Sinner Antisipasi Situasi Setelah Juara Grand Slam
Jannik Sinner akan menjalani tes pertama dengan status juara Grand Slam. Tes itu dijalani dalam turnamen di Rotterdam.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
ROTTERDAM, SABTU — Jannik Sinner akan kembali bertanding setelah menjuarai tunggal putra Grand Slam Australia Terbuka. Petenis Italia itu bersiap mengantisipasi lawan yang akan semakin waspada padanya.
Tes pertamanya setelah berstatus juara Grand Slam akan terjadi pada turnamen ATP 500 Rotterdam, Belanda, pada 12-18 Februari. Petenis ranking keempat dunia itu menjadi unggulan teratas dalam ajang tersebut.
Selain Sinner, petenis ranking 10 besar dunia lainnya yang akan tampil adalah Andrey Rublev, Holger Rune, dan Hubert Hurkacz. Sinner akan menghadapi petenis tuan rumah, Botic Van De Zandschulp, pada babak pertama dan berpeluang bertemu Gael Monfils di babak kedua. Berdasarkan status unggulan, Sinner bisa berhadapan dengan Hurkacz pada semifinal.
Turnamen yang diselenggarakan sejak 1972 ini menjadi yang pertama bagi Sinner setelah dia menjuarai Australia Terbuka pada Januari. Gelar itu menjadi yang pertama bagi petenis berusia 22 tahun tersebut dari ajang Grand Slam.
Setelah mengikuti acara yang dihadiri Perdana Menteri Italia, konferensi pers, dan acara penyambutan lain di Roma, Italia, Sinner kembali berlatih. Dia bahkan belum bertemu orangtua dan keluarganya yang tinggal di kota lain di Italia.
Hal itu dituturkan Sinner saat bertemu jurnalis dari sejumlah negara, termasuk Kompas, dalam wawancara daring pada Sabtu malam waktu Indonesia. ”Saya berlatih di Roma, mengembalikan kondisi dan memperbaiki kekurangan. Setelah juara Grand Slam, lawan tentu akan lebih waspada menghadapi saya. Mereka menelaah kelebihan dan kekurangan saya. Jadi, saya pun harus tetap waspada,” tutur Sinner yang berada di Rotterdam.
Dalam perjalanan menuju juara Australia Terbuka, Sinner selalu menang tiga set dalam lima babak sebelum akhirnya berhadapan dengan Novak Djokovic di semifinal. Djokovic, yang mencuri satu set, dibuat tak berdaya oleh permainan Sinner yang hampir sempurna. Di final, Sinner mengalahkan Daniil Medvedev meski kehilangan dua set awal terlebih dulu.
Petenis Italia kedua yang menjuarai tunggal putra Grand Slam (setelah Adriano Panatta, juara Perancis Terbuka 1976) itu mengatakan, menjadi juara Australia Terbuka tak harus mengubah dirinya. Dia tetap harus bekerja keras menjalani persiapan menghadapi turnamen seperti sebelum juara di Melbourne Park.
Sinner menyebutkan banyak nama petenis yang harus diwaspadai dengan maksud menggambarkan bahwa persaingan di tunggal putra cukup merata. Dari barisan petenis muda, ada Carlos Alcaraz dan Holger Rune yang masing-masing berusia 20 tahun, sebagai pesaing terdekat. Dari angkatan di atas mereka, terdapat Medvedev, Alexander Zverev, dan Rublev. Djokovic, sebagai angkatan paling senior, juga menjadi lawan tangguh.
Maka, Sinner pun tak gegabah dalam menetapkan target. Di ajang Grand Slam, dia hanya ingin mendapat hasil lebih baik dibandingkan 2023. Setahun lalu, dia mencapai babak kedua Perancis Terbuka, semifinal Wimbledon, dan babak keempat Amerika Serikat Terbuka. ”Semuanya harus dilakukan selangkah demi selangkah,” katanya.
Osaka bertemu Garcia lagi
Pada pekan yang sama dengan persaingan petenis putra di Rotterdam, petenis putri bersaing dalam level yang lebih tinggi, yaitu WTA 1000 di Doha, Qatar. Juara Australia Terbuka, Aryna Sabalenka, absen pada turnamen tersebut sehingga unggulan kedua ditempati Cori ”Coco” Gauff, di bawah Iga Swiatek sebagai unggulan teratas.
Petenis China, Zheng Qin Wen, yang menjadi finalis Australia Terbuka juga akan tampil. Begitu pula dengan Naomi Osaka yang masih mencari bentuk permainan terbaik setelah comeback ke persaingan profesional pada 2024. Osaka absen dari turnamen selama 15 bulan sebelumnya karena gangguan kesehatan mental dan hamil.
Setelah juara Grand Slam, lawan tentu akan lebih waspada menghadapi saya. Mereka menelaah kelebihan dan kekurangan saya.
Dia sedikit kecewa karena selalu tersingkir di babak-babak awal pada tiga turnamen meski telah bermain baik. Dari lima pertandingan yang telah dijalani, petenis Jepang itu empat kali kalah.
”Setelah memiliki anak, satu hal yang saya pelajari adalah belajar bersabar karena selama ini saya selalu bersikap keras pada diri sendiri. Saya tidak ingin jauh dari anak saya dengan hasil seperti ini,” katanya setelah kalah pada babak pertama di WTA 500 Abu Dhabi, awal pekan ini.
Salah satu penampilan baiknya diperlihatkan ketika berhadapan dengan Caroline Garcia pada babak pertama Australia Terbuka. Hanya performa Garcia yang lebih baiklah yang bisa menghentikan Osaka saat itu dengan skor 6-4, 7-6 (2).
Di Qatar, Osaka mendapat kesempatan untuk meningkatkan level permainannya saat melawan Garcia. Undian membuat mereka harus bertemu pada babak pertama. Jika kali ini hasilnya berkebalikan, Osaka akan bertemu Arantxa Rus atau Petra Martic pada babak kedua. Beberapa petenis unggulan yang berada pada paruh undian yang sama dengan Osaka adalah Swiatek, Ons Jabeur, Maria Sakkari, dan Jelena Ostapenko.
Di paruh bawah, Zheng bisa bersaing dengan Coco, Markate Zondrousova, dan Elena Rybakina yang akan menyelesaikan lebih dulu penampilannya di turnamen WTA 500 Abu Dhabi. Rybakina akan berhadapan dengan Daria Kasatkina pada final, Minggu malam. (AFP)