Dilema Fabio Quartararo, Bertahan atau Tinggalkan Yamaha
Fabio Quartararo menginginkan motor yang lebih kompetitif dari Yamaha dan akan segera memutuskan bertahan atau pindah.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
PORTIMAO, MINGGU — Fabio Quartararo berada dalam dilema apakah akan bertahan di Yamaha atau pindah ke tim pabrikan lain yang memiliki motor kompetitif musim depan. Namun, juara MotoGP 2021 itu enggan terjebak dalam dilema itu dan akan memutuskan segera meskipun itu pilihan yang sangat sulit. Poin utama yang menjadi pertimbangan dia adalah tawaran yang bisa menempatkan dirinya di posisi yang semestinya dalam perburuan juara MotoGP.
Quartararo mengalami dilema karena saat ini dia memiliki hubungan yang harmonis dengan Yamaha meskipun hasil balapan kurang memuaskan karena faktor motor. Dia mendapatkan dukungan penuh hingga tim asal Iwata, Jepang, itu melakukan reorganisasi internal tim untuk memercepat pengembangan YZR-M1. Yamaha kini mengerahkan sumber daya manusia yang besar, termasuk merekrut pakar-pakar mesin dari Eropa, untuk membangun M1 yang solid.
Kondisi itu belum pernah dilihat oleh Quartararo sejak musim pertamanya di MotoGP pada 2019 saat dia ditempatkan di tim satelit Yamaha. Usaha yang dilakukan oleh Yamaha itu membuat Quartararo dalam dilema karena perubahan pola kerja itu juga menjadi salah satu permintaan dirinya saat perpanjangan kontrak dua musim pada Juni 2022.
Kontrak itu akan selesai di akhir musim 2024 ini. Namun, Quartararo belum mendapatkan M1 yang bisa diandalkan untuk bersaing di MotoGP. Dalam dua balapan di awal 2024, Quartararo belum bisa meraih posisi start di baris depan meskipun di Portimao bisa langsung lolos ke Q2. Namun, dalam balapan sprint dan utama, dia hanya bisa finis di posisi ke-12 dan ke-11 di Qatar, serta di urutan ke-9 dan ke-7 di Portimao, Minggu (10/3/2024).
Hasil yang kurang solid itu membuat Quartararo tidak bisa mengoptimalkan potensinya sebagai salah satu pebalap MotoGP terbaik saat ini untuk bertarung meraih juara. Kini, dia hanya bisa bersaing di papan tengah. Kondisi itu menjadi salah satu alasan Quartararo untuk mencari tim lain yang bisa memberi peluang bagus untuk kembali ke persaingan juara. Saat ini, Quartararo dikaitkan dengan Aprilia yang memilki motor jauh lebih kompetitif dari Yamaha.
Namun, Quartararo menegaskan, itu bukan pilihan mudah. Apakah dia akan bertahan di Yamaha atau pindah ke tim lain, akan dia putuskan segera. Perwakilan dirinya juga sudah membahas masa depannya dengan Yamaha, serta memelajari tawaran dari tim lain, yang diyakini Aprilia.
”Kami berbicara dengan semua orang terkait masa depan saya. Menurut saya, ini menarik untuk dilakukan. Ini tidak akan perlu berbulan-bulan sebelum saya mengambil keputusan. Saya akan segera memutuskan jalan saya untuk ke depan. Saya tidak mengatakan itu akan segera, tetapi saya tidak akan menunggu terlalu lama,” tegas pebalap asal Perancis itu dikutip Crash.
Terkait dengan pertimbangan dirinya untuk memutuskan masa depannya, Quartararo menilai nilai kontrak memang penting tetapi bukan segalanya. Saat ini, dia dikabarkan memiliki nilai kontrak yang sangat besar dari Yamaha. Menjelang perpanjangan kontraknya pada 2022, manajer kawakan Carlo Pernat mengatakan kepada GPOne, dirinya mendapat informasi bahwa Quartararo meminta 20 juta euro untuk dua musim atau sekitar Rp 171,5 miliar per musim.
Itu nilai yang sangat besar di MotoGP karena nilai kontrak Francesco Bagnaia yang baru diperpanjang oleh Ducati hingga akhir 2026 diyakini senilai 7 juta euro (Rp 120 miliar) per musim dan bisa mencapai 10 juta euro dengan bonus performa. Nilai kontrak Quartararo di Yamaha yang diyakini sangat besar itu juga menjadi kendala dalam negosiasi karena tim-tim pabrikan MotoGP kini tidak lagi jor-joran nilai kontrak pebalap.
”Uang merupakan faktor penting bagi semua orang. Namun, saya menginginkan proyek yang saya sukai dan membuat saya bisa meraih hasil yang saya inginkan,” tegas Quartararo.
Terkait opsi apa saja yang dia miliki saat ini, Quartararo mengatakan, ada beberapa pilihan tetapi itu pilihan mudah.
”Jelas ada sebuah pilihan untuk diambil dan itu tidak mudah. Saya tahu saya harus memutuskan itu dengan segera, tetapi di sisi lain Anda bisa melihat Yamaha melakukan hal-hal yang tidak pernah saya lihat dalam enam tahun. Mereka benar-benar melakukan perubahan besar,” tegas Quartararo dikutip Motorsport awal pekan ini.
Saya tidak mengatakan itu akan segera, tetapi saya tidak akan menunggu terlalu lama.
”Hal yang lain adalah ada kemungkinan mengendarai motor yang sudah berada di depan. Ini bukan pilihan yang mudah,” kata pebalap yang akan genap berusia 25 tahun pada bulan depan itu.
”Atmosfer sangat bagus dan saya bisa mengatakan bahwa ini luar biasa memotivasi Yamaha,” kata Quartararo.