Derbi Manchester, Gerbang Penentu ”Treble Winner” City
Kans Man City mengejar tiga trofi akan terlihat dari derbi Manchester. City diliputi motivasi besar untuk melibas rival.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Bulan Maret dibuka oleh Manchester City dengan duel ke-192 derbi kontra rival sekota, Manchester United, Minggu (3/3/2024) pukul 22.30 WIB. Kemenangan menjaga asa ”The Citizens” mempertahankan titel Liga Inggris sekaligus meningkatkan moral untuk menjalani empat laga penentu selanjutnya demi menjaga raihan treble winner.
Selama bulan ini, City akan menjalani lima pertandingan di tiga kompetisi berbeda. Mereka telah dinanti pertandingan sulit di Liga Inggris dengan menghadapi MU, Liverpool, dan Arsenal. Dua lawan terakhir adalah pesaing langsung dalam perebutan gelar liga.
Kemudian, City juga bakal menjamu Copenhagen pada duel kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (7/3/2024) WIB. Meski telah unggul agregat, 3-1, City tidak boleh terlena menghadapi tim raksasa Liga Denmark itu. Selanjutnya, City akan berhadapan dengan Newcastle United untuk memperebutkan tiket menuju Stadion Wembley guna tampil di babak semifinal Piala FA.
Apa yang saya pelajari dari pengalaman saya untuk menghadapi pertandingan seperti ini, kami butuh lebih tenang, rileks, dan tidak perlu banyak bicara.
Manajer City Pep Guardiola menyatakan timnya sangat bersemangat menyambut parade laga sulit selama Maret. Guardiola mengakui hasil di lima duel itu akan menentukan upaya ”The Citizens” untuk menancapkan dominasi serupa dengan musim 2022-2023.
”Kami bekerja sejauh ini untuk tiba menikmati dan merasakan momen seperti ini. Kami mencoba untuk melakukan yang terbaik karena mereka (lawan) adalah tim-tim terbaik,” ucap Guardiola dalam konferensi pers menjelang duel kontra MU, Jumat (1/3/2024), dilansir laman klub.
Meski bertajuk derbi Manchester nan penuh gengsi, Guardiola menegaskan, timnya amat tenang untuk menyambut MU di Stadion Etihad. Pada duel pertama musim ini di Old Trafford, City memamerkan superioritas atas ”Setan Merah” dengan membawa pulang keunggulan, 3-0.
Namun, juru taktik asal Spanyol itu tidak mau berbicara hal-hal teknis tentang laga kontra MU. Dalam konferensi pers itu, Guardiola juga menolak menyebut timnya bakal tiba dengan kondisi lebih baik dari MU berkat raihan 18 laga tak terkalahkan.
”Apa yang saya pelajari dari pengalaman saya untuk menghadapi pertandingan seperti ini, kami butuh lebih tenang, rileks, dan tidak perlu banyak bicara. Kami harus fokus pada taktik untuk memikirkan cara mengalahkan mereka dan mengesampingkan emosi yang tanpa diragukan akan membayangi pemain,” tutur Guardiola yang memiliki rekor kemenangan 55 persen dalam derbi Manchester.
Selain itu, Guardiola ingin membawa anak asuhannya menjaga rekor 100 persen kemenangan di kandang atas MU di bawah kendali Erik ten Hag. Pada dua penampilan di kandang sebelumnya, City selalu bisa menumbangkan MU dengan skor, 6-3 dan 2-1.
Motivasi ekstra
Selain memburu tiga poin demi menjaga persaingan titel, City juga memiliki motivasi ekstra untuk membungkam MU. Itu ditengarai ambisi Sir Jim Ratcliffe, pemilik saham minoritas baru MU, yang ingin membawa ”Setan Merah” ke puncak Liga Inggris untuk mengakhiri dominasi City dalam tiga tahun mendatang. Ratcliffe pun akan menyaksikan derbi Manchester perdana sebagai salah satu pemilik MU, Minggu ini.
”Era 1980-an milik Liverpool, 1990-an masa (Man) United, dan sekarang kami telah memenangi tujuh Liga Inggris dari 11 atau 12 tahun terakhir. Dalam 50 atau 60 tahun tidak pernah satu negara dikuasai dan dikontrol oleh satu tim, tetapi kami akan berupaya untuk memperpanjang dominasi ini selama mungkin,” tutur Guardiola yang telah mempersembahkan 14 trofi mayor untuk City.
Untuk mengemas kemenangan dan mengukuhkan superioritas atas rival sekota, Guardiola akan mengandalkan duo mengerikan, Erling Haaland dan Kevin de Bruyne, yang kian sulit dihentikan. Jangan lupakan pula ancaman tersembunyi dari Phil Foden, Julian Alvarez, dan Bernardo Silva. Ketiganya bisa menjadi alternatif gol ketika Haaland dikunci oleh lini belakang MU.
Khusus Haaland dan Foden mereka adalah penyebab derita MU yang membantu City memenangi dua dari tiga derbi Manchester terakhir di liga. Haaland telah mengemas lima gol, lalu Foden menyumbang empat gol dalam periode itu.
Ten Hag menyebut skuadnya tengah dalam periode baik menjelang laga melawan City. Dalam sembilan pertandingan sejak pergantian tahun, MU mengemas tujuh kemenangan dan hanya sekali menelan kekalahan. Selain itu, kata Ten Hag, timnya sudah punya bekal berkat satu kemenangan atas City yang tercipta di Old Trafford, Januari 2023.
”Kami menyaksikan dan mempelajari gim-gim kami sebelumnya menghadapi mereka. Kami pernah memiliki kesempatan untuk menang dan Anda butuh hari yang luar biasa untuk mengulangi itu. Semua pemain wajib memberikan performa terbaik,” tutur Ten Hag dilansir laman klub.
Satu hal yang wajib menjadi prioritas Ten Hag dan skuad MU adalah menjaga pertahanan agar tidak mudah dibombardir City. Satu-satunya kemenangan MU di era Ten Hag dari empat duel derbi Manchester disebabkan keberhasilan mereka menahan City tidak mencetak gol di babak pertama. Pada tiga kekalahan MU dari City dalam satu tahun terakhir, itu tercipta akibat City mampu mencetak gol lebih dulu di paruh pertama laga.
Cesc Fabregas, eks pemain Arsenal dan Chelsea, menilai Ten Hag belum mampu menghadirkan rencana permainan yang jelas untuk MU di laga-laga besar. Hal itu, lanjut Fabregas, berbeda dengan MU pada masa Manajer Ole Gunnar Solskjaer yang memiliki pakem tertentu ketika menghadapi rival-rival terbaik di Inggris.
”Bersama Ole (Solskjaer), Anda melihat MU bertahan dengan baik dan memiliki serangan balik bagus, itu yang belum saya lihat sejauh ini. Saya tidak melihat mereka memiliki rencana dan struktur permainan yang jelas, jadi itu tentu denting alarm bagi mereka,” ujar Fabregas kepada BBC.