Penyerang Tajam Kunci Perebutan Trofi Liga Inggris
Alasan kuat menjagokan Liverpool dan Man City sebagai kandidat juara Inggris. Penyerang subur mereka garansi tiga poin.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU — Persaingan meraih gelar juara Liga Inggris musim 2023-2024 bakal amat ditentukan oleh ketajaman penyerang andalan dua tim teratas, Liverpool dan Manchester City. Jika pemain depan kedua raksasa itu konsisten mencetak gol, perebutan kampiun akan memanas hingga masa-masa akhir kompetisi.
Tanpa menepikan Arsenal yang juga masih memiliki peluang meraih gelar juara, persaingan antara Liverpool dan City tetap yang paling menarik diperhatikan. Kedua tim tidak sekadar menghadirkan permainan menyerang nan menghibur, tetapi juga menyajikan parade gol dari para penyerang yang tak pernah kehilangan sentuhan klinis.
Burnley menyajikan pertandingan yang sulit bagi kami, tetapi anak-anak berjuang keras dan mendapatkan tiga poin.
Mencetak gol sebanyak-banyaknya akan amat berpengaruh dalam perebutan gelar juara Liga Inggris. Jika perolehan poin setara, penentuan tim peringkat lebih baik berdasarkan selisih gol dan produktivitas gol, buka head to head di antara kedua tim.
Hingga pekan ke-24, Liverpool dan City adalah tim dengan selisih gol terbaik. Liverpool, misalnya, mengoleksi selisih gol dan kemasukan 32 gol dengan catatan 55 gol. Adapun City memiliki selisih 31 gol dan koleksi 56 gol.
Meskipun Mohamed Salah absen karena membela Mesir di Piala Afrika, lalu cedera, performa ”Si Merah” masih amat sulit ditandingi. Setelah tumbang dari Arsenal, pekan lalu, Liverpool kembali ke jalur kemenangan dengan unggul, 3-1, atas Burnley di Stadion Anfield, Sabtu (10/2/2024).
Itu membantu Liverpool kembali ke puncak klasemen. Mereka hanya membiarkan City merasakan peringkat pertama selama satu jam seusai menumbangkan Everton, 2-0, pada gim makan siang dan pembuka pekan ke-24, meskipun City masih memiliki satu laga lebih banyak.
Sebelumnya, Liverpool juga telah mencetak skor telak ketika melibas Bournemouth, 4-0, dan Chelsea, 4-1. Ketidakhadiran Salah, yang telah mencetak 14 gol di liga, tidak membuat ”Si Merah” menderita. Sebab, pemain lain mampu mengisi peran bintang asal Mesir itu, terutama Diogo Jota.
Pemain asal Portugal itu mencetak empat gol dari empat laga Liga Inggris terakhir yang dijalani Liverpool tanpa Salah. Jota bahkan mencatatkan diri sebagai pemain Liverpool dengan rasio gol terbaik. Ia mencatatkan nama di papan skor per 112 menit penampilan. Durasi waktu itu lebih baik daripada Salah yang mencetak gol per 125 menit.
Jota pun membuka keunggulan Liverpool pada laga melawan Burnley pada menit ke-31. Meski skornya disamakan oleh Dara O’Shea di pengujung babak pertama, tandem Jota di lini depan, Luis Diaz (52’) dan Darwin Nunez (79’) memastikan raihan tiga poin ”Si Merah” untuk menjaga keunggulan di pucuk klasemen.
Nunez yang masih kerap diragukan sudah mencetak tiga gol di Liga Inggris dalam satu bulan terakhir. Diaz pun tidak ingin ketinggalan menunjukkan peran besarnya untuk Liverpool. Selain menghasilkan dua gol di liga dalam durasi serupa, Diaz juga mencatatkan nama di papan skor pada laga kedua semifinal Piala Liga kontra Fulham, 25 Januari lalu, untuk membuka kans Liverpool meraih trofi perdana edisi 2023-2024 di bulan ini.
Selain Salah dan Jota yang masing-masing telah mencetak 14 dan 9 gol di liga, sumbangan delapan gol Nunez dan lima gol dari Diaz menjadi bekal Liverpool untuk menjaga peluang mengulang prestasi juara Liga Inggris musim 2019-2020.
”Burnley menyajikan pertandingan yang sulit bagi kami, tetapi anak-anak berjuang keras dan mendapatkan tiga poin,” tutur Manajer Liverpool Juergen Klopp kepada BBC.
Sulit dibendung
City juga tampak sulit dibendung. Keunggulan atas Everton tidak hanya bermakna tiga poin, tetapi juga memamerkan ancaman kepada lawan-lawan ”The Cityzens”. Pasalnya, Erling Haaland mencetak brace atau dua gol untuk mengunci tripoin bagi juara bertahan.
Haaland telah kembali tajam setelah 76 hari tidak mencetak gol. Kini, penyerang asal Norwegia itu telah unggul sendirian sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dengan koleksi 16 gol.
Meski gagal mencetak gol dari 17 tembakan dan 418 menit di liga, Haaland tetap pemain dengan rasio gol terbaik di Inggris. Ia rerata hanya butuh 93 menit untuk mencetak sebuah gol.
”Itulah kualitas dia. Tidak perlu banyak menyentuh bola, tetapi Erling (Haaland) mencetak gol. Itu adalah kunci permainannya,” sebut Manajer Everton Sean Dyche terkait kesannya terhadap Haaland dilansir Sky Sports.
Tak hanya Haaland yang sudah menemukan lagi sentuhan klinisnya di kotak penalti lawan, City juga kian berbahaya karena kondisi fit playmaker Kevin De Bruyne. Meskipun baru tampil pada bulan ini, gelandang tim nasional Belgia itu telah menghasilkan empat asis di liga.
Kolaborasi De Bruyne dan Haaland tercipta pada gol kedua City di menit ke-85. Itu adalah asis ke-12 De Bruyne untuk Haaland di Liga Inggris sejak awal musim lalu.
”Kevin (De Bruyne) butuh pelari, dan pelatih butuh Kevin untuk menciptakan asis. Mereka membuat koneksi alami sejak awal, tentu dengan Erling dan Kevin kami semakin kuat. Sangat penting bagi kami, mereka berdua telah kembali,” tutur Pelatih Manchester City Pep Guardiola kepada BBC.
Haaland pun senang mampu mengakhiri paceklik golnya sekaligus sudah bisa kembali merumput selama lebih dari 90 menit. Sebelumnya, penyerang pirang itu menepi selama Desember hingga Januari akibat masalah di ototnya. Pada laga pekan lalu melawan Brentford, Haaland tampil 86 menit.
”Perasaan yang fantastis bisa kembali bermain dan mencetak gol. Kemenangan ini amat penting. Kami harus terus melaju,” ucap Haaland, yang amat berambisi membantu City mengejar trofi liga keempat beruntun, dilansir laman klub.