Kesan-kesan Pemain Tampil di Liga Kompas U-14 2023/2024
Pengalaman jalani kompetisi ketat hingga motivasi meningkatkan kemampuan adalah kesan pemain belia di Liga Kompas U-14.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Liga Kompas Kacang Garuda U-14 2023-2024 telah rampung. Setelah menjalani 15 pekan, tim dan pemain mengakhiri perjuangan mereka pada kompetisi yang berlangsung di Lapangan Dewantara, Tangerang Selatan, Banten.
Direktur Liga Kompas Kacang Garuda Emilius Caesar Alexey mengatakan, dalam 120 pertandingan yang telah berlangsung, para pemain telah belajar, berlatih, dan bertanding dengan sungguh-sungguh. Kemajuan permainan para pemain terlihat sangat pesat.
Di sisi lain, para pemain, orangtua pemain, pelatih, dan manajemen SSB juga belajar banyak dari penyelenggaraan Liga Kompas Kacang Garuda karena panitia menyediakan ajang ”Meet the Expert” bagi mereka. Dalam ajang tersebut, panitia Liga Kompas Kacang Garuda mengundang pemateri dari klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, dan Ikatan Psikologi Olahraga.
”Kami berharap para pemain menerapkan semua nilai-nilai yang mereka pelajari selama mengikuti Liga Kompas Kacang Garuda dalam perjalanan hidup mereka, baik sebagai pemain sepak bola maupun pada karier apa pun yang mereka pilih di masa depan,” kata Caesar di acara penutupan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 2023-2024, Minggu (10/3/2024), di Stadion Madya, Jakarta.
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Adi Prinantyo mengatakan, Liga Kompas Kacang Garuda merupakan bentuk sumbangsih Kompas bagi dunia sepak bola Indonesia. Harian Kompas turut membina para pemain remaja agar siap menjadi pemain berkualitas dan bermental baik saat mereka beranjak dewasa.
”Sepak bola nasional bisa menjadi kuat jika para pemain dibina dengan kompetisi yang baik sejak anak-anak, remaja, sampai beranjak dewasa. Semua pihak harus mengambil bagian dalam pembinaan berjenjang itu,” ucap Adi.
Berikut adalah kesan dari para pemain yang bakal menjadi calon bintang masa depan sepak bola Indonesia selama 15 pekan bertarung di kompetisi Liga Kompas:
M Habil Gaza Maulidyan, penyerang Intan Soccer Cipta Cendikia
Bagaimana kesan kamu berkompetisi di Liga Kompas musim ini?
Kami kerja keras dari awal untuk mempersiapkan bermain di Liga Kompas. Hasil yang kami dapatkan adalah buah dari persiapan kami di setiap pertandingan.
Apa evaluasi diri kamu setelah tampil selama satu musim?
Saya melihat pemain-pemain lain di Pulau Jawa ini sangat kencang (Habil lahir dan besar di Dumai, Riau). Pengalaman menghadapi lawan di Liga Kompas memotivasi saya untuk semakin meningkatkan diri ke depannya. Saya ingin tingkatkan ketenangan dan penyelesaian akhir.
Apa target kamu setelah tampil di Liga Kompas?
Saya masih menunggu penentuan dari pelatih. Target pribadi saya bisa main di Elite Pro Academy.
Alfananto Kaka Fath Albar, bek tengah Bina Taruna
Bagaimana kesan kamu berkompetisi di Liga Kompas musim ini?
Di Liga Kompas setiap laga tuh persaingan ketat. Semua pemain juga punya target untuk menjadi juara di Liga Kompas. Itu membuat semua pemain memiliki ambisi tampil dengan permainan terbaik dan menang.
Apa evaluasi diri kamu setelah tampil selama satu musim?
Saya ingin meningkatkan visi saya saat bermain. Juga saya mendapat pelajaran besar untuk meningkatkan rasa respek, misal ke wasit untuk menerima setiap keputusan dan menjalankan sikap fair play ketika ada pemain lawan terjatuh.
Apa target kamu setelah tampil di Liga Kompas?
Target di masa depan bisa membela tim nasional. Juga saya ingin bermain di Elite Pro Academy.
Raditia Yunior Pratama, bek sayap kiri Kabomania Muda Soccer School
Bagaimana kesan kamu berkompetisi di Liga Kompas musim ini?
Lumayan berat menjalani kompetisi ini. Di pertandingan juga harus tampil maksimal.
Apa evaluasi diri kamu setelah tampil selama satu musim?
Fisik harus lebih kuat dan harus bisa dua kaki. Tidak bisa saya hanya mengandalkan kaki terkuat saya, kaki kiri. Saya juga sudah belajar peran bek sayap kiri modern sebagai inverted full back.
Apa target kamu setelah tampil di Liga Kompas?
Tergat ingin main di tim nasional. Dan, terdekat ingin ke Swedia (Piala Gothia).
Greyfaldi Abdul Manan, gelandang serang Intan Soccer Cipta Cendikia
Bagaimana kesan kamu berkompetisi di Liga Kompas musim ini?
Persaingan ketat banget di peringkat atas. Ini adalah kompetisi paling ketat yang pernah saya ikuti.
Apa evaluasi diri kamu setelah tampil selama satu musim?
Saya merasa perlu terus membenahi kemampuan dasar, seperti operan dan kontrol bola. Saya juga harus lebih sering berkomunikasi di lapangan.
Apa target kamu setelah tampil di Liga Kompas?
Saya ingin tampil di Elite Pro Academy dan membela tim nasional.
Sean Rahman Kastor, penyerang Asiana Soccer School
Bagaimana kesan kamu berkompetisi di Liga Kompas musim ini?
Lawan-lawan cukup bagus. Untuk Liga Kompas, saya senang bisa tampil bagus selama musim ini.
Apa evaluasi diri kamu setelah tampil selama satu musim?
Yang pertama saya perlu tingkatkan fisik dan mental. Tanpa itu, saya tidak bisa bermain dengan fokus dan sulit berkonsentrasi di pertandingan. Selanjutnya, saya ingin terus mengasah keberanian.