Elena Rybakina mempertahankan konsistensi permainannya sejak awal tahun. Dia lolos ke perempat final WTA 1000 Dubai.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
DUBAI, RABU — Elena Rybakina menjadi petenis putri paling konsisten pada awal musim 2024. Penampilan solid yang mengantarkannya pada tiga final dari lima turnamen dia bawa ke WTA 1000 Dubai untuk membuat peluang final berikutnya.
Petenis peringkat keempat dunia itu tampil di Dubai, Uni Emirat Arab, setelah mencapai final dalam dua turnamen di dua pekan terakhir yang berlangsung di Timur Tengah. Dia menjuarai WTA 500 Abu Dhabi pada 5-11 Februari, lalu lolos ke final WTA 1000 Doha pada pekan berikutnya, tetapi kalah dari Iga Swiatek.
Berselang tiga hari setelah final Doha, pada 17 Februari, Rybakina tampil pada babak kedua di Dubai dan menang atas Victoria Azarenka yang tak bisa menyelesaikan pertandingan karena cedera. Pada babak ketiga yang berlangsung pada Rabu (21/4/2024), Rybakina bertahan ketika menghadapi perlawanan ketat petenis yang lolos dari babak kualifikasi, Magdalena Frech.
Saya senang bisa mengawali musim ini dengan baik. Semoga saya bisa mempertahankannya karena persaingan semakin sulit.
Rybakina menang dengan skor 7-6 (5), 3-6, 6-4. Kunci kemenangan pada set penentuan adalah ketika dia mematahkan servis lawan pada gim kesembilan. Servis keras yang menjadi salah satu kelebihan petenis Kazakhstan kelahiran Rusia itu menghasilkan 13 as, lima di antaranya pada set ketiga.
Jika daya tahan fisiknya masih bisa dipertahankan, apalagi dengan cuaca panas di Dubai, Rybakina berpeluang mencapai babak akhir kembali. Namun, dia harus melewati dulu perlawanan petenis Italia, Jasmine Paolini, pada perempat final. Jika menang, lawan pada semifinal adalah Sorana Cirstea atau Marketa Vondrousova.
”Saya senang bisa mengawali musim ini dengan baik. Semoga saya bisa mempertahankannya karena persaingan semakin sulit,” komentar Rybakina setelah mengalahkan Frech.
Juara Wimbledon 2022 itu mengawali musim 2024 dengan menjuarai salah satu turnamen pemanasan Grand Slam Australia Terbuka, WTA 500 Brisbane. Namun, dia gagal ketika tiba saatnya tampil di Melbourne Park karena tersingkir pada babak kedua. Rybakina kalah dari Anna Blinkova dalam satu satu pertandingan paling ketat, 4-6, 6-4, 6-7 (20).
Rybakina bertahan di Dubai ketika beberapa unggulan tersingkir pada babak-babak awal. Unggulan kesembilan, Jelena Ostapensko, kalah dari Anna Kalinskaya pada babak ketiga. Begitu pula dengan unggulan kedelapan, Maria Sakkari, yang kalah dari Paolini.
Ungguan kedua, Aryna Sabalenka, bahkan tersingkir pada babak kedua setelah dia mendapat bye di babak pertama. Sabalenka kalah dari Donna Vekic 7-6 (5), 3-6, 0-6, pada Selasa.
”Saya memenangi set pertama, lalu unggul pada set kedua setelah mematahkan servis lawan, tetapi saya merasa permainan saya tidak meningkat. Levelnya justru buruk. Rasanya kondisi di sini tidak cocok untuk saya,” komentar Sabalenka dalam laman resmi WTA.
Sabalenka tampil di Dubai setelah menjuarai Grand Slam Australia Terbuka untuk kedua kali secara beruntun. Pada turnamen pertamanya tahun ini, dia mencapai final di Brisbane tetapi kalah dari Rybakina. Namun, Sabalenka gagal mempertahankan konsistensi permainan agresifnya saat tampil di Dubai. Hasil terbaik petenis Belarus itu di Dubai hanya perempat final yang dicapainya pada 2020, 2021, dan 2023.
Sementara itu, unggulan teratas yang merupakan petenis nomor satu dunia, Iga Swiatek, menjalani babak ketiga pada Rabu tengah malam waktu Indonesia. Lawannya adalah Elina Svitolina. Switek mencapai final di Dubai 2023, tetapi kalah dari Barbora Krejcikova.
Petenis empat besar dunia yang juga tampil di Dubai adalah Cori ”Coco” Gauff yang berhadapan dengan Karolina Pliskova pada babak ketiga. Coco berusaha memperbaiki penampilannya setelah tersingkir pada babak kedua di Doha, pekan lalu. (AFP/AP)