Babak Pertama Indonesia Vs Vietnam: ”Garuda” Tertekan meski Tidak Tercipta Gol
Belum padunya permainan membuat timnas Indonesia mendapat tekanan berat dari Vietnam pada kualifikasi Piala Dunia 2026.
JAKARTA, KOMPAS — Tuan rumah Indonesia sementara bermain imbang 0-0 saat menjamu Vietnam pada laga putaran kedua zona Asia kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (21/3/2024). Dengan permainan yang belum padu, Indonesia berada dalam tekanan Vietnam pada sebagian besar waktu laga babak pertama.
Para pemain Vietnam leluasa menekan sampai ke kotak penalti Indonesia. Hanya tumpulnya penyelesaian akhir Vietnam yang membuat gawang Indonesia masih dapat dijaga dari kebobolan.
Dengan hasil imbang tanpa gol ini, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong masih dapat menyusun strategi baru untuk mencuri gol dari Vietnam. Kemenangan menjadi hal yang sangat diperlukan Indonesia jika ingin lolos dari Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Strategi Shin sama sekali tidak berjalan pada babak pertama dan Indonesia kesulitan mendekati sepertiga akhir pertahanan Vietnam. Dari 45 menit jalannya laga, Indonesia hanya dua kali mendekat ke kotak penalti Vietnam dan gagal menjebol gawang. Serangan Indonesia terlalu lemah dan mudah dibaca oleh para bek dan gelandang Vietnam.
Meskipun sudah diperkuat para pemain naturalisasi, Indonesia justru lebih banyak mendapat tekanan di awal pertandingan. Indonesia berusaha keluar dari tekanan Vietnam dengan memainkan bola-bola umpan panjang langsung ke lini depan yang mudah dihalau barisan pertahanan tim tamu.
Hingga 15 menit pertama pertandingan, tak sekali pun Indonesia mampu mengancam gawang Vietnam. Sebaliknya, beberapa kali Vietnam menciptakan serangan berbahaya dari sepak pojok dan tendangan bebas. Tim tamu sudah mendapatkan dua sepak pojok dan empat tendangan bebas.
Beberapa umpan panjang Indonesia hanya sampai ke garis tengah pertahanan dan sulit untuk mendekati gawang Vietnam. Saat Indonesia mengubah pola aliran bola dengan umpan pendek dari belakang, serangan Indonesia juga masih sulit untuk menembus rapatnya pertahanan Vietnam.
Indonesia baru dapat mendekati gawang Vietnam pada menit ke-30. Namun, dua kali serangan Indonesia masih terlalu mudah dipatahkan para bek Vietnam.
Sebaliknya, Vietnam terus leluasa mendekati kotak penalti Indonesia dengan variasi serangan dari sayap dan umpan lambung. Pada menit ke-44, Vietnam mendapat peluang emas setelah kiper Muhammad Adisatryo gagal menangkap bola lambung. Kegesitan Rizky Ridho menghalau bola membuat gawan Indonesia masih dapat diamankan.
Baca juga: ”Psywar” Vietnam, Ujian Mentalitas Pemenang Timnas Indonesia
Antrean suporter Indonesia mengular memasuki Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk memberikan dukungan tim nasional Indonesia melawan Vietnam pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (21/3/2024).
Sebelum laga
Puluhan ribu suporter tim nasional Indonesia memenuhi tribune Gelora Bung Karno. Rivalitas sengit dengan Vietnam memancing antusiasme tinggi dari pendukung Indonesia. Mereka bahkan telah mendatangi Stadion Gelora Bung Karno empat jam sebelum sepak mula dimulai pukul 20.30 WIB.
Antrean pendukung timnas Indonesia mengular hampir di semua pintu masuk stadion. Di luar gerbang stadion, para fans juga tampak ada yang membakar cerawat.
Saat pemain timnas Indonesia sedang melakukan pemanasan, para pendukung memberikan tepuk tangan meriah. Perlakuan berbeda diberikan kepada pemain timnas Vietnam. Saat pemain tim tamu hendak memasuki ruang ganti, para pendukung Indonesia langsung bersiul dan mencemooh mereka. Itu adalah salah satu bentuk tekanan psikis yang dilakukan suporter untuk menggertak pemain Vietnam.
