Ada ”Sport Science” di Balik Sukses Jonatan Christie pada All England
Ada ”sport science” yang jadi kunci sukses perjuangan para atlet dalam All England 2024.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
Perjuangan Jonatan Christie membuahkan kemenangan cemerlang sekaligus mengembalikan nama Indonesia ke daftar juara tunggal putra All England setelah tiga dekade penantian. Tak hanya Jonatan, Anthony Sinisuka Ginting, juga pasangan Fajar/Rian turut mengharumkan nama Indonesia. Di balik bangkitnya bulu tangkis Indonesia, ada sport science yang jadi kunci sukses perjuangan para atlet tersebut.
Moh Nanang H Kusuma, Tim Analis Performa Tim Olimpiade PBSI, menyampaikan, pelibatan sport science dan tim analis performa itu penting. Tim itu bertugas menganalisis kelemahan atlet, menyusun program latihan, kemudian memberikan pendampingan kepada pelatih. ”Pelatih harus didampingi banyak ahli untuk membuat program latihan itu,” kata Nanang saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).
Menurut Nanang, latihan hanya berdasarkan pengalaman (konvensional) tentu bagus sebagai pintu masuk, tetapi jika dikembangkan dengan kombinasi penggunaan science yang terus berkembang, tentu hasilnya akan lebih tertata, terencana, dan terukur. ”Khusus tunggal putra, saya intens bersama coach Irwansyah, setiap hari berdiskusi mengombinasikan pengalaman coach Irwansyah dengan pengetahuan science dari saya,” katanya.
Nanang mengatakan, ia bersama coach Irwansyah, mulai dari identifikasi kelemahan Jojo dan Ginting, kemudian membuat latihan yang spesifik untuk masing-masing ( taylor made). ”Terakhir menggunakan video analysis untuk mengetahui kelemahan calon lawan yang akan dihadapi. Setiap malam dibantu oleh tim tagging video, menggunakan lebih dari dua video calon lawan yang akan dihadapi, bersama coach Irwansyah kami mengidentifikasi kelemahan ( unforced error) lawan untuk mengatur strategi bermain nanti,” ujarnya.
Untuk menghadapi Axelsen, lanjut Nanang, timnya menggunakan analisis biomekanika, yaitu prinsip tuas/pengungkit. ”Dengan batang tubuh panjang yang dimiliki Axelsen dibandingkan dengan Ginting, kita temukan kelemahannya sehingga kita sarankan Ginting untuk melakukan strategi serangan berdasarkan kelemahan Axelsen,” ujar Nanang yang juga dosen Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Rangkaian latihan para atlet, lanjut Nanang, haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan. Tidak boleh hanya asal latihan. Penyusunan beban latihan harus sesuai.
Selain itu, kata Nanang, latihan para atlet juga harus spesifik. ”Yang ketiga harus spesifik latihannya. Jangan hanya latihan beban, jangan hanya pergi ke gim, tetapi otot mana yang dilatih. Kekurangan Jojo berbeda dengan kekurangan yang lain. Itu harus spesifik. Tidak boleh disamakan latihannya. Kunci kesuksesan secara umum ada di situ,” tuturnya.
Intinya harus terbuka dengan ilmu baru mengingat perkembangan science di luar negeri sudah sangat cepat sehingga mau tidak mau kita harus berani keluar dari zona nyaman, belajar ilmu baru dari luar negeri.
Saya mengawali dengan memberikan bentuk-bentuk pengalaman riset sehingga latihan lebih terarah dan lebih pas, termasuk strategi-strategi yang kami berikan bagi tunggal putra.
Seperti diketahui, momen perjumpaan Jonatan dengan rekan latihannya di Pelatnas Cipayung, Anthony Sinisuka Ginting, dalam final All England 2024 di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3/2024), itu sama seperti Hariyanto Arbi mengalahkan Ardy Bernadus Wiranta di tempat yang sama pada final All England 1994. Itulah gelar terakhir tunggal putra Indonesia dalam turnamen berusia 125 tahun ini, sebelum Jonatan menjuarainya 30 tahun kemudian (Kompas.id, 17/3/2024). Di laga puncak, Jonatan mengalahkan Anthony dengan skor 21-15, 21-14.
Anang Firmansyah (33), penggemar bulu tangkis di Purwokerto, mengapresiasi perjuangan Jonatan dan rekan-rekannya di All England 2024. ”Permainan yang memesona. Walaupun saya lihatnya kurang puas karena ku pikir bakal permainan sengit. Namun, ternyata Ginting mainnya sedang underperform. Banyak buang poin sendiri. Menguntungkan buat Jojo. Saya mengira bakal tiga set mainnya. Namun, tidak masalah, apa pun itu juaranya tetap Indonesia,” kata Anang.