Rehan/Lisa memaksa Watanabe/Higashino bermain tiga gim. Mereka tetap kalah dari ganda campuran ranking kedua dunia itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
PARIS, RABU —Perlawanan terbaik yang pernah diberikan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati pada salah satu ganda campuran top dunia, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, belum cukup membawa mereka pada kemenangan saat bertemu di Perancis Terbuka. Dua dari tiga ganda campuran Indonesia yang berburu tiket Olimpiade Paris 2024 pun tersingkir pada babak pertama.
Pertemuan di Adidas Arena, Paris, Perancis, Rabu (6/3/2024), stadion yang akan menjadi tempat perebutan lima medali emas bulu tangkis Olimpiade, pada 26 Juli-11 Agustus, itu menjadi yang ketiga bagi Rehan/Lisa dan Watanabe/Higashino. Dalam dua pertemuan sebelumnya, pada babak pertema Kejuaraan Asia 2022 dan babak ketiga Kejuaraan Dunia 2023, Rehan/Lisa selalu kalah dalam dua gim.
Performa baik Rehan/Lisa pada gim pertama hingga awal gim kedua sebenarnya memberi harapan akan terjadi third time lucky, menang pada percobaan ketiga setelah dua kali kalah. Akan tetapi, melawan pemain top dunia, seperti Watanabe/Higashino, ganda campuran nomor satu dunia Zheng Si Wei/Huang Ha Qiong (China), atau juara dunia Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, diperlukan ketahanan dalam semua sisi: fisik, cara bermain, dan mental.
Rehan/Lisa belum mencapai faktor itu. Meski tiba di Paris sebagai semifinalis Jerman Terbuka pada pekan sebelumnya, ketika dihadapkan pada pemain-pemain peringkat sepuluh besar dunia, mereka masih kesulitan. Rehan/Lisa kalah dari Watanabe/Higashino (ranking kedua dunia) dengan skor 21-14, 15-21, 14-21. Kekalahan pada semifinal Jerman Terbuka juga dialami dari pasangan sepuluh besar dunia, yaitu Kim Won-ho/Jeong Na-eun, yang memiliki ranking ketujuh.
Rehan menuturkan, permainan cepat yang diperagakan pada gim pertama bisa diantisipasi lawan pada dua gim berikutnya. Dalam posisi tersebut, dia dan Lisa banyak membuat kesalahan karena berbalik ditekan lawan.
”Kami harus berlajar seperti lawan, bagaimana bisa keluar dari tekanan seperti tadi. Bagaimana setelah bermain tidak nyaman di awal, mereka bisa membalikkan keadaan,” tutur Rehan.
Rehan/Lisa menjadi ganda campuran kedua Indonesia yang tersisih pada babak pertama di Perancis Terbuka. Sehari sebelumnya, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kalah dari pasangan Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, 22-20, 19-21, 20-22.
Dengan demikian, tinggal satu ganda campuran ”Merah Putih” yang akan tampil pada babak kedua setelah mendapat kemenangan walkover (WO) pada babak pertama, yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Mereka menang atas Mark Lamsfuss/Isabel Lohau (Jerman) dan akan berhadapan dengan unggulan kelima asal China, Jiang Zen Bang/Wei Ya Xin.
Terancam tanpa wakil
Ketiga pasangan Indonesia itu diburu waktu untuk mendapatkan satu tiket Olimpiade sebagai target paling realistis pada saat ini. Nomor ini bahkan terancam tak bisa meloloskan wakil setelah Rinov/Pitha turun dari posisi ke-13 menjadi ke-17 pada ranking kualifikasi Olimpiade setelah kekalahan pada babak kedua Jerman Terbuka. Tiket yang tadinya berada di tangan pun bisa terlepas.
Rehan/Lisa pun masih jauh dari ambang batas ranking untuk lolos ke Olimpiade karena berada di posisi ke-20. Sementara Dejan/Gloria di urutan ke-22. Persaingan di antara mereka tampaknya akan berlangsung hingga turnamen terakhir pada masa kualifikasi, yaitu Kejuaraan Asia di Ningbo, China, 9-14 April, setelah menyelesaikan tur Eropa lebih dulu. Salah satu di antara mereka setidaknya harus menempati ranking ke-13 untuk bisa kembali ke Adidas Arena pada ajang yang lebih akbar.
Kekalahan pada babak pertama sesi awal di hari kedua Perancis Terbuka dialami pula oleh ganda putra senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Saat berhadapan dengan wakil tuan rumah, Lucas Corvee/Ronan Labar. Kekalahan dengan skor 21-19, 17-21, 19-21 menjadi yang pertama bagi Hendra/Ahsan dari tiga pertemuan dengan Corvee/Labar. Pasangan yang mendapat dukungan hampir semua penonton di stadion itu pun meluapkan kegembiraan dengan sangat ekspresif dengan memukul-mukulkan tangan ke lapangan.
”Ini pertandingan pertama kami setelah Malaysia Terbuka. Persiapannya sebenarnya sudah baik, tetapi seminggu sebelum berangkat, saya terkena flu berat. Ahsan juga kurang fit setibanya di sini. Kami merasa tadi tenaganya belum balik 100 persen. Tapi, di luar itu, lawan memang bermain sangat baik. Kami coba terus menyerang tapi sulit sekali menembus pertahanan mereka,” tutur Hendra.
Setelah kalah pada babak kedua Malaysia Terbuka, Hendra/Ahsan membatalkan penampilan di India Terbuka dan Indonesia Masters karena cedera pinggang yang dialami Ahsan. Kekalahan di Malaysia bahkan terjadi karena mereka mengundurkan diri saat bertanding melawan He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China).
Adapun pada babak pertama yang berlangsung Selasa, Jonatan Christie tak dapat mempertahankan gelar juara. Dia kalah dari pemain ulet asal Taiwan, Wang Tzu Wei, 21-12, 21-23, 17-21.
”Ini bukan hasil yang saya harapkan. Persiapan selama satu bulan sangat baik, tapi hasilnya malah berlawanan. Ini seharusnya menjadi momentum yang harus dimanfaatkan untuk Olimpiade, tetapi setelah ini, saya pasti mau bangkit. Itu saja yang bisa saya katakan sekarang,” kata Jonatan.
Sementara itu, pemain-pemain Indonesia lainnya yang memulai penampilan pada Rabu, antara lain, skuad ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan finalis 2023 Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.