Usai mencetak ”hattrick” kedua musim ini, Foden kian menyadari kepiawaiannya bermain sebagai gelandang serang.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
MANCHESTER, KAMIS – Phil Foden selama ini lebih dikenal sebagai pesepak bola dengan spesialisasi posisi di sektor sayap kanan. Setelah sekian lama, identitas tersebut ternyata palsu. Di laga melawan Aston Villa di Stadion Etihad, Manchester, Kamis (4/4/2024) dini hari WIB, Foden membuka selubung identitasnya secara terang benderang.
Keputusan mengejutkan dibuat Manajer City Pep Guardiola dengan mencadangkan Erling Haaland dan Kevin De Bruyne di laga tersebut. Menurut Pep, mereka sengaja diistirahatkan karena City akan menghadapi dua laga yang tidak mudah.
Akhir pekan nanti, City akan bertandang ke markas Crystal Pallace. Empat hari kemudian, ”The Citizens” sudah ditunggu Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions Eropa.
Alasan lainnya, Guardiola menilai performa Haaland dan De Bruyne mulai menurun belakangan ini sehingga jeda bertanding diharapkan bisa memulihkan ketajaman mereka.
Absennya Haaland dan De Bruyne mengawali terkuaknya kebenaran yang selama ini tersembunyi dalam diri Foden. Tanpa kedua pemain itu, Pep menugaskan Foden untuk bermain lebih ke tengah dibandingkan menusuk dari tepi lapangan seperti biasanya.
Perubahan posisi itu dijawab Foden dengan tiga gol yang membantu timnya menang 4-1. Satu gol City lainnya dicetak gelandang bertahan Rodri saat pertandingan baru berjalan 11 menit. Adapun gol balasan Villa dilesakkan Jhon Duran.
Mendapat peran sebagai gelandang serang, Foden memperlihatkan kelebihannya bermain di ruang sempit. Ia mampu menembus rapatnya pertahanan Villa yang menerapkan formasi 4-2-3-1. Foden juga punya kecenderungan aktif merangsek ke dalam kotak penalti tanpa disadari bek Villa.
Saya pikir di sisi sayap saya bisa melakukan pekerjaan itu, tetapi saya lebih suka di tengah.
Walaupun Villa menumpuk dua gelandang bertahan, itu tidak cukup untuk menghentikan Foden. Dia begitu leluasa berkreasi di ruang antara gelandang dan pemain bertahan Villa. Sepanjang laga, Foden menciptakan tiga peluang dan seluruhnya mampu ia konversi menjadi gol.
”Saya selalu berusaha untuk masuk ke kotak penalti lawan, di sanalah gol dan peluang tercipta. Anda setidaknya bisa menciptakan lima gol tambahan per musim bila tidak terlambat masuk ke kotak penalti. Jadi saya telah melatih semua aspek permainan saya untuk bermain di tengah. Masih banyak perbaikan, tapi saya menikmati posisi itu,” ujar Foden selepas pertandingan, dikutip dari Sky Sports.
Dibesarkan akademi City, Foden merupakan pemain bertipe menyerang dengan kemampuan beroperasi di sayap kanan, gelandang serang, atau sayap kiri. Musim ini Foden lebih banyak dimainkan Pep di posisi penyerang sayap kanan. Dari 30 laga di Liga Inggris, pemain berusia 23 tahun tersebut bermain sebagai penyerang sayap kanan sebanyak 15 kali.
Foden hanya mendapatkan enam kesempatan bermain sebagai gelandang serang musim ini. Meski demikian, ketajamannya justru meningkat saat berperan sebagai pemain di pos nomor 10 itu.
Saat menghadapi Brentford bulan lalu, Foden dipercaya sebagai gelandang serang dan mencetak hattrick pertamanya musim ini. Bermain sebagai gelandang serang, Foden menjelma menjadi oase yang dirindukan City ketika Haaland dan De Bruyne absen.
”Saya pikir di sisi sayap saya bisa melakukan pekerjaan itu, tetapi saya lebih suka di tengah. Saya pikir tahun ini saya berkembang dalam permainan ini. Manajer berbicara tentang ritme dan memperlambat permainan dan saya juga menunjukkannya,” ujar Foden.
Semakin berkembang
Sementara itu, Rodri menilai Foden semakin berkembang dari waktu ke waktu. Pemain timnas Spanyol itu memuji Foden yang mampu tampil fasih sebagai gelandang serang. Secara khusus Rodri menyoroti kemampuan Foden dalam membaca situasi dan mampu merangsek ke kotak penalti dalam waktu yang tepat.
”Kami tahu bahwa kami harus memiliki pemain di dalam kotak penalti. Kami harus tiba di kotak penalti untuk mencetak gol dan itulah pesan di awal pertandingan,” ucap Rodri, dilansir dari laman City.
Lesakan tiga gol ke gawang Villa menambah koleksi gol Foden menjadi 21 gol dan 10 asis di semua kompetisi musim ini. Menurut catatan Opta, Foden adalah pemain kelima tim di lima liga top Eropa yang mampu mencetak tidak kurang dari 20 gol dan 10 asis di semua kompetisi musim ini.
Empat pemain lainnya adalah Harry Kane, Jude Bellingham, Ollie Watkins, dan Mohamed Salah. Dari lima pemain tersebut, hanya Salah yang bukan merupakan pemain berpaspor Inggris.
Berkat kemenangan atas Villa, City bisa terus menempel Arsenal di puncak klasemen. Tambahan tiga poin membuat koleksi poin City di peringkat ketiga klasemen sementara menjadi 67, setara dengan Liverpool di peringkat kedua. Akan tetapi, Liverpool bisa kembali memperlebar jarak jika mampu mengalahkan Sheffield United di laga lainnya, Jumat (5/4/2024) dini hari WIB.