — Pertemuan Paris Saint-Germain dengan Barcelona pada laga pertama perempat final Liga Champions, Kamis (11/4/2024) pukul 02.00 WIB, di Stadion Parc des Princes ibarat duel tim kembar. Kedua tim memiliki filosofi permainan menyerang yang relatif serupa, tetapi untuk mengemas kemenangan, mereka butuh percikan magis dari bintang tim.
Gaya permainan PSG dan Barca di Liga Champions musim ini sama-sama mengutamakan dominasi penguasaan bola. Itu ditunjukkan dengan rerata 65 persen penguasaan bola per laga yang dikoleksi PSG, lalu 58 persen milik Barca. Koleksi catatan statistik itu hanya kalah dari Manchester City, tim juara bertahan, yang mencatatkan 71 persen penguasaan bola per gim di kompetisi antarklub paling prestisius di dunia itu.
Kedua tim juga bermain dengan taktik serupa, 4-3-3. Kunci serangan berasal dari kedua sisi sayap. Faktor dua pelatih yang sama-sama berasal dari Barcelona adalah penyebab PSG dan Barca terlihat seperti tim yang serupa.
Pelatih PSG Luis Enrique adalah mantan pemain dan pelatih Barca. Selama tiga musim memimpin Barca pada durasi 2014-2017, Enrique mempersembahkan treble winner di musim 2014-2015. Hanya dirinya dan Pep Guardiola yang bisa menghadirkan prestasi epik dalam satu musim itu untuk Barca. Adapun Xavi Hernandez, Pelatih Barca saat ini, baru mempersembahkan gelar Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol musim lalu.
Baca juga: Kylian Mbappe, Real Madrid dan Kepentingan Perancis
Selain itu, Enrique dan Xavi juga pernah bahu-membahu mengawal lini tengah Barca ketika masih aktif bermain pada akhir dekade 1990-an hingga awal 2000-an. Hal itu juga membuat keterikatan filosofi sepak bola mereka sangat kental.
Menjelang duel pertama dengan Xavi sebagai pelatih, Enrique sesumbar bisa mengalahkan yuniornya itu. Tak hanya meraih kemenangan, Enrique pun bertekad memamerkan kualitas dan pengalamannya yang lebih matang sebagai juru taktik dibandingkan Xavi.
”Xavi tidak akan tahu seperti apa kami bermain dan siapa saja yang tampil sampai melihat langsung di lapangan. Tujuan kami adalah menunjukkan dominasi penguasaan bola yang mutlak dan mencetak gol sebanyak-banyaknya,” ujar Enrique dilansir L’Equipe, Selasa (9/4/2024).
Enrique menambahkan, dirinya dan staf pelatih telah mempersiapkan tim dan taktik semaksimal mungkin untuk memanfaatkan keuntungan bermain di kandang pada gim pertama. Meski begitu, katanya, hasil akhir pertandingan bakal sangat ditentukan oleh performa para pemain di lapangan.
Baca juga: PSG dalam Teror Kutukan 16 Besar
”Saya memiliki banyak pemain yang bisa bermain di beberapa posisi berbeda yang bisa tampil sesuai kebutuhan tim. Gim ini akan dimenangi oleh para pemain, bukan bergantung dari para pelatih,” tutur Enrique.
PSG tak diragukan lagi akan kembali bergantung pada penyerang mereka, Kylian Mbappe. Di musim ini, pemuda asli Paris itu sudah mencetak enam gol di Liga Champions. Itu membawanya memuncaki daftar pencetak gol terbanyak kompetisi bersama Erling Haaland (Manchester City), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), dan Harry Kane (Bayern Muenchen).
Tiga dari jumlah gol itu dicetak Mbappe ketika membantu PSG menyingkirkan Real Sociedad di babak 16 besar dengan skor agregat, 4-1. Mbappe pun amat termotivasi untuk melanjutkan produktivitasnya di fase gugur Liga Champions musim ini. Tekad besarnya itu semata ingin membantu PSG meraih gelar Liga Champions perdana.
”Ini saatnya bagi pemain-pemain terbaik menunjukkan kemampuan mereka. Saya siap seperti biasanya. Saya yakin kami akan memberikan segalanya untuk memenangi pertandingan (lawan Barca),” ucap Mbappe kepada Telefoot.
Baca juga: Mantra Xavi Hernandez, Jalan Kebangkitan Barcelona
Xavi tidak akan tahu seperti apa kami bermain dan siapa saja yang tampil sampai melihat langsung di lapangan.
Selain Mbappe, PSG juga akan bergantung kepada penyerang sayap, Ousmane Dembele, yang memiliki pengetahuan tentang gaya bermain dan kekuatan pemain andalan Barca. Dembele bergabung dengan PSG awal musim ini dari Barca. Selama membela Barca pada 2017 hingga 2023, Dembele tampil di 185 gim dengan sumbangan 40 gol.
Kesempatan setara
Ilkay Guendogan, gelandang Barca, menilai kedua tim memiliki kesempatan setara untuk memenangi laga pertama di Paris. Guendogan pun mengakui probabilitas kemenangan akan kian membesar apabila Barca bisa mengontrol penguasaan bola lebih baik dari tim tuan rumah.
”PSG adalah tim yang bagus dengan pemain-pemain bagus. Kami harus mengontrol bola secara ekstrem dan bertahan dengan baik. Jika bisa melakukan itu bersama-sama sebagai tim, kami akan memiliki kans (menang),” tutur Guendogan dilansir Marca.
Guendogan, yang memimpin City meraih gelar Liga Champions musim lalu, menegaskan, fokus tingkat tinggi harus ditunjukkan setiap pemain Barca selama lebih dari 90 menit. Apabila lengah pada detail kecil, lanjutnya, PSG bisa memberikan derita kepada Barca.
Baca juga: Asa Barcelona Terbit di Eropa
”Dalam sebuah momen, situasi Anda bisa berubah cepat dari tim favorit, lalu bisa tersingkir. Saya telah mengalami situasi itu di kompetisi ini selama karier saya. Jadi, kami harus terus berkembang dan membuat keputusan tepat di momen-momen kunci pertandingan,” kata Guendogan.
Kewaspadaan yang disampaikan Guendogan cukup beralasan. Pasalnya, ”Blaugrana” tidak tampil baik pada empat pertandingan tandang di Liga Champions musim ini. Mereka hanya bisa sekali menang di kandang Porto, ditahan Napoli, lalu tumbang pada lawatan ke markas dua tim lemah, yakni Shakhtar Donetsk dan Antwerp.
”Kami harus meningkatkan level kami dari pertandingan di Napoli. Kami telah melatih kekuatan kami dan memahami kelemahan mereka. Saya pikir jika bisa menjalani pertandingan sesuai kemampuan terbaik, kami bisa lolos,” ujar Joao Felix, penyerang Barca, seperti dikutip Sport.
Felix dan Robert Lewandowski akan menjadi harapan utama Barca untuk menaklukkan pertahanan PSG. Mereka masing-masing telah mencetak tiga gol di kompetisi antarklub Eropa.