Real Madrid melaju ke perempat final setelah menahan derita karena gempuran RB Leipzig.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
MADRID, KAMIS — Bermain di markas sendiri, Stadion Santiago Bernabeu, ternyata tidak selalu menguntungkan bagi Real Madrid. ”Los Blancos” dipaksa menanggung derita dari cecaran bertubi-tubi RB Leipzig di pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa, Kamis (7/3/2023) dini hari WIB. Tim asal Jerman itu mengubah Bernabeu yang seharusnya rumah menjadi neraka bagi Real. Kendati demikian, Real tetap lolos ke perempat final berkat hasil imbang 1-1 sehingga unggul agregat gol 2-1.
Modal kemenangan 1-0 pada pertemuan pertama di kandang Leipzig dirasa kurang cukup aman oleh Pelatih Real Carlo Ancelotti. Karena itulah, ”Don Carlo” menginstruksikan kepada para pemainnya untuk tampil menyerang sejak menit awal.
Akan tetapi, sulit bagi Real mengurai pertahanan solid Leipzig yang menerapkan formasi 4-4-2. Ancelotti menggunakan formasi 4-3-3, tetapi menurunkan lima gelandang, Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, Toni Kroos, Federico Valverde, dan Aurelien Tchouameni, sebagai pemain mula. Pilihan susunan pemain ini agak unik karena hanya Vinicius Junior yang berposisi asli sebagai penyerang.
Bermain dengan lima gelandang memang membuat Real mendominasi penguasaan bola. Hanya, Vinicius tampak terputus dari rekan-rekannya. Tidak banyak pergerakan berbahaya yang dapat dibuat Vinicius. Penyerang sayap timnas Brasil itu tidak mendapatkan suplai bola yang memadai. Sepanjang babak pertama, Real mencatatkan angka ekspektasi gol (expected goal/xG) sebesar 0,09. Jumlah xG itu merupakan yang terendah bagi Real di musim ini.
Di sisi lain, Leipzig yang butuh gol untuk menjaga asa melaju ke perempat final berani bermain terbuka, bahkan memegang kendali laga. Leipzig mendikte Real berkat kemampuan Dani Olmo dan Xavi Simons dalam mempertahankan sekaligus mengalirkan bola. Di lini depan, duet penyerang Leipzig, Benjamin Sesko dan Lois Openda, dengan kecepatannya kerap menyulitkan bek tengah Real.
Persoalan Leipzig hanya penyelesaian akhir yang buruk. Selain itu, kiper Real, Andriy Lunin, tampil sangat baik dengan mementahkan beberapa peluang emas Leipzig. Leipzig tercatat melepaskan total 20 tembakan dengan empat di antaranya mengarah tepat ke gawang.
Sementara itu, Real tidak mampu melepaskan satu pun tembakan ke gawang sepanjang babak pertama. Performa buruk Real tidak mendapat sambutan baik dari para penggemarnya. Mereka mencemooh para pemain Real saat turun minum.
”Secara keseluruhan, performa kami di kedua pertandingan bagus, tapi kami tidak bisa memaksimalkannya. Kami tidak memberi penghargaan pada diri kami sendiri atas semua kerja keras. Jadi, hari ini terasa pahit. Kami punya begitu banyak peluang bagus yang perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata kapten Leipzig, Willi Orban, selepas pertandingan, dikutip dari laman UEFA.
Merasa timnya tampil kurang tajam, Ancelotti menarik Camavinga dan memasukkan Rodrygo Goes di awal babak kedua. Kehadiran Rodrygo di lapangan diharapkan bisa memecah fokus para bek Leipzig kepada Vinicius. Namun, upaya itu juga belum berhasil.
Gol yang ditunggu-tunggu Real hadir dari skema serangan balik cepat. Kroos punya andil besar dalam gol itu berkat keberhasilannya memutus alur serangan Leipzig. Setelah merebut bola, Kroos dengan cepat memberikannya kepada Bellingham yang langsung berlari menusuk ke pertahanan lawan. Bellingham bersabar menggiring bola sembari menunggu Vinicius masuk ke kotak penalti. Saat itu mereka tinggal berhadapan dengan dua bek Leipzig. Manuver cepat Vinicius gagal diantisipasi bek Leipzig sehingga dia dengan mudah menyarangkan bola dari jarak dekat.
Segera membalas
Keunggulan Real tidak bertahan lama. Leipzig segera bisa membalas tiga menit kemudian melalui sundulan Orban. Setelah tertinggal, Leipzig tetap berusaha menjaga dominasi. Sebelum sukses menyamakan kedudukan, Simons mendapat kans emas mencetak gol dari jarak dekat. Akan tetapi, upayanya masih bisa diblok bek Real, Antonio Rudiger, yang berada dalam posisi tepat.
”Jika kami jujur, kami tidak terlalu bagus di awal maupun di babak kedua. Bahkan ketika kami unggul 1-0. Serangan balik mereka sangat cepat. Itulah sebabnya, saya ulangi bahwa kami senang bisa lolos,” kata kapten Real, Nacho Fernandez.
Hingga pertandingan usai, skor 1-1 tetap bertahan. Real berhak menggenggam tiket perempat final berkat keunggulan agregat 2-1. Pada pertemuan pertama di markas Leipzig, Brahim Diaz menjadi pahlawan kemenangan Real.
Ancelotti menyebut timnya begitu kepayahan menahan gempuran bertubi-tubi Leipzig. Ia mengakui, Real tidak bermain bagus kali ini. Akan tetapi, hasil imbang ini tetap saja membuat Real belum terkalahkan dalam 18 laga kandang di seluruh kompetisi musim ini.
”Mereka (Leipzig) punya kualitas dan bermain tanpa beban. Kami menderita pada akhirnya, tapi yang penting adalah mencapai perempat final dan kami berhasil,” ucap Ancelotti.
Sejak 2020, Real tidak pernah absen tampil di semifinal Liga Champions Eropa. Musim ini ketangguhan itu akan diuji. Jalan Real menuju semifinal masih cukup panjang. Mereka mustahil bisa melewati perempat final apabila masih memperagakan penampilan seperti saat ditahan imbang Leipzig. (AP)