Kunci Performa pada Ekor Aprilia RS-GP24
Perangkat aerodinamika pada ekor Aprilia RS-GP24 menjadi faktor krusial performa yang diharapkan menjadi pembeda.
LUSAIL, MINGGU — Aprilia menjadi tim pabrikan yang sangat inovatif dalam mengembangkan perangkat aerodinamika pada motor MotoGP. Setelah memelopori penggunaan fairing yang mengadopsi konsep ground effect mobil Formula 1, Aprilia terus mengembangkan komponen aerodinamika, termasuk prinsip kerja diffuser pada ekor RS-GP24. Selain itu, mereka juga berusaha mengatasi kelemahan panas motor yang memanggang pebalap dengan desain fairing berbeda.
Tampilan motor Aprilia dalam peluncuran livery untuk MotoGP 2024 di Lusail, Qatar, Minggu (18/2/2024), menegaskan inovasi yang dilakukan tim asal Noale, Italia, itu. Pada bagian ekor, selain sayap, juga ada diffuser yang bertujuan meningkatkan downforce. Daya tekan ke bawah itu diharapkan menghasilkan traksi yang bagus di trek lurus dan tikungan sehingga motor bisa meluncur lebih cepat.
”Menurut saya, ini bagian terbaik pada motor, dan saya harap juga bagus untuk performa, ada pada ekor,” ujar Kepala Komunikasi Aprilia Racing Antonio Boselli.
Baca juga: Doa Para Pebalap MotoGP di Tahun 2024
”Anda bisa lihat, di sini, ini mirip dengan apa yang dilakukan di Formula 1. Konsepnya sama, tetapi cara kerjanya berbeda, karena diffuser pada mobil sangat dekat dengan permukaan tanah, itu menghasilkan ground effect. Ini bukan ground effect karena ekor terlalu tinggi dari permukaan trek, tetapi ini menghasilkan downforce,” papar Boselli.
Berbagai keunggulan yang ditanamkan di motor Aprilia itu diharapkan membuat pebalap mereka mampu bersaing karena motor bisa meluncur lebih cepat di tikungan tanpa takut kehilangan traksi.
”Jadi, ini menghasilkan aliran udara dan sedikit mendorong ekor motor ke bawah, khususnya saat menikung dengan downforce tinggi. Jadi, ini konsep yang menarik. Dan selain itu, perlu saya sebutkan bahwa sayap ekor, sayap fork (peredam kejut depan), dan ground effect fairing merupakan beberapa keunggulan yang dibawa oleh Aprilia ke MotoGP,” lanjutnya.
Aprilia juga mendesain konsep aerodinamika yang sekaligus mengatasi masalah panas berlebih yang membuat para pebalap terpanggang saat balapan di trek-trek panas. Musim ini, fairing baru, selain menggunakan sayap yang lebih besar dan lebar, juga memiliki lubang-lubang bertingkat di sisi samping. Lubang itu, selain untuk aerodinamika, juga untuk membuang panas mesin sehingga tidak memanggang pebalap.
Dalam tes pramusim pertama di Malaysia, 6-8 Februari, para pebalap Aprilia masih mengalami masalah dengan panas mesin yang terjebak sehingga pebalap kepanasan. Kendala itu diatasi dengan desain fairing kedua yang bisa melepas panas lebih baik. Desain fairing itu akan kembali diuji dalam tes pramusim di Qatar, 19-20 Februari.
Baca juga: Terobosan Yamaha untuk Kembali Tampil Kompetitif di MotoGP
”Masalah yang ada adalah, begitu tercipta panas dari dalam motor, dari sisi aerodinamika sangat sulit untuk melepaskan itu dari motor, sangat sulit melakukan itu. Dalam tes di Sepang, jika Anda ingat, ada tiga pebalap Aprilia yang menggunakan RS-GP24. Mereka berkendara bersama dan panas masih menjadi kendala. Tetapi, dengan paket aerodinamika kedua, ada ide-ide untuk membuang panas,” ujar Boselli.
Pengembangan aerodinamika ini dilakukan oleh Aprilia selama jeda musim dingin hingga memangkas waktu libur. Selain itu, mereka juga mengembangkan mesin, sasis, serta lengan ayun baru. Kerja keras itu diharapkan bisa membawa Aprilia semakin dekat dengan Ducati yang mendominasi MotoGP.
”Sangat banyak perbedaannya, kita bisa sambil melihat motor, Anda bisa langsung melihat perbedaan pada konsep sayap depan. Konsep aero merupakan bagian terpenting dalam pengembangan, terutama pada bagian belakang. Ada banyak sekali pemikiran terkait bagian belakang ini, yang sepenuhnya konsep baru," ujar Direktur Teknik Aprilia Racing Romano Albesiano.
”Tetapi, rangka, sasis juga baru, lengan ayun baru, transmisi, komponen mesin, elektronik. Jadi, banyak komponen baru pada motor ini,” lanjutnya.
”Studi aerodinamika sangat canggih, kami terus mencari aliran udara lebih besar, tetapi bukan hanya aliran udara di lintasan lurus, tetapi juga aerodinamika yang sangat rumit terkait aliran udara pada saat motor menikung. Jadi, ini konsep aero yang sangat rumit,” kata Albesiano.
”Kami juga sangat bangga dengan komponen baru ini (menunjuk sirip lengan ayun) yang telah kami uji dalam tes musim dingin ini. Dan ini sesuatu yang menarik yang kami hadirkan setiap tahun,” ujarnya.
Penggunaan komponen aerodinamika yang sangat banyak ini membuat para pebalap Aprilia perlu menyesuaikan gaya berkendara mereka. Sejauh ini, baru Aleix Espargaro yang mampu mengoptimalkan potensi RS-GP24. Sementara Maverick Vinales masih mencari setelan motor dan elektronik yang pas.