April, Bulan Monumental Arsenal
Bulan April pernah memberi kenangan pahit untuk Arsenal. Mereka harus membalas itu di musim ini jika ingin juara.
BRIGHTON DAN HOVE, JUMAT — Dari kemenangan atas Luton Town, Arsenal terlihat lebih siap mengarungi perburuan gelar juara musim ini. Namun, ujian sebenarnya baru akan datang selama sisa April. Mereka diuji jadwal padat dan lawan berat di dua kompetisi berbeda serta beban memori kejatuhan tahun lalu.
Skuad Arsenal sudah jauh lebih dalam dan berkualitas. Lihat saja saat versus Luton, Manajer Mikel Arteta menurunkan lima pemain pelapis sekaligus. Mereka tidak memiliki kemewahan itu sebelumnya. Musim lalu, mereka nyaris mengandalkan pemain yang sama sepanjang musim, hingga kehabisan bensin di momen penentu.
Semua berkat pembelian pemain baru di musim panas lalu, seperti Declan Rice dan Kai Havertz, serta kondisi terbebas dari cedera. Hanya bek Jurrien Timber yang masih menepi akibat cedera. ”Saya tidak mengingat kondisi musim lalu seperti apa. Namun, saya sangat bersemangat sekarang sebab tim ini terus bertumbuh,” katanya.
Namun, skuad ”Si Meriam” belum teruji sepenuhnya. Kedalaman dan kualitas tim baru akan terbukti pada jadwal sulit di sisi bulan ini. Ujian pertama, Arsenal akan bertandang ke Stadion Amex, Sabtu (6/4/2024) malam WIB, untuk menghadapi Brighton & Hove Albion yang sedang berburu tiket ke Liga Europa.
Baca juga: Masih Ada Masa Depan Emile Smith Rowe di Arsenal
Setelah itu, Arsenal akan berturut-turut melawan Aston Villa, Wolverhampton Wanderers, Chelsea, dan Tottenham Hotspur. Dari lima lawan tersisa di April, hanya Wolves yang berada di luar 10 besar. Di sela-sela jadwal itu, mereka juga sudah dinanti dua laga perempat final Liga Champions versus Bayern Muenchen.
Martin Odegaard dan rekan-rekan akan menjalani tujuh laga dalam rentang hanya 22 hari. Artinya, mereka akan bermain nyaris setiap tiga hari sekali dengan urgensi yang sama besar di semua laga tersebut. Kesiapan skuad utama dan cadangan serta kecerdikan Arteta dalam rotasi akan menentukan nasib Arsenal di akhir musim.
Kenangan buruk membayangi Arsenal. Mimpi juara mereka pada musim lalu runtuh di periode April. Mereka membuka perjalanan di bulan itu dengan kemenangan, lalu beruntun mengalami tiga kali seri dan sekali kalah. Adapun tantangan musim ini jauh lebih berat karena harus bertarung di dua kompetisi sekaligus.
Lawan terdekat Arsenal, Brighton, juga membawa memori pahit dari musim lalu. Brighton menumbangkan Si Meriam tiga gol tanpa balas di pekan ke-36. Dampak hasil itu, Arsenal dipastikan gagal juara. Manchester City sudah tidak terkejar dengan keunggulan tujuh poin dengan dua laga tersisa.
Baca juga: Beban Ramalan ”Si Gajah” Arsenal
Kami selalu ingin bertahan dengan baik dan menyulitkan lawan sebisa mungkin.
Odegaard, kapten Arsenal, menilai timnya lebih siap musim ini. ”Terlihat seperti bulan yang sibuk, tetapi saya sendiri merasa dalam kondisi bugar. Kami sempat mendapatkan libur setelah laga versus Porto (di Liga Champions), sebelum jeda internasional. Itu sangat membantu. Kedua kaki saya terasa baik,” ujarnya.
Arsenal, menurut Odegaard, sedang berada dalam kondisi moral terbaik seusai menahan Manchester City di Stadion Etihad. Setelah selalu takluk di musim lalu, mereka tidak terkalahkan dalam tiga laga versus City di seluruh kompetisi musim ini. Mereka membuktikan sudah mampu bersaing dengan tim juara bertahan itu.
Modal pertahanan kokoh Arsenal
Arteta juga tidak terlalu khawatir karena berpegang dengan tren selama 2024. Arsenal belum terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir di liga, sembilan di antaranya berakhir dengan kemenangan. Performa pertahanan mereka paling terlihat memukau, hanya kemasukan empat gol dari seluruh laga tersebut.
Istimewanya, pertahanan Arsenal yang dipimpin duo bek William Saliba dan Gabriel Magalhaes sukses mematahkan catatan impresif City dan Luton dalam sepekan terakhir. Rekor City selalu mencetak gol selama 57 pertandingan terakhir di kandang terhenti, begitu juga rekor Luton yang menciptakan gol dalam 18 laga beruntun.
Baca juga: Tiga Sisi Transformasi Awal Tahun Arsenal
”Faktor utama adalah organisasi kami dalam bertahan dan keinginan para pemain untuk menjaga gawang tetap nirbobol. Kami selalu ingin bertahan dengan baik dan menyulitkan lawan sebisa mungkin. Itu memberikan kami keyakinan besar di akhir pekan ini. Itu sangat penting melawan tim hebat (seperti Brighton),” papar Arteta.
Di sisi lain, Brighton sedang mengalami problem di lini serang. Tim asuhan Manajer Roberto De Zerbi itu hanya mampu mencetak tiga gol dalam lima pertandingan terakhir di liga. Krisis tersebut disebabkan badai cedera yang menerpa para penyerang sejak paruh musim, Kaoru Mitoma dan Solly March.
Hal itu berujung pada rentetan hasil buruk untuk Brighton, hanya menang sekali dalam lima laga terakhir. Seperti pada tengah pekan lalu, mereka mendominasi Brentford dengan unggul mutlak jumlah tembakan 24-5. Namun, Pascal Gross dan rekan-rekan gagal mencetak gol dalam laga yang berujung imbang itu.
”Kami kehilangan banyak pemain akibat cedera, tetapi kami masih merupakan tim yang kuat. Ada perbedaan antara penampilan di lapangan dan hasil akhir. Jujur saya puas dengan penampilan anak-anak belakangan ini walaupun itu tidak tecermin di papan skor,” ucap De Zerbi.
Adapun Arsenal masih berharap bisa memainkan penyerang sayap andalan Bukayo Saka di Stadion Amex. Saka yang tampil versus City sempat absen saat menghadapi Luton karena penanganan cedera. Menurut Arteta, keputusan final baru akan diketahui dalam sesi latihan terakhir, beberapa jam ke depan. (AP/REUTERS)