Osaka mewujudkan yang dibayangkannya sembilan bulan lalu saat hamil. Dia bisa bertanding kembali seperti Svitolina.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MIAMI, SABTU — Dua orang ibu yang terinspirasi satu sama lain dan menjadi sumber inspirasi bagi petenis lain berhadapan pada babak kedua turnamen WTA 1000 Miami. Naomi Osaka memenangi laga atas Elina Svitolina, dalam persaingan di antara para ibu, dengan performa terbaiknya pada 2024.
Saya pikir, itu adalah penampilan terbaik saya pada tahun ini. Namun, tentu saja, saya ingin terus bertambah baik.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Hard Rock, Miami Gardens, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (24/3/2024) malam waktu setempat (Minggu pagi waktu Indonesia), Osaka menang atas Svitolina, yang menjadi unggulan ke-15, dengan skor 6-2, 7-6 (5). Pada babak ketiga yang berlangsung Senin dini hari waktu Indonesia, Osaka akan berhadapan dengan unggulan ke-23, Caroline Garcia, yang mengalahkannya pada babak pertama Grand Slam Australia Terbuka.
”Saya pikir, itu adalah penampilan terbaik saya pada tahun ini. Namun, tentu saja, saya ingin terus bertambah baik,” komentar Osaka dalam laman resmi WTA.
Dalam turnamen keenam yang diikutinya sejak comeback pada tahun ini, setelah menepi dari turnamen karena hamil, pergerakan Osaka semakin baik. Dia tampil konsisten dari baseline, bisa menyerang dan bertahan dengan solid.
Osaka mengatakan, tak ada pilihan lain selain tampil sebaik mungkin untuk melawan Svitolina yang bisa kembali ke persaingan papan atas. Osaka melihat rekaman penampilannya pada 2019-2021 dan dia menilai performanya pada 2024 tak berbeda jauh dengan tahun-tahun tersebut.
Dalam pertandingan melawan Svitolina, Osaka juga bisa mewujudkan apa yang dibayangkannya sembilan bulan lalu. Ketika hamil delapan bulan, Osaka menonton penampilan Svitolina di Wimbledon dan dia pun bertekad untuk mengikuti jejak petenis Ukraina itu.
Svitolina melahirkan anak pertamanya pada Oktober 2022 dan kembali ke persaingan profesional pada April 2023. Sementara Osaka bertanding kembali pada awal 2024 setelah memiliki anak pertama pada Juli 2023.
Svitolina menunjukkan diri bahwa menjadi ibu bukanlah halangan untuk aktif di dunia tenis profesional. Dia mencapai perempat final Grand Slam Perancis Terbuka dan semifinal Wimbledon pada 2023.
Di Wimbledon, salah satu lawan yang dikalahkannya adalah petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek. Saat ini, Svitolina menempati peringkat ke-17 dunia, naik dari posisi ke-1.081 ketika comeback setelah melahirkan.
Sebelum berhadapan dengan Svitolina di Miami Gardens, Osaka pun menyatakan respeknya kepada petenis berusia 29 tahun tersebut. Osaka ingin melakukan seperti yang dicapai Svitolina, juga, petenis putri lain yang kembali ke arena persaingan setelah menjadi ibu, seperti Serena Williams dan Kim Clijsters. Serena empat kali ke final Grand Slam, meski tak juara, setelah melahirkan anak pertama. Clijster, bahkan, menjuarai AS Terbuka 2009 dan 2010, serta Australia Terbuka 2011 setelah melahirkan Jada pada 2008.
Namun, ada perbedaan antara kembalinya Osaka dan Svitolina. Ekspektasi pada Osaka lebih besar karena petenis Jepang itu pernah menjadi petenis nomor satu dunia. Dia juga memilki empat gelar Grand Slam, yaitu dua dari Australia Terbuka dan dua dari AS Terbuka.
Dengan perempat final WTA 1000 Doha, pada Februari, sebagai perjalanan terjauh, Osaka menempati peringkat ke-229 setelah memulai musim 2024 tanpa ranking.
Menuju ”double sunshine”
Penampilan yang solid saat mengalahkan Camila Giorgi 6-1, 6-1 pada babak kedua memperlihatkan bahwa Swiatek memiliki peluang menjuarai double sunshine untuk kedua kali setelah 2022. Double sunshine adalah istilah untuk menyebut turnamen di Indian Wells dan Miami yang digelar secara beruntun.
Jika bisa menjuarai persaingan di Miami, setelah menjadi juara di Indian Wells, pekan lalu, Swiatek bisa mengikuti jejak Steffi Graf. Graf, mantan petenis nomor satu asal Jerman itu, menjadi satu-satunya tunggal putri yang bisa menjuarai double sunshine lebih dari satu kali, yaitu pada 1994 dan 1996.
Namun, petenis Polandia itu harus melewati lebih dulu tantangan dari Linda Noskova yang mengalahkannya pada babak ketiga Australia Terbuka.
Pada persaingan tunggal putra di level ATP Masters 1000, tiga unggulan teratas memenangi babak kedua tanpa hambatan besar. Carlos Alcaraz (1) mengalahkan sesama petenis Spanyol, Roberto Carballes Baena, 6-2, 6-1. Jannik Sinner (2) juga menang atas rekan senegara dari Italia, Andrea Vavassori, 6-3, 6-4. Adapun Daniil Medvedev mengalahkan Marton Fuscovics 6-4, 6-2.
Alcaraz mengatakan, tantangan besar yang harus dihadapinya adalah cuaca. Setelah Miami diguyur hujan yang membuat banyak pertandingan ditunda pada Jumat, cuaca sepanjang Sabtu cukup panas dan lembab.
”Saya harus bermain dengan sabar dan beradaptasi dengan cuaca yang lembab. Pergerakan bola pun berbeda dengan Indian Wells. Dengan kondisi itu, saya cukup senang dengan performa saya,” tutur Alcaraz yang menjuarai Indian Wells Masters. (AFP/REUTERS)