Klopp memainkan tokoh sepenting Mohamed Salah secara penuh di laga yang sudah pasti jadi milik Liverpool.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT – Juergen Klopp mengambil keputusan unik di balik kemenangan 6-1 Liverpool atas Sparta Praha pada pertemuan kedua babak 16 besar Liga Europa. Sang manajer memainkan Mohamed Salah selama 90 menit di laga yang sudah tak lagi penting itu.
Keputusan ini terkesan janggal seiring kebutuhan Liverpool menjaga kebugaran jelang menghadapi Manchester United di perempat final Piala FA akhir pekan nanti. Klopp punya alasan tertentu terkait keputusannya itu.
Bekal kemenangan 5-1 atas Sparta Praha pada pertemuan pertama rupanya belum cukup memuaskan bagi Klopp. Meski hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke perempat final, Klopp tidak merombak skuadnya sebagai persiapan bertandang ke markas MU di perempat final Piala FA tiga hari kemudian.
Rasa hormat yang besar kepada Liverpool bagaimana mereka memainkan dua pertemuan ini. Jurang antara Sparta dan Liverpool sangat besar. Ini adalah level yang benar-benar berbeda.
Menghadapi Praha, Klopp hanya membuat empat perubahan susunan pemain dari saat menghadapi Manchester City beberapa hari lalu. Dua pemain penting, Mohamed Salah dan Dominic Szoboszlai, tetap diturunkan selama 90 menit.
Keputusan itu mengundang tanda tanya terkait kebugaran mereka jelang menghadapi laga hidup dan mati di markas MU beberapa hari lagi. Musim ini, Liverpool berpeluang meraih empat gelar. ”Si Merah” telah memenangi Piala Liga Inggris. Kesempatan menambah trofi datang dari Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Europa.
Jelang menghadapi Praha di pertemuan kedua, Klopp memang sudah mengisyaratkan Salah akan bermain sejak menit pertama. Alasannya, dia membutuhkan menit bermain lebih banyak setelah sempat absen panjang usai membela Mesir di Piala Afrika tahun lalu.
Semenjak pergantian tahun, Salah belum pernah masuk kembali ke susunan pemain mula Liverpool. Untuk itulah Klopp merasa perlu memberinya kepercayaan diri dan tambahan menit bermain. Dua hal itu sangat dibutuhkan pemain untuk berada dalam bentuk terbaik dan kondisi idealnya.
Meski demikian, kata Klopp, Salah tidak direncanakan bermain secara penuh. Menurut rencana, ia akan digantikan Mateusz Musialowski setelah beberapa saat.
Rencana itu pada akhirnya dibatalkan karena Klopp merasa perlu mengganti pemain muda Bobby Clark dengan Musialowski. Di tengah pertandingan, Clark mengatakan ada masalah pada tubuhnya sehingga perlu diganti. Alhasil, Salah terus bermain hingga laga usai dan turut menyumbang satu gol.
Mengenai kebugaran Salah, Klopp tidak terlalu merisaukannya karena menganggap pemain timnas Mesir itu sudah sangat berpengalaman dalam menjaga kondisi fisiknya. Meski bermain penuh dengan determinasi tinggi, Salah tidak mendapat cedera.
”Mo (Salah) sangat berpengalaman. Dia bisa memulihkan diri sepanjang pertandingan. Saya katakan kepadanya (Clark) untuk berhenti menahan (sakit) lagi,” kata Klopp dalam sesi konferensi pers seusai laga di Stadion Anfield, Jumat (15/3/2024) dini hari WIB.
Tidak sia-sia Klopp mempertaruhkan kebugaran Salah dan Szoboszlai. Kedua pemain itu turut menyumbang masing-masing satu gol kemenangan Liverpool. Gol Liverpool lainnya dilesakkan Darwin Nunez, Clark, dan Cody Gakpo (dua gol). Adapun satu gol balasan Praha dicetak Veljko Birmancevic.
Lebih istimewanya lagi bagi Salah, dia mengukir sejarah sebagai pemain Liverpool pertama yang bisa mencetak sedikitnya 20 gol di semua kompetisi selama tujuh musim secara beruntun.
Capaian ini membuat Salah melampaui rekor Ian Rush yang mencetak 20 gol atau lebih selama enam musim bagi Liverpool pada periode 1981 hingga 1987. Sepanjang enam musim itu, Rush mencetak total 207 gol, sedangkan Salah mengoleksi 176 gol dengan 15 pertandingan tersisa.
”Selama tujuh tahun bersamanya, satu-satunya masalah yang tidak pernah kami hadapi adalah konsistensi. Mo (Salah) hanya memberi, memberi, dan memberi. Keinginannya tidak terbatas. Kualitasnya ada dan keinginannya untuk mencetak gol tidak berhenti,” kata Klopp.
Berkat kemenangan besar di pertemuan kedua, Liverpool melaju ke perempat final dengan keunggulan agregat mencapai 11-2. Pelatih Praha Brian Prisk mengakui level bermain Liverpool sangat jauh di atas timnya. Liverpool lebih cocok bermain di Liga Champions dibanding Liga Europa.
”Rasa hormat yang besar kepada Liverpool bagaimana mereka memainkan dua pertemuan ini. Jurang antara Sparta dan Liverpool sangat besar. Ini adalah level yang benar-benar berbeda,” ucapnya.
Selain Liverpool, klub Inggris lainnya yang memastikan tempat di perempat final adalah West Ham. Tim besutan Manajer David Moyes tersebut lolos setelah mengalahkan wakil Jerman, Freiburg, 5-0, di markas sendiri.
Pada pertemuan pertama, West Ham takluk 0-1. Musim lalu West Ham sukses memenangi Liga Konferensi Europa. Kali ini seiring keberhasilan melaju ke perempat final Liga Europa, West Ham berpeluang menjuarai turnamen antarklub Eropa dengan level yang lebih tinggi.
Adapun wakil Inggris lainnya, Brighton and Hove Albion, tersingkir meski sukses menang 1-0 atas wakil Italia, AS Roma. Brighton gagal lolos karena kalah agregat gol. Pada pertemuan pertama di markas Roma, tim arahan Roberto De Zerbi itu takluk 0-4. (AP/AFP)