Timnas Indonesia akan meluncurkan jersei baru bulan ini. Namun, Mills akan dikenang abadi di hati pencinta ”Garuda”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Sejak 1 Maret 2024, Mills telah melepas predikat sebagai produsen apparel tim nasional Indonesia. Selama empat tahun bermitra dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, dua edisi jersei ”Garuda” buatan Mills telah menjadi bagian perjalanan bersejarah Indonesia di kancah internasional.
Proses seleksi tim U-16 Indonesia yang dipimpin Nova Arianto pada Februari lalu adalah program timnas terakhir yang mengenakan produk hasil kreasi Mills, utamanya jersei latihan, jaket latihan, kaus kaki, hingga tas para pemain dan staf pelatih. Adapun kali pertama timnas Indonesia mengenakan produk Mills ialah pada sesi pemusatan latihan perdana di bawah kendali Pelatih Shin Tae-yong awal 2020.
Tak ayal, beragam perlengkapan ”tempur” timnas Indonesia terlihat amat berharga di toko pusat Mills yang berada di kawasan Ketapang, Jakarta Barat. Pada Selasa (27/2/2024) lalu, satu baris di salah satu sudut toko masih memajang jersei kandang, tandang, ketiga, dan kiper timnas Indonesia periode 2022-2024.
Pada bagian lain, tepatnya di lemari display di dekat pintu masuk toko, masih tersedia pula jersei tandang dan latihan Indonesia edisi pertama yang digunakan pada 2020 hingga 2022. Jersei-jersei berlambang Garuda di dada itu seakan masih menjadi produk paling berharga di toko itu di tengah beragam inovasi Mills, di antaranya mengeluarkan jersei untuk tim Liga 1 serta memproduksi pakaian olahraga lainnya.
Secara umum, kami bangga pernah menjadi bagian timnas, apalagi kami adalah jenama lokal pertama yang secara resmi memproduksi jersei untuk timnas.
”Sampai kapan pun Mills akan terus dikenal berkat produksi jersei timnas. Jadi, selama persediaan masih ada, kemungkinan jersei ini tetap akan terpajang di toko,” ucap salah satu pramuniaga di toko itu.
CEO Mills Tjia Kong Hau merasa bangga pernah menjadi bagian dari perjalanan kebangkitan timnas yang tercipta dalam empat tahun terakhir. Meski merasakan kesulitan di masa Covid-19, Kong Hau menyebut Piala AFF 2020 yang berlangsung pada akhir 2021 menjadi titik balik bagi kemitraan Mills bersama timnas Indonesia.
”Kesadaran jenama Mills mulai terasa exposure (paparan) yang besar ketika timnas menembus final Piala AFF 2020. Secara umum, kami bangga pernah menjadi bagian timnas, apalagi kami adalah jenama lokal pertama yang secara resmi memproduksi jersei untuk timnas,” ucap Kong Hau di sela wawancara, Selasa lalu.
Jika mengulas kerja sama bersama PSSI, Kong Hau menyebut Piala AFF 2020 adalah penghasil penjualan tertinggi untuk Mills. Dari sisi perusahaan, Mills menganggap capaian tertinggi mereka hadir pada Piala Dunia U-17 2023. Itu disebabkan Mills bisa bersanding dengan perusahaan apparel asing yang sudah lebih berpengalaman di dunia sepak bola.
Selain dua ajang itu, Mills juga menjadi satu-satunya produsen timnas Indonesia yang dikenakan pada ajang-ajang besar lain, seperti Piala Asia Putri 2022 dan Piala Asia 2023. Tidak ada produsen jersei timnas sebelumnya yang pernah digunakan pada dua turnamen terbaik tingkat Asia itu.
Membentuk strategi
Sempat dianggap sebagai ”pemain” baru di dunia apparel sepak bola ketika diumumkan sebagai produsen timnas pada 2020, Mills kian menancapkan diri sebagai jenama yang memiliki fokus pada sepak bola, kemudian futsal. Di tengah mendukung timnas, Mills juga bermitra dengan tim Liga 1, antara lain Bhayangkara FC, Persita Tangerang, Bali United, dan Dewa United, lalu sempat pula hadir di Liga 2 untuk Nusantara FC, Sulut United, dan AHHA PS Pati.