Di dalam stadion, suporter Garuda di tribune timur membuat koregrafi membentuk bendera merah putih biru menyerupai bendera Belanda. Hal itu dilakukan terkait dengan komentar pemain timnas Vietnam yang menyindir Indonesia memainkan banyak pemain naturalisasi asal Belanda.
Dalam psywar sebelum pertandingan, bek timnas Vietnam, Do Duy Manh, berseloroh bahwa dirinya bingung apakah tim yang dilawan Vietnam nanti adalah Indonesia atau Belanda. Duy Manh mencoba menyindir sekaligus memantik perhatian dari Indonesia terkait masifnya kebijakan naturalisasi pemain.
Dari 26 nama pemain Indonesia yang didaftarkan Pelatih Shin Tae-yong untuk laga melawan Vietnam kali ini, tujuh pemain hasil naturalisasi. Kebanyakan dari mereka memang sebelumnya bermukim di Belanda, tetapi memiliki darah keturunan Indonesia.
Masuknya nama-nama baru, seperti Nathan Tjoe-A-On dan Jay Idzes, dalam skuad menjadi angin segar bagi timnas Indonesia yang sangat membutuhkan tiga poin untuk menjaga asa lolos ke putaran ketiga. Indonesia berada di Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.
Kedua pemain naturalisasi baru itu bahu-membahu bersama pemain lokal dan naturalisasi yang telah lebih dulu membela Indonesia. Dengan suntikan kekuatan dari Shandy Walsh, Ivar Jenner, Marc Klok, Jordi Amat, dan Justin Hubner, timnas Indonesia sukses mengukir sejarah dengan lolos ke fase gugur Piala Asia untuk pertama kalinya.
Tim ”Garuda” tidak diperkuat Jordi Amat dan Elkan Baggott yang cedera. Absennya dua pemain bertahan itu diakui Shin membawa pengaruh cukup besar bagi pertahanan Indonesia. Shin pun kemudian memberikan debut kepada dua pemain naturalisasi baru bergabung, Nathan Tjoe-A-On dan Jay Idzes, menjadi pemain mula. Adapun Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen tidak masuk dalam skuad menghadapi Vietnam.
Tjoe dan Idzes menjadi tembok pertahanan Indonesia didampingi Justin Hubner dan Rizky Ridho. Mereka akan melindungi gawang Adi Satryo yang menggantikan Ernando Ari yang tengah cedera.
Di lini depan, Rafael Struick berduet dengan Hokky Caraka. Adapun gelandang ditempati oleh Witan Sulaiman, Iver Jenner, Marselino Ferdinan, dan Yakob Sayuri.
Vietnam datang sebagai pesaing yang dalam beberapa tahun terakhir rutin bertemu dengan Indonesia. Kedua negara terakhir kali bertemu pada Piala Asia Qatar 2023, laga yang dimenangkan Indonesia dengan skor tipis 1-0.
Dari enam laga kualifikasi putaran kedua, Indonesia sudah menjalani dua laga tandang dan hanya mampu meraih satu poin. Pertemuan dengan Vietnam adalah yang pertama dari tiga laga kandang dan karena itu wajib dimaksimalkan untuk merebut poin penuh. Apalagi Indonesia belum pernah mengalahkan Vietnam saat bermain di Stadion GBK. Dari tiga laga kontra Vietnam di GBK sejak 1997, Indonesia selalu ditahan imbang.
Kemenangan atas Vietnam di Piala Asia 2024 memberikan sebersit harapan bahwa Indonesia bisa mengulangi pencapaian serupa di Stadion GBK. Apalagi saat ini Vietnam sedang dalam tren negatif sejak diarsiteki oleh Philippe Troussier. Tim ”Prajurit Bintang Emas” selalu menelan kekalahan dalam lima laga mereka sebelumnya.
Sementara pada pertandingan yang berlangsung lebih awal, Australia mengalahkan Lebanon, 2-0. Kemenangan itu kian mengokohkan posisi Australia di puncak klasemen Grup I dengan 9 poin, unggul jauh atas Lebanon yang berada di posisi kedua dengan dua poin dari tiga pertandingan.
Dari Grup B, Jepang sukses mengalahkan Korea Utara dengan skor 1-0, adapun Myanmar berbagi angka 1-1 dengan Suriah. Sementara di Grup C, tuan rumah Korea Selatan secara mengejutkan ditahan imbang Thailand, 1-1.