Tantangan berat akan dihadapi tim bulu tangkis Indonesia. Tim putri akan melawan Hong Kong, putra melawan Korea Selatan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SELANGOR, RABU — Awal tes sesungguhnya bagi tim bulu tangkis Indonesia dalam Kejuaraan Asia Beregu akan dihadapi pada pertandingan terakhir penyisihan. Tim putri dan putra memiliki target menjadi juara grup.
Tim putri mempunyai kesempatan menjadi juara grup dalam pertandingan melawan Hong Kong yang akan berlangsung di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia, Kamis (15/2/2024), mulai pukul 08.00 WIB. Adapun tim putra akan berhadapan dengan kekuatan tangguh saat melawan Korea Selatan (12.00 WIB).
Ajang ini merupakan babak kualifikasi zona Asia untuk kejuaraan Piala Thomas dan Uber yang akan digelar di Chengdu, China, 27 April-5 Mei. Empat tim terbaik dari zona Asia akan bergabung dengan 12 tim lain untuk bersaing di Chengdu.
Tim putri Indonesia dan Hong Kong sama-sama meraih kemenangan 5-0 atas Kazakhstan, satu tim lain yang bersaing di Grup X beregu putri. Dengan grup yang hanya terdiri dari tiga tim dan berdasarkan hasil sebelumnya, Indonesia dan Hong Kong telah dipastikan lolos ke perempat final karena akan menempati peringkat dua teratas. Maka, pertemuan pada Kamis akan menentukan posisi kedua tim dalam klasemen akhir.
Berdasarkan peringkat dunia, pemain-pemain Indonesia memiliki posisi yang lebih baik dari atlet Hong Kong. Skuad tunggal putri Indonesia berada pada rentang peringkat ke-33 hingga ke-105 dunia, sementara Hong Kong membawa pemain dengan peringkat ke-77 hingga di atas seratus dunia.
Materi pemain yang lebih berimbang ada pada nomor ganda karena Hong Kong mempunyai pasangan peringkat ke-18 dan ke-40 dunia. Posisi mereka tak begitu jauh dengan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto yang memiliki peringkat ke-17 dan ke-30.
Berdasarkan posisi tersebut, skuad Indonesia bisa mendapat perlawanan lebih ketat dibandingkan dengan saat melawan Kazakhstan. Maka, ini menjadi kesempatan untuk mematangkan permainan guna menghadapi tantangan yang lebih besar, mulai perempat final.
”Melawan Hong Kong menjadi pertandingan penting. Saya berharap, setiap pemain tampil habis-habisan. Mereka harus berani dan punya nyali di lapangan,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky di Selangor, Rabu.
Pada sektor tunggal, Indonesia membawa empat pemain. Selain Putri Kusuma Wardani, ada Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Putri, dan Stephanie Widjaja yang tidak dimainkan ketika berhadapan dengan Kazakhstan.
Putri, yang memiliki peran sebagai tunggal pertama dengan absennya Gregoria Mariska Tunjung dalam tim, menyatakan tekad menyumbangkan kemenangan pertama, seperti saat melawan Kazakhstan. ”Saya akan tampil penuh semangat, maksimal, dan rasa tidak mau kalahnya harus kuat. Apabila saya bisa menang, ini akan membawa energi positif bagi tim secara keseluruhan,” ujar Putri.
Ribka, sebagai kapten tim putri, menyatakan tekad yang sama jika dimainkan lagi bersama Lanny. Adapun Febriana/Amalia sangat antuasis untuk bertanding setelah tidak diturunkan ketika berhadapan dengan Kazakhstan.
”Saya tentu siap tempur. Ini akan menjadi kesempatan pertama bermain dan tentu ingin bermain maksimal. Saya juga ingin menyumbangkan angka kemenangan,” ujar Febriana.
Pertandingan terakhir pada penyisihan Grup D melawan Korea Selatan juga menjadi laga penting tim putra Indonesia. Untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, masing-masing 5-0, Indonesia akan berhadapan dengan tim kuat.
Nomor ganda putra akan diandalkan meraih kemenangan, tetapi ini tak akan mudah karena Korea Selatan memiliki juara dunia yang merupakan peringkat ketiga dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Mereka unggul dalam statistik pertemuan atas dua pasangan terbaik dalam tim, yaitu 1-0 atas Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan 2-1 atas Muhamad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Maka, pertandingan melawan Uni Emirat Arab, pada Rabu, pun digunakan Leo/Daniel untuk meningkatkan tempo permainan sebagai persiapan jika diturunkan saat berhadapan dengan Korea Selatan. ”Melawan Korea Selatan, kami harus lebih fokus, sabar, dan bersiap capek. Kami tidak bisa bermain asal menyerang,” ujar Leo setelah mengalahkan Dev Ayyappan/Dhiren Ayyappan 21-11, 21-9 pada partai kedua Indonesia-Uni Emirat Arab.
Chico juga memanfaatkan pertandingan melawan Somi Rondhani sebagai persiapan untuk melawan Korea Selatan. Jika diberi kepercayaan untuk bertanding, Chico berpeluang berhadapan dengan tunggal putra nomor satu Korea Selatan, Jeon Hyeok-jin. Chico mengalahkannya pada satu pertemuan lain, yaitu pada ajang ajang sama, dua tahun lalu dengan skor 21-18, 15-21, 21-19.
Saya juga ingin menyumbangkan angka kemenangan.
Tunggal kedua Indonesia, Alwi Farhan, berpendapat, kekuatan mental menjadi faktor untuk berhadapan dengan Korea Selatan. Apalagi, Alwi menjalani debut dalam ajang ini.
”Pemain Korea memiliki mental bertanding yang kuat dalam kejuaraan beregu. Jadi, saya juga harus punya mental yang kuat,” kata Alwi yang menang atas Bharath Latheesh 21-10, 21-9 saat melawan Uni Emirat Arab.
Selain Chico, Alwi, dan Leo/Daniel, Indonesia menurunkan pemain yang belum turun saat mengalahkan Arab Saudi. Mereka adalah Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan/Rahmat Hidayat dan Alvi Wijaya Chairullah yang menyumbangkan kemenangan pada partai keempat dan kelima. Untuk pertama kalinya, Indonesia kehilangan gim ketika Alvi mengalahkan Mohammed Munawar 20-22, 21-4, 21-8.