Kylian Mbappe Terombang-ambing bersama Mimpi Olimpiade
Kylian Mbappe bermimpi tampil di Olimpiade. Namun, justru klub impiannya sejak masa kecil yang bisa menjegal hal itu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Piala Eropa 2024 akan berlangsung kurang dari tiga bulan lagi. Di tengah fokus persiapan tim nasional Perancis, megabintang Kylian Mbappe mengutarakan keinginannya yang terpendam. Dia berharap bisa tampil di Olimpiade Paris 2024, membela negaranya yang akan menjadi tuan rumah.
Mbappe menyampaikan mimpi tersebut sehari jelang laga uji coba Perancis versus Jerman, Sabtu (23/3/2024). “Saya selalu punya ambisi yang sama. Saya selalu berkata, Olimpiade di Paris itu spesial dan saya ingin berada di sana. Tentu saya juga sadar, itu tidak hanya bergantung pada keinginan saya,” jelasnya.
“Apakah ambisi saya berubah? Tidak. Apakah keputusan akhir ini bergantung pada orang yang sama? Iya. Namun, jika tidak diizinkan, saya akan melakukan permintaan itu. Saya berada dalam momen hidup dan karier di mana bisa melihat dengan perspektif. Jadi, diizinkan atau tidak, saya akan menerima itu,” tambahnya.
Penyerang Paris Saint-Germain itu bersinar terlalu cepat. Mbappe tidak seperti banyak pemain lain yang melewati jenjang turnamen kelompok usia seperti Olimpiade. Di usia 19 tahun, dia sudah menjadi andalan timnas senior Perancis untuk menjuarai Piala Dunia Rusia 2018.
Bagi pemain yang sudah meraih berbagai prestasi di level senior, agak tidak wajar untuk kembali bergabung dengan tim U-23. Namun, semua menjadi logis karena Olimpiade diselenggarakan di Paris yang merupakan tempat kelahiran Mbappe. Pria yang dikenal ambisius itu juga bisa melengkapi portofolionya.
Mbappe, 25 tahun, memang sudah melewati batas usia untuk masuk tim U-23. Meskipun begitu, setiap tim berhak membawa tiga pemain yang berusia lebih dari 23 tahun. Pelatih Perancis untuk Olimpiade, Thierry Henry, dikabarkan akan memanggil Mbappe, Antoine Griezmann, dan Olivier Giroud.
Jadwal mepet menjadi salah satu tantangan. Piala Eropa baru akan berakhir pada 14 Juli, sementara laga pertama babak grup Olimpiade akan dimulai 24 Juli. Dengan jarak kedua ajang hanya 10 hari, Mbappe tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri, termasuk mengenal tim lebih dalam.
Namun, hal itu juga bukan masalah besar, jika Henry memang menginginkan kehadiran Mbappe. Situasi serupa pernah dijalani gelandang Barcelona, Pedri. Dia tampil di Olimpiade Tokyo 2020, hanya berselang sekitar dua pekan setelah membawa Spanyol ke semifinal Piala Eropa 2020.
Saya hanya akan berkonsentrasi dengan timnas saat ini. Piala Eropa adalah prioritas saya.
Madrid, penghalang utama Mbappe
Saat ditanya siapa yang bisa membuat keputusan, Mbappe menjawab, pihak PSG. Klub yang masih mengontraknya. Dia belum membicarakan keinginan itu dengan klub. Namun, seperti diketahui, kontraknya akan habis di musim panas nanti. Dia sudah diberitakan akan bergabung dengan tim raksasa Spanyol Real Madrid.
Menurut The Athletic, Madrid tidak mengizinkan pemain yang sudah tampil di Piala Eropa ataupun Piala Amerika untuk kembali berlaga di Olimpiade. “El Real” memiliki hak untuk memutuskan. Olimpiade berlangsung di luar jendela resmi FIFA. Klub pun tidak wajib melepas para pemain.
Adapun Madrid sudah menjadwalkan tur pramusim di Amerika Serikat, bertepatan dengan Olimpiade. Tim asuhan pelatih Carlo Ancelotti itu akan menghadapi AC Milan, Barcelona, dan Chelsea dalam rentang waktu 31 Juli - 6 Agustus. Jika Mbappe jadi pindah, nyaris mustahil bagi Ancelotti tidak melibatkannya di pramusim.
Kekhawatiran tersebut sudah diungkapkan oleh Henry. “Kami berupaya menampilkan tim sekuat mungkin. Tentu ada ketidakpastian. Salah satunya kami belum tahu dia (Mbappe) akan ke (klub) mana. Klub dari luar (Perancis) pasti tidak melihat situasi sama dengan yang kami lihat,” ucapnya.
“Kami tidak akan berhenti begitu saja pada penolakan pertama. Kami akan melakukan sebisa mungkin walaupun pada akhirnya keputusan akan kembali pada klub. Olimpiade tidak ada dalam kalender FIFA. Anda tidak bisa menggertak ketika Anda tidak memegang kartu apa pun,” lanjut Henry.
Sejalan dengan Henry, Presiden Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) Philippe Diallo akan memperjuangkan agar publik Perancis bisa melihat skuad terbaik di “rumah” sendiri. Dalam wawancara dengan surat kabar Le Figaro, dia berkata, sangat menghormati keputusan Madrid, tetapi akan terus melobi pihak klub.
“Jika ada pintu yang terbuka dari saat ini sampai Olimpiade, kami akan mendorong itu. Di Olimpiade sebelumnya, FFF menerima penolakan dari 31 klub. Tugas kami adalah meramu tim terbaik. Jika harus berangkat dan menemui (Presiden Madrid) Florentino Perez, kami akan melakukan itu,” tegas Dialo.
Di sisi lain, Mbappe masih enggan berspekulasi tentang masa depannya, termasuk kemungkinan pindah ke Madrid. “Saya tidak punya hal yang bisa diumumkan. Jika waktunya tiba, saya akan bicara. Saya hanya akan berkonsentrasi dengan timnas saat ini. Piala Eropa adalah prioritas saya,” pungkasnya.
Olimpiade dipastikan naik kelas jika megabintang sekelas Mbappe berperan. Namun, kemungkinan itu akan sulit terjadi seandainya sang penyerang berlabuh ke daratan Spanyol. Madrid sangat realistis. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Pedri menderita cedera setelah Olimpiade dan Piala Eropa karena beban bermain yang terlalu banyak. (AP/REUTERS)