Francesco Bagnaia gagal memenangi sprint MotoGP di Portimao karena bahan bakar yang menipis mengubah keseimbangan motor.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
PORTIMAO, SABTU — Francesco Bagnaia kehilangan peluang memenangi balapan sprint MotoGP di Portimao karena tidak memperhatikan keseimbangan motor yang berubah akibat bahan bakar yang berkurang. Kondisi itu membuat ban belakang terangkat setiap kali dia melakukan pengereman keras di tikungan satu. Perilaku motor itu sudah terjadi dalam empat putaran sebelumnya dan terakhir pada putaran kesembilan, yang memaksa dia keluar lintasan, dan finis di posisi keempat.
”Saya mengacaukan balapan,” ujar Bagnaia.
”Sebenarnya saya senang dengan feeling yang saya miliki, karena bisa kembali bertarung meraih kemenangan dalam balapan sprint. Saya bisa tampil solid di lap pertama, kemudian menyerang, dan mengontrol jarak,” kata Bagnaia kepada MotoGP.
Keseimbangan motor yang berubah karena bahan bakar menipis membuat Bagnaia kesulitan mengendalikan motornya.
”Tetapi, saya tidak mempertimbangkan isi tangki di mana bahan bakar berkurang, dan itu sedikit mengubah keseimbangan motor saat pengereman. Saya mulai merasakan dalam empat putaran sebelumnya, ban belakang naik semakin tinggi (setiap kali mengerem) di tikungan satu. Saya selalu mengerem dengan sama,” tutur pebalap tim pabrikan Ducati itu.
”Tetapi, saya kemudian kehilangan kendali. Saya melakukan kesalahan kecil yang menjadi sangat besar karena saya berusaha menghindari kecelakaan, dan saya finis keempat. Kami harus senang dengan feeling (pengendalian motor), tetapi jelas, memenangi balapan sprint setelah sangat lama pasti akan lebih baik,” ungkap pebalap asal Italia itu.
Bagnaia yang start dari posisi keempat melakukan start dengan sangat solid. Dia berada di posisi kedua mengikuti pebalap KTM, Jack Miller, yang memimpin. Bagnaia sudah bisa menggusur Miller pada lap kedua dan terus menjauh dari rombongan terdepan, hingga satu detik.
Namun, Bagnaia kemudian melakukan kesalahan pada lap kesembilan, di mana dia melebar di tikungan satu untuk menghindari terjatuh karena ban belakangnya terangkat terlalu tinggi. Bagnaia akhirnya finis di posisi keempat, sedangkan Miller di posisi kelima. Balapan dimenangi oleh Maverick Vinales, posisi kedua diraih Marc Marquez, dan posisi ketiga ditempati Jorge Martin.
Meskipun gagal meraih kemenangan sprint pertama setelah seri Austria musim 2023, Bagnaia tetap senang dengan feeling pada motor dengan ban belakang kompon lunak. Sejak musim lalu, dia selalu kesulitan menemukan feeling yang bagus saat ban menggunakan kompon lunak sehingga jarang bisa memenangi sprint.
”Feeling. Saya sangat senang karena bisa start dengan baik, bisa menyerang, sudah lama sekali saya tidak memiliki perasaan seperti ini dalam balapan sprint. Jadi, saya senang. Saya lebih senang lagi karena besok akan balapan dengan ban belakang medium, ban yang jauh lebih saya sukai, jadi kami siap,” ujar juara MotoGP 2022 dan 2023 itu.
Terkait persaingan dalam balapan utama yang menempuh 25 putaran, Minggu (24/3/2024) mulai pukul 21.00 WIB, Bagnaia menilai akan ada banyak pebalap yang bertarung saat start.
”Tidak akan mudah. Menurut saya, Marc, Brad (Binder), Maverick, Jack, Jorge, jadi akan banyak pebalap yang bertarung saat start,” ungkap Bagnaia.
”Akan penting untuk start dengan baik dan bisa memimpin lagi. Saya akan berusaha dengan maksimal dalam dua tiga putaran awal, dan kita lihat di mana kami berada. Yang pasti saya akan memperhatikan konsumsi bahan bakar supaya memiliki keseimbangan lebih baik,” kata Bagnaia.
Balapan panjang ini juga akan dijadikan penebusan kesalahan oleh rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini. Dia hanya bisa finis di posisi keenam karena saat start sprint, ban depan terangkat tinggi. Dia pun gagal memaksimalkan posisi start terdepan untuk memimpin balapan.
”Saya tidak mengaktifkan front device saat start. Ketika saya tiba di garis start (setelah putaran pemanasan), itu lepas sendiri. Saya mengerem keras, tetapi itu tidak aktif. Kesalahan saya. Kemudian motor sering wheelie, juga karena setelan elektronik diatur untuk digunakan dengan holeshot (device),” papar Bastianini dikutip Crash.