Pedro Acosta berusaha tetap kalem meskipun diyakini oleh para pebalap senior MotoGP bisa bersaing di sepuluh besar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LUSAIL, SELASA — Pedro Acosta di ambang musim perdananya di ajang MotoGP yang akan diawali dengan seri pembuka di Lusail, Qatar, akhir pekan ini. Pebalap rookie itu diyakini oleh pebalap papan atas, seperti Francesco Bagnaia, Marc Marquez, dan Aleix Espargaro, akan bisa langsung kompetitif. Namun, pebalap berusia 19 tahun itu berusaha meredam pujian itu dan fokus mempelajari seluruh aspek persaingan MotoGP.
”Dia akan menjadi salah satu pebalap (yang kompetitif) musim ini. Maksud saya, dia memiliki semua hal untuk menjadi nama besar di MotoGP,” ujar pebalap Gresini Racing, Marc Marquez.
”Dia akan bertarung untuk posisi 10 besar, itu pasti,” kata Francesco Bagnaia, pebalap andalan Ducati yang menjadi favorit juara musim ini.
Adapun pebalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, menyebut Acosta adalah pebalap yang aksi-aksinya layak untuk ditunggu di lintasan MotoGP musim ini. ”Jelas akan menjadi salah satu pebalap untuk disaksikan di sepanjang musim ini,” ujar Espargaro.
Para pebalap senior itu sudah melihat kiprah Acosta selama tes pramusim di Sepang dan Lusail pada Februari. Pebalap tim Gasgas Tech3 itu memang masih dalam proses adaptasi, tetapi sudah bisa mencetak waktu putaran yang solid, baik dalam time attack maupun pace balapan.
Namun, Bagnaia menilai, Acosta sebaiknya tidak diberi beban berlebih dan dibiarkan menikmati musim perdananya di MotoGP. Tekanan berpotensi menghambat proses adaptasi pebalap yang masih sangat muda itu.
”Jelas, ini terlalu dini dan terlalu muda untuk memberi tekanan pada dia. Jadi, biarkan dia menikmati,” ujar Bagnaia yang bisa berkembang pesat karena selama di tim Pramac Racing diberi keleluasan untuk belajar oleh Ducati.
Acosta sendiri menyadari dirinya dalam sorotan dan ada harapan besar pada dirinya untuk brilian di MotoGP. Hal itu memberi tekanan pada dirinya, tetapi dia sudah belajar mengelola itu, terutama setelah musim sulit pada 2022 di Moto2.
”Dalam tiga tahun terakhir hidup saya, saya jalani dengan tekanan. Sekarang saya bisa mengelola tekanan dengan lebih baik dibandingkan tahun pertama saya di Moto3. Ya, pada 2022 saya mengalami tekanan besar, tetapi itu kesalahan saya karena menimpakan seluruh tekanan pada diri saya. Dan, sekarang lebih baik saya menjaga itu tetap rendah, tetap kalem, tetap kalem,” ujar Acosta.
Pujian dari para pebalap senior MotoGP juga tidak terlalu dia pikirkan karena dia menyadari masih sangat banyak yang belum dia pelajari di kelas elite ini. Saat ini, dia merasa baru tahu 10 persen dari MotoGP.
”Selalu menyenangkan mendengar hal seperti itu, tetapi kita harus menunggu untuk melihat kenyataannya, menunggu dan melihat di mana kami berada pada akhir pekan MotoGP. Dengan format baru, Jumat menjadi kualifikasi pertama, juga dengan kualifikasi pada Sabtu, jelas itu cukup menuntut bagi kami,” tutur Acosta kepada MotoGP.
Dalam tes terakhir di Lusail pada Februari lalu, Acosta mencetak lap tercepat 1 menit 52,046 detik. Jika dibandingkan dengan hasil kualifikasi musim lalu, catatan waktu itu akan menempatkan Acosta di posisi start kelima.
Namun, musim ini persaingan semakin ketat di mana Bagnaia menaikkan level persaingan dengan rekor lap tercepat 1 menit 50,952 detik di akhir tes Qatar. Acosta menempati posisi ke-15 di akhir tes itu, terpaut 1,094 detik dari Bagnaia.
Acosta pun menempatkan dirinya dalam mode belajar musim ini, bukan untuk menyaingi para pebalap yang jauh lebih berpengalaman. Dia ingin menapaki seluruh anak tangga sehingga bisa semakin kompetitif dan kelak merajai MotoGP. Momen belajar dalam persaingan itu sangat dinantikan oleh juara Moto3 dan Moto2 itu.
”Saya bersemangat mengawali musim yang akan menjadi sangat spesial bagi saya. Tahun pertama di MotoGP bersama tim yang terhubung dengan saya dengan sangat baik sejak awal,” ungkap Acosta, Selasa (5/3/2024).
”Tes di Qatar sangat membantu saya untuk menyiapkan balapan pertama musim ini. Jadi, kami memiliki feeling bagus. Target kami adalah terus beradaptasi dan memahami sedikit demi sedikit bagaimana motor bekerja. Ayo, mari kita mulai,” ujar Acosta bersemangat.
”Kami memiliki motor yang super kompetitif, tim yang super kompetitif. Motor lebih baik dari apa yang saya coba di Valencia dan itu sangat membantu untuk lebih meningkat, seperti langkah besar. Saya bangga dengan Pierre Mobility yang melakukan langkah besar ini, di mana kami tahu ini tidak terlalu mudah,” papar Acosta.
Selain terus mempelajari motor KTM RC16 serta karakter persaingan MotoGP, dia juga memiliki target untuk terus mendekati pebalap KTM tercepat saat ini, Brad Binder. Selama tes, Acosta juga membuntuti Brad dan para pebalap senior lain untuk melihat bagaimana mereka mengendalikan motor dan memilih lintasan balap.
Acosta pun memahami bahwa ada banyak pilihan jalur tergantung pada gaya berkendara sehingga dirinya pun mengasah kepercayaan diri untuk menentukan jalurnya sendiri. Pilihan jalur Acosta itu dinilai oleh Espargaro bukanlah lintasan seorang pebalap rookie.
”Menurut saya, kita bisa bersama dengan Brad, di sepuluh besar. Posisi ke-10, 11, 12, di area itu. Tidak terlalu jelek bagi kita. Benar bahwa kita bisa lebih cepat dalam pace (balapan), tetapi kita kehilangan sedikit dalam lap cepat (untuk kualifikasi). Itu cukup normal,” ungkap Acosta dalam percakapan dengan personel timnya.
Performa Acosta musim ini berpotensi menambah tekanan pada rekan setimnya, Augusto Fernandez, yang musim lalu menjadi rookie.
”Tes musim dingin tidak berjalan seperti yang kami harapkan karena saya sangat kesulitan. Namun, saya memiliki keyakinan pada semua pekerjaan yang telah kami lakukan, kami memahami motor baru, dan kami tahu di mana kami harus meningkat untuk menjadi kompetitif lagi,” papar Fernandez.
Fernandez belum menunjukkan adaptasi yang bagus dengan RC16 selama tes pramusim sehingga terpaut jauh dari hasil yang dicapai Acosta. ”Memulihkan feeling yang sama seperti akhir 2023 merupakan target kami dalam putaran pertama ini. Semoga kami bisa berada di level yang mirip dan membangun dari sana,” ujar Fernandez.