Benarkah hukuman kartu biru akan diterapkan di sepak bola? Seperti apa aturan tersebut?
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·4 menit baca
Kartu biru akan diperkenalkan ke sepak bola sebagai bagian dari uji coba ”kotak dosa” yang akan diumumkan pada Jumat (9/2/2024). Sejumlah media melaporkan bahwa badan pembuat aturan sepak bola, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), telah sepakat untuk menerapkan aturan tersebut di level elite sepak bola setelah dinilai sukses di akar rumput.
Jika diterapkan, itu adalah kartu pertama yang dikenalkan di sepak bola setelah munculnya kartu kuning dan kartu merah pada Piala Dunia 1970. Pemain yang melakukan pelanggaran dan mendapatkan kartu biru harus keluar lapangan untuk menempati kotak dosa (sin bin) selama 10 menit sebelum boleh kembali bermain.
Saya kira banyak pendukung frustrasi karena ketika melihat ada serangan balik yang menjanjikan, dirusak oleh hal itu (pelanggaran taktikal). Pertanyaannya adalah apakah kartu kuning cukup untuk pelangaran itu.
Badan sepak bola dunia FIFA langsung membantah laporan-laporan media seperti BBC, The Telegraph, Sky Sport, danThe Athletic tentang aturan sin bin itu. ”FIFA ingin mengklarifikasi bahwa laporan yang disebut ’kartu biru’ di level elite sepak bola adalah tidak benar dan prematur,” demikian pernyataan FIFA.
Menurut FIFA, jika aturan baru itu diterapkan, harus dalam kerangka uji coba yang bertanggung jawab dan di level rendah terlebih dulu. Posisi ini akan ditegaskan FIFA saat membahasnya dalam agenda pertemuan IFAB pada 2 Maret mendatang.
Liga Primer, kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris, juga sudah memastikan tidak akan menerapkan aturan itu musim depan.
Kotak dosa ini sebenarnya bukan hal baru di sejumlah cabang olahraga lain. Bahkan di sepak bola, aturan itu sudah diujicobakan pada level akar rumput di Inggris dan Wales, dan sebagian kompetisi level bawah sepak bola putri.
Di cabang olahraga lain, sin bin sudah diterapkan, misalnya di NHL, atau liga elite hoki es di Amerika Utara (AS dan Kanada). Di hoki es, pemain yang melakukan pelanggaran tertentu harus masuk dalam kotak dosa atau juga disebut bad box dan penalty box selama periode tertentu.
Setelah periode hukuman itu habis, pemain diperbolehkan lagi masuk ke lapangan. Situasi saat salah satu tim mendapat hukuman kotak dosa ini disebut power play karena salah satu tim bermain dengan lebih banyak pemain. Hukuman kotak dosa juga diterapkan di rugbi yang disebut sin binning jika ada pemain melakukan pelanggaran berbahaya atau pelanggaran taktikal.
Dalam pertandingan sepak bola akar rumput, aturan kotak dosa ini diperlakukan untuk perilaku buruk pemain seperti protes berlebih kepada ofisial. Namun, penggunaan aturan itu bisa diperluas terhadap pelanggaran sinis dan pelanggaran taktikal.
Di level ini, kartu yang dipakai bukan biru, melainkan masih menggunakan kartu kuning. Pemain yang terkena hukuman ini harus keluar lapangan masuk ke kotak dosa selama 10 menit sebelum kembali bermain.
Asosiasi sepak bola Inggris FA mengenalkan aturan kotak dosa di seluruh level sepak bola akar rumput mulai musim 2019/2020. Menurut FA, uji coba aturan tersebut berhasil menekan hingga 38 persen protes berlebih di 31 kompetisi. Sebanyak 72 persen pemain, 77 persen manajer, dan 94 persen wasit menginginkan aturan itu dilanjutkan.
Belum jelas kapan uji coba penerapan kartu biru itu akan dilakukan dan di kompetisi apa saja akan diberlakukan. IFAB akan melakukan pertemuan tahunan di Skotlandia, Maret mendatang untuk membahas soal ini.
Ketua Eksekutif FA Mark Bullingham mengatakan, aturan itu diperkenalkan untuk meredam banyaknya pelanggaran taktikal yang dilakukan para pemain. Pelanggaran itu sengaja banyak dilakukan oleh sejumlah pemain untuk mencegah potensi gol saat serangan balik. Wasit biasanya hanya memberikan kartu kuning untuk pelanggaran seperti itu.
”Saya kira banyak pendukung frustrasi karena ketika melihat ada serangan balik yang menjanjikan, dirusak oleh hal itu (pelanggaran taktikal). Pertanyaannya adalah apakah kartu kuning cukup untuk pelanggaran itu,” kata Bullingham kepada BBC.
Menurut Bullingham, kotak dosa awalnya lebih untuk perilaku buruk pemain terhadap ofisial, seperti protes berlebihan, tetapi bisa diperluas. ”Titik awalnya adalah perilaku pemain dan protes berlebih. Kita kemudian melihat apakah kita perlu meluaskannya ke area lain, seperti pelanggaran taktikal,” jelasnya.
Sejumlah pihak mengkhawatirkan aturan baru tersebut justru akan merusak sepak bola. Menurut pelatih tim nasional Inggris Gareth Southgate, jika yang dipermasalahkan adalah kedisiplinan pemain, ia lebih sepakat jika pemain itu langsung di kartu merah.
”Saya katakan bahwa olahraga ini telah berjalan baik dalam waktu lama. Saya tahu kita perlu memodernisasi sejumlah hal. Jika masalahnya adalah buruknya disiplin, Anda harus mengusir keluar pemain. Sederhana sebenarnya,” kata Southgate dikutip Sky Sport.
Mantan pemain Arsenal Paul Merson mengatakan, aturan itu akan menghancurkan Liga Inggris. ”Anda menempatkan seseorang di sin bin selama 10 menit. Anda mematikan sepak bola. Akan ada 10 pemain yang bertahan sepanjang waktu. Itu akan jadi pertandingan sepak bola paling membosankan. Itu hanya menghabiskan waktu,” kata Merson.
Bagaimana menurut Anda, apakah setuju diterapkan hukuman kartu biru atau kotak dosa di sepak bola?