Smith Rowe menjawab tantangan Arteta dengan keyakinan. Berkatnya, Arsenal kembali ke puncak klasemen sementara.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Masa depan gelandang Arsenal, Emile Smith Rowe, sempat menjadi abu-abu setelah minim tampil dalam dua musim terakhir. Namun, asa pemain kebanggaan akademi Arsenal itu mulai menyala lagi. Dia diberikan kesempatan dan langsung menjawab panggilan itu dalam laga versus Luton Town.
Manajer Arsenal Mikel Arteta harus berpikir keras saat menjamu Luton di Stadion Emirates, pada Kamis (4/4/2024) dini hari WIB. Mereka membutuhkan poin untuk terus berada dalam persaingan juara, tetapi juga harus merotasi pemain utama karena akan menghadapi jadwal padat nan krusial selama dua pekan ke depan.
Alhasil, Arteta menurunkan lima pemain sekaligus yang berstatus cadangan di laga versus Manchester City, tiga hari sebelumnya. Salah satunya adalah Smith Rowe yang baru dua kali menjadi starter di Liga Inggris musim ini. Gelandang 23 tahun itu membalas kepercayaan dengan menginspirasi dua gol kemenangan Arsenal 2-0.
”Saya menunjukkan pada rekan-rekan, pemain lain bisa datang dan berkontribusi. Kompetisi adalah hal yang baik. Kami sedang dalam perburuan juara jadi sulit mendapatkan menit (waktu) bermain. Saya hanya berusaha keras di latihan. Sangat senang dengan hasil ini, terasa benar-benar seperti di rumah,” kata Smith Rowe pada TNT Sports.
Gol pertama Arsenal dicetak oleh kapten tim Martin Odegaard. Gol bermula dari kegigihan Smith Rowe merebut bola di sepertiga lapangan lawan. Odegaard memanfaatkan momen itu. Di gol kedua, Smith Rowe menembus sisi kiri Luton, lalu memberikan umpan silang yang berujung gol bunuh diri Daiki Hashioka.
Smith Rowe, di lini tengah bersama Odegaard dan Thomas Partey dalam formasi 4-3-3, selalu terlibat dalam permainan. Terutama dalam menjembatani serangan di sisi kiri, termasuk bertukar posisi dengan penyerang sayap Leandro Trossard. Adapun dia menjadi penghasil umpan kunci terbanyak bersama Odegaard, yakni dua kali.
Pemain yang mewarisi nomor punggung 10 milik Mesut Oezil itu ditarik keluar pada menit ke-85. Seisi stadion bangun dari tempat duduk untuk mengapresiasinya. ”Saya sangat kagum dengannya. Dia berlatih dengan sangat baik. Kami merasa permainannya akan cocok untuk kami (di laga ini),” puji Arteta.
Adapun tanpa penyerang sayap Bukayo Saka yang sedang dalam perawatan cedera, Arsenal agak kesulitan membongkar pertahanan Luton. Tim tamu bisa mengombinasikan tekanan blok tinggi dengan pendekatan man to man serta bermain blok rendah dengan pertahanan zona.
Sisi kanan Arsenal, di tempat Reiss Nelson, kurang hidup. Terlihat dari hanya empat percobaan ke gawang sepanjang laga, hanya sekali setelah turun minum. Dua gol yang diinspirasi Smith Rowe pada paruh pertama pun sangat krusial. Arsenal terhindar dari rasa frustrasi dan tidak memberikan harapan untuk Luton.
Berkat kemenangan itu, Arsenal kembali memimpin puncak klasemen sementara dengan 68 poin dari 30 laga. Adapun peringkat pertama sebelumnya, Liverpool (67 poin), baru akan menjalani pertandingan ke-30 pada Jumat dini hari WIB. Liverpool akan menjamu tim juru kunci Sheffield United di Stadion Anfield.
Masa depan Smith Rowe
Nasib Smith Rowe di akhir musim sempat menjadi teka-teki di akhir musim. Kontraknya memang baru akan berakhir pada musim panas Juni 2026. Namun, menurut The Athletic, dia merupakan salah satu dari enam pemain yang bersedia untuk dilepas di jendela transfer mendatang.
Di awal kedatangan Arteta, Smith Rowe merupakan pemain andalan yang nyaris selalu menempati sebelas pemain mula. Puncaknya adalah di musim 2021-2022. Dia bermain 33 kali (1.920 menit) dengan menyumbang 10 gol dan 2 asis. Masalahnya, konsistensi performa itu tidak bisa ditunjukkan lagi karena rentetan problem cedera.
Ketersediaan menjadi masalah terbesar pemain berkebangsaan Inggris tersebut. Smith Rowe hanya tampil 23 kali (474 menit) di Liga Inggris dalam dua musim terakhir. Kebanyakan penampilan itu datang dari bangku cadangan. Dia pun hanya menyumbang 3 asis dalam rentang waktu itu.
Smith Rowe diberikan kepercayaan di awal musim. Namun, saat mulai mendapatkan ritme, dia harus menepi akibat cedera lutut selama 40 hari (31 Oktober-Desember 2023). Ketika sembuh, dia harus memulai dari awal lagi. Kisah itu yang menyertainya selama dua musim terakhir.
Menurut Smith Rowe, masa-masa itu sangat menguras energi. Khususnya musim ini. Selain cedera, dia juga harus bersaing dengan para pemain baru di posisinya, yaitu Declan Rice dan Kai Havertz. ”Ini musim yang sangat berat. Sudah lama sejak saya menjadi starter. Tentunya saya sangat menikmati kesempatan ini,” ujarnya.
Jika bisa terhindar dari cedera dan menjaga performa, masa depan Smith Rowe masih cerah di Arsenal. Salah satu indikasinya adalah perubahan peran Havertz belakangan ini. Arteta yang semula menempatkan Havertz sebagai gelandang kiri mulai memindahkannya ke posisi penyerang tengah.
Rice menjadi pemain utama untuk peran gelandang box to box itu. Namun, seperti diketahui, Rice lebih bertipe defensif dibandingkan Smith Rowe. Jika Arteta membutuhkan kreativitas lebih, Smith Rowe yang berposisi asli penyerang sayap punya kesempatan. Rice akan dikembalikan ke posisi gelandang jangkar.
Arteta sependapat, peran Smith Rowe akan sangat penting di pengujung musim. Mereka butuh semua pemain tersedia kapan pun karena harus bersaing di Liga Inggris dan Liga Champions. ”Dia bisa membantu kami dengan segala keterampilannya. Dia sangat menyenangkan untuk ditonton. Terpenting, dia membantu kami menang hari ini,” ujarnya. (AP/REUTERS)