Hasil Menurun Tim Putra-Putri Indonesia di Kejuaraan Asia
Tak akan ada Indonesia dalam final Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu. Hasil ini menurun dibandingkan dua tahun lalu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SELANGOR, SABTU — Setelah tim putra tersingkir di perempat final, langkah tim putri Indonesia terhenti pada semifinal Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Beregu di Selangor, Malaysia. Performa beberapa pemain di tim putri bisa menjadi bekal untuk bersaing dengan kompetitor yang lebih kuat di Piala Thomas dan Uber nanti.
Putri Indonesia kalah dari Thailand, 1-3, pada semifinal di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia, Sabtu (17/2/2024). Sehari sebelumnya, tim putra tersingkir di perempat final karena kalah dari China, 2-3. Kedua hasil tersebut turun dibandingkan dengan dua tahun lalu di tempat yang sama ketika Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan menjadi juara, sementara tim putra mencapai final.
Indonesia memang tidak menurunkan kekuatan utama di Kejuaraan Asia yang juga menjadi ajang kualifikasi zona Asia untuk Kejuaraan Piala Thomas dan Uber yang akan digelar di Chengdu, China pada 27 April-5 Mei ini.
Kami kalah karena kurang tahan mengatasi permainan mereka. Kami juga tidak bisa mengubah pola permainan dan banyak melakukan kesalahan hingga banyak membuang poin.
Pada bagian putra, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tak ikut serta. Adapun tim putri menyimpan Gregoria dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka difokuskan menjalani persiapan untuk rangkaian turnamen di Eropa sepanjang Maret.
Beberapa tim dalam Kejuaraan Asia juga menurunkan skuad pelapis di Kejuaraan Asia, seperti tim putra dan putri China. Putri China kalah di perempat final dari Jepang yang akhirnya kalah 2-3 dari India di semifinal, sementara Weng Hong Yang dan kawan-kawan berhadapan dengan Korea Selatan pada semifinal beregu putra.
Peserta lain ada yang menurunkan kekuatan penuh, ada pula yang menggabungkan kekuatan utama dan pelapis, seperti yang dilakukan tim putri Thailand dan Jepang. Jepang menyimpang Akane Yamaguchi, tetapi diperkuat Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Dua tunggal putri terbaik Thailand, Ratchanok Intanon dan Pornpawee Chochuwong, tak masuk dalam tim, sementara ganda putri menurunkan kekuatan terbaik.
Pada dua partai ganda putri pula, Indonesia kehilangan angka melalui kekalahan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto dan pasangan dadakan, Amalia Cahaya Pratiwi/Rachel Alessya Rose. Lanny/Ribka, yang dijadikan ganda pertama untuk menggantikan Amalia/Febriana Dwipuji Kusuma, kalah dari pasangan peringkat ke-10 dunia, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 20-22, 14-21. Setelah kehilangan gim pertama meski telah menciptakan game point, performa Lanny/Ribka semakin dikontrol oleh lawan pada gim kedua.
”Kami kalah karena kurang tahan mengatasi permainan mereka. Kami juga tidak bisa mengubah pola permainan dan banyak melakukan kesalahan hingga banyak membuang poin,” tutur Ribka.
Kekalahan Lanny/Ribka membuat Indonesia tertinggal 0-2 karena Putri Kusuma Wardani yang tampil pada partai pertama juga tak bisa menyumbangkan poin. Dia kalah dari Supanida Katethong, 17-21, 19-21. Putri kesulitan ketika Katethong bermain dengan pola permainan cepat.
”Saya sudah mempersiapkan pola permainan, tetapi saat di lapangan gerakan saya terlalu lambat. Apalagi, lawan memiliki tipe permainan menyerang dan banyak melakukan spekulasi pukulan yang membuat saya tidak nyaman,” tutur Putri.
Tunggal Indonesia peringkat ke-33 dunia itu sebenarnya memiliki kesempatan memperpanjang permainan menjadi tiga gim ketika bisa menyamakan skor menjadi 19-19, setelah tertinggal 16-19. Namun, kesempatan itu hilang dengan cepat karena Putri dua kali melakukan kesalahan beruntun melalui pukulan net.
Dalam kondisi tertinggal 0-2, Indonesia mengandalkan pemain berusia 18 tahun, Ester Nurumi Tri Wardoyo, untuk ”memperpanjang napas”. Ester belum pernah bertemu Busanan Ongbamrungphan yang menjadi lawannya. Namun, tunggal putri nomor empat Thailand itu memiliki banyak pengalaman. Dia pernah menduduki peringkat ke-10 dunia pada 2022.
Ester ternyata bisa bermain dengan baik hingga meraih kemenangan. Peraih perunggu tunggal putri Kejuaraan Dunia Yunior 2022 itu membuat Ongbamrungphan sering kali kesulitan dalam menebak arah pukulan. Ester berusaha bermain tanpa beban meski pada awalnya merasa tegang.
”Pada awal pertandingan, saya masih mencari bentuk pola permainan. Setelah skor 6-6, saya mulai mendapat bentuk permainannya meski lawan tak mudah dimatikan. Jadi, saya harus lebih tahan dan sabar,” tutur Ester yang menang dengan skor 25-23, 21-16.
Ester, yang meraih medali perunggu tunggal putri SEA Games Kamboja 2023, menjadi satu-satunya anggota tim putri Indonesia yang selalu menang dalam empat pertandingan. Dia menang atas pemain Kazakhstan dan Hong Kong pada penyisihan grup, pemain Malaysia (perempat final), dan Thailand di semifinal.
Dengan sisa dua bulan sebelum Piala Thomas dan Uber digelar, kemampuan Ester bisa diasah untuk tampil di Chengdu. Apalagi, persaingan akan semakin berat dengan turunnya pemain-pemain terbaik setiap negara.
Kemenangan Ester atas Ongbamrungphan memunculkan harapan bahwa Indonesia bisa membawa persaingan hingga partai kelima setelah tertinggal 0-2. Namun, Amalia yang bermain bersama Rachel untuk pertama kalinya dalam pertandingan hanya bisa memberi perlawanan ketat pada Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (peringkat ke-13) pada gim pertama. Amalia/Rachel kalah 22-24, 14-21.