Mills pun mendukung secara pribadi pemain dan pelatih timnas Indonesia. Mereka, misalnya, menciptakan sub-jenama bersama gelandang timnas dan Persib Bandung, Marc Klok, dengan nama ”MK”. Sepatu produksi Mills juga digunakan beberapa pemain tim U-17 Indonesia, salah satunya Arkhan Kaka, di Piala Dunia U-17 lalu. Kaka pun mencatatkan diri sebagai pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di turnamen resmi FIFA.
Kong Hau menyebut strategi pemasaran itu adalah langkah Mills untuk membuktikan pengabdian besar bagi dunia sepak bola Indonesia. Setelah fokus ke sepak bola pada empat tahun terakhir, Mills pun berencana melebarkan kontribusi ke olahraga lain.
”Kami sudah punya cetak biru untuk masuk ke bola voli dan bulu tangkis. Kami pun juga sudah bekerja sama untuk mendukung tim panjat tebing. Tetapi, kami tidak akan meninggalkan sepak bola,” kata Kong Hau.
Ia menambahkan, ”Mills memang tidak lagi mendukung timnas. Bagi kami, itu hanya jeda sesaat. Di masa depan, Mills tidak menutup diri untuk kembali ke timnas.”
Budi Frastio, pendiri komunitas Kolektor Jersey Timnas Indonesia (KJTI), menilai, jersei buatan Mills tidak sekadar memiliki kualitas yang bisa bersaing dengan apparel asing, tetapi juga menyimpan banyak memori baik bagi timnas Indonesia.
”Jersei Mills layak jadi salah satu yang dikoleksi karena merupakan apparel lokal pertama yang dipakai timnas di Piala Dunia U-17, dan tentu saja jersei Mills juga jadi sejarah kelolosan kali pertama Indonesia ke fase gugur Piala Asia. Secara khusus, Mills juga mengembalikan jersei ketiga timnas yang terakhir kali muncul pada 1999,” tutur Budi.
Di luar kualitas dan inovasi prima yang disajikan Mills selama mendukung timnas, Budi menganggap Mills telah memberikan pelayanan yang baik bagi pendukung timnas. Mills, lanjut Budi, memanjakan pencinta timnas dengan kehadiran beragam versi jersei yang dijual, seperti player issue, replika, dan versi suporter.
Itu membuat publik bisa membeli jersei asli timnas dengan harga yang sangat terjangkau dan kualitas yang mumpuni. Hal itu tidak pernah terjadi ketika timnas masih didukung produsen asing, seperti Nike, yang hanya menyediakan jersei versi replika.
Menuju Rusia
Setelah tidak lagi memproduksi jersei timnas—setidaknya untuk periode 2024-2025—Mills tengah menggagas jalan menuju pasar internasional. Mereka telah menjadi mitra tim Liga Dua Inggris, Tranmere Rovers, sejak 2021 hingga di musim 2023-2024 ini. Keterlibatan Mills itu tidak lepas dari peran Grup Santini, perusahaan asal Indonesia, yang menjadi pemilik saham mayoritas klub itu.
Demi ambisi go international secara mandiri, sejak awal 2024, Mills mulai membuka pasar untuk produk mereka di Rusia. Hal itu diikuti dengan rencana negosiasi dengan salah satu klub Liga Rusia, permulaan Maret ini, untuk menjadi produsen jersei mereka.
”Kami bakal lebih agresif untuk memperkenalkan produk kami sekaligus menjajakan peluang kerja sama dengan klub-klub luar negeri. Terdekat, kami tengah berkomunikasi dengan klub besar Rusia yang pernah bermain di Liga Champions,” ucap Kong Hau.
Mungkin banyak yang menyayangkan Mills berpisah dengan PSSI dan timnas Indonesia. Meski demikian, ambisi Mills tidak pernah padam untuk menjadi jenama olahraga identik asal Indonesia di percaturan apparel sepak bola dunia